Datang jam 3 pagi ditambah dengan pasien UGD membeludak membuat dirinya membutuhkan asupan kafein dengan takaran yang cukup banyak.
Casi naik lift ke rooftop yang katanya terdapat cafe dan ruang istirahat staff rumah sakit, saat melangkahkan kaki dia sedikit takjub dengan design dari rooftop ini.
"Pantes aja rooftop ini terkenal orang bagus ini" guman Casi sambil menghampiri sebuah cafe yang berjualan kopi.
"Sore dok... dokter Casi, dokter baru ya disini?" Sapa orang yang berada dibalik mesin kasir, dia habis membaca idcard yang terpasang di badan Casi.
Casi tersenyum. "Sore, yes betul. Hari ini baru hari kedua aku disini"
"Wah pantesan aku baru pertama kali liat soalnya, salam kenal aku Lily, mau pesen apa dok?"
Pembawaannya yang riang membuat Casi jadi ikut semangat. "Ice americano double shot satu ya"
"Oke dok, one cup ice americano doubles shot ya. Boleh pinjem idcard nya dok biar dapet discount dok" Lily tersenyum padanya.
Casi menyerahkannya. "Oke dok, jadi totalnya 35.000 sudah discount ya" lanjut Lily.
Lily mulai sibuk kembali memijit monitor yang ada didepannya setelah Casi menyerahkan kartu kredit miliknya. "Oke sudah beres, ini yq dok kartunya"
"Sore ini kayaknya berat ya dok" lanjutnya lagi, Casi tersenyum lalu mengangguk sebagai respon.
"Aku udah biasa kok ketemu orang-orang yang kayak dokter, mau pagi, sore atau malem pada pesen kopi strong" ucapnya sambil tangannya sibuk membuat kopi.
"Beberapa bahkan lebih parah loh, kayak dokter-dokter internship yang jam kerjanya gila-gilaan he he he" Lily memasukan es batu kedalam cup lalu menuangkan kopinya.
"Biasanya para dokter duduk di depan air mancur itu, feelnya emang lebih nenangin sih dok" lanjutnya sambil menyodorkan pesanan Casi.
"Satu gelas ice americano double shot, silahkan!" Lily tersenyum pada Casi. "Atau kalo mau disini cerita sama aku juga boleh, gratis kok, aku di cafe ini setiap hari kecuali hari Kamis, aku libur dok" Lily tersenyum lebar.
"Thank you, kamu baik banget, seneng deh ketemu orang yang open kayak gini, bikin vibes dan mood orang jadi good"
Casi menyeruput kopinya. "Enak! Kayaknya aku bakal duduk disana dulu deh" tunjul Casi ke bangku yang ada didepan air mancur.
"Mungkin next time aku duduk disini dan kita bisa cerita banyak ya, bye Lily"
"Bye dok!".
Casi duduk di depan air mancur, baru hari kedua rasanya berat banget setelah mendengar perkataan Daffa semalam, rasanya dia ingin pergi kembali tapi sejenak dia ingat perkataan Sadam.
You can't run away from problems, you have to face them no matter what so you can live happily.
...
"Gila, kamu tau gak dokter Casi dateng jam berapa hari ini? Jam 3 subuh!"
Daffa mendengar bisik-bisik suster yang bertugas di UGD sedang menggosipkan Casi, beberapa suster bahkan menyematkan nama 'dokter baru pencari muka'.
Padahal dari dulu Daffa paling tahu bahwa Casi bukan lah orang seperti itu, sedikit kesal juga Daffa mendengarnya tapi dia tiak mau ambil pusing.
Daffa jadi berpikir kenapa Casi sampai datang jam 3 subuh, tapi sebelum dia bertanya dan penasaran lebih lanjut dia langsung menghampiri pasien anak yang baru saja masuk sore ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/251405548-288-k28268.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mi Amor 🤍
Romance"Hello again Indonesia!" Casi melangkah dengan ragu keluar dari pintu bandara kedatangan Internasional, dalam hatinya dia sangat merindukan sosok yang selama ini selalu dia mimpikan. ... Bagaimana rasanya setelah berpisah selama 4 tahun dan bertemu...