"Aku gak apa-apa kan nginep disini?"
Casi menghela nafas. "Lo udah ganti baju plus rebahan masa gue usir"
Daffa tersenyum melihat Casi, karena sofa di apartment Casi berbentuk L jadi kepala mereka berdekatan.
"Kan kamu lagi sakit, jadi pasti butuh bantuan aku"
"Hmm ya ya ya"
Waktu menunjukan pukul 1 malam tapi keduanya belum terlihat mengantuk, hanya terdiam menatap langit-langit apartment.
"Casi?"
"Hm?"
"Aku jadi inget dulu, kita sering ngabisin waktu di apartment ini. Tapi sofa ini baru ya"
"Lo mau tanya tentang sofa ini? Iya ini baru gue beli, belum lama kok"
Daffa memberenggut. "Bukan sofa ini yang mau aku tanyain"
"Terus? Kalo lo mau ngomongin masa lalu, udah gak usah di omongin, gue udah gak mau balik ke masa itu dan gue udah ikhlasin semuanya"
"Yah gue tau, itu jadi masa paling suram buat aku, Casi. Tapi aku pernah denger kalau ingin kembali kita harus bangun komunikasi yang baik karena sakit banget kalo kita ada di titik salah paham yang gak di luruskan, saling menyakiti"
"Lo denger dari mana?"
"Youtube he he"
Casi menghela nafas. "Emang siapa yang mau kembali?"
Please Daf omongan lo mau kemana sih, gue takut kalo gue masuk lagi ke dalam perasaan yang baru aja gue lepas, batin Casi."Aku"
Hening, keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing.
"Daf, mending kita jang..."
"Casi, gue mau tanya, kemarin kan kamu cerita kalo dulu kamu pernah liat aku sama cewe, itu kayaknya aku tau siapa"
"Please Daf, gue gak mau bahas itu"
Daffa bangun lalu menghadap Casi. "Casi aku mau kasih tau kalo..."
Casi menutup telinganya. "Daf gue gak mau denger"
"Casi, dengerin dulu"
"Gak!" Tangan Casi bergerak-gerak menutup telinganya tetapi Daffa lebih sigap, dia memegang kedua tangan Casi.
Daffa menghela nafas. "Dengerin dulu"
"Gak! Gak! Gak!" Casi menutup matanya lalu tangannya bergerak2 di telinga supaya suara yang terdengar tidak jelas.
"Casi itu ponakan aku!"
Shock! Casi membuka mata dan menatap mata Daffa, tangannya terlepas dari telinganya. "Hah?"
Daffa menggaruk belakang kepalanya, kesal. "Iya yang kamu liat itu keponakan aku"
"Gak mungkin Daf, gue liat itu cewe cantik"
Dengan kesal Daffa mengeluarkan ponselnya dan mencari foto Yasmin. "Ini cewe yang kamu liat?"
"Hm.." Casi memperhatikan gambar di depannya. "Kayaknya iya, 5 tahun lalu kayak nya belum kayak gini deh style nya tapi wajahnya sama."
"Casi itu anak kakak aku, namanya Yasmin. Kalo kamu gak percaya aku bisa bawa kamu ketemu dia"
"Seriously? Daf? Lo bercanda kan"
"Aku gak bercanda, kalo kamu ninggalin aku gara-gara hal ini, ini beneran konyol"
"Hah?" Otak Casi tidak bisa mencerna informasi yang baru saja di terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mi Amor 🤍
Romance"Hello again Indonesia!" Casi melangkah dengan ragu keluar dari pintu bandara kedatangan Internasional, dalam hatinya dia sangat merindukan sosok yang selama ini selalu dia mimpikan. ... Bagaimana rasanya setelah berpisah selama 4 tahun dan bertemu...