"Daff, hmm.. thank you buat kirimannya"
Daffa menatap Casi lalu tersenyum. "Kamu suka gak?"
"Gue suka, tapi .."
"Tapi?"tanya Daffa penasaran.
"Tapi buat bracelet, it's too much for me" Casi merogoh tasnya lalu mengeluarkan box itu.
"Casi, aku harap kamu terima gelang itu. Aku gak ada maksud apa-apa ngasih itu, bukan buat pamerin harta aku, itu cuma bentuk kasih sayang aku buat kamu"
"Tapi buat gue ini terlalu berlebihan buat seorang partner kerja" ucap Casi.
"Kamu gak bisa kalo kita deket kayak dulu bukan sekedar jadi partner kerja?"
Casi terdiam mendengar pertanyaan Daffa.
"Padahal aku udah sepenuh hati milih bracelet itu loh, aku cari yang aku kira kamu bakal suka, ternyata sia-sia aja kamu gak suka" Daffa menunduk sambil merajuk, dia mengambil box gelang itu dari Casi
"2 hari aku nyari di aplikasinya, setiap liat model bracelet aku selalu mikir ini Casi bakal suka engga ya, dan ternyata masih bukan selera kamu itu .."
Casi memegang tangan Daffa lalu mengambil kembali boxnya. "Gue suka kok, bagus banget. Iya gue terima ya bracelet nya" ujar Casi.
Casi paling gak bisa liat Daffa seperti itu, antara gemas, lucu, kasian dan ujung-ujung suka pengen mem-bully dia dengan kissing. Tapi hal itu tidak mungkin, jadi Casi buru-buru akhiri sebelum dirinya tidak kuat sama sekali.
Yes berhasil, batin Daffa.
"How about me? Terima juga gak?"
Casi tersadar dia terjebak dengan situasi ini, Casi menatap Daffa lalu menghembuskan nafas pelan.
"Pelan-pelan deh ya, gimana? Gue gak bisa kalo tiba-tiba status kita langsung berubah drastis"
Daffa tersenyum lebar. "Yessss! Iya gak apa-apa, aku bisa kok buat kamu jatuh cinta lagi sama aku, liat aja nanti"
Iya kamu bisa, kamu selalu bisa bahkan sekarangpun hati aku udah mau luluh Daf, batin Casi.
"Makasih Casi" Daffa tersenyum.
"Duh lo bisa gak, gak usah senyum-senyum gitu"
"Kenapa?" Tanya Daffa jail. "Oh iya, aku gak suka kamu paling aku lo lo lo gue gue gue, aku dari kemarin-kemarin udah panggil aku-kamu loh"
Casi pun menyadari itu, dia memang sengaja masih memanggil itu, senang melihat dan mendengar omelan Daffa.
"Iya gue gak akan gitu lagi"
"Tuh kan masih gue"
"He he he iya aku"
Daffa tersenyum puas mendengarnya. "Ayo aku anterin kamu pulang" Mereka berdua jalan ke basement tempat mobil Daffa parkir tadi.
Drrttt ...
"Hallo! Kenapa?"
"..."
"Hah? Vital berapa?"
"..."
"Shit, jaga terus biar stabil, 10 menit saya ke sana" Daffa menutup sambungannya lalu lari ke mobil, saat membuka pintu mobil dia baru sadar bahwa dia sedang bersama Casi.
Daffa melihat Casi yang terdiam melihat tingkahnya lalu kembali menghampiri Casi. "Sorry, aku harus ke rumah sakit, salah satu pasien aku tiba-tiba drop"
Casi tersenyum. "Gak apa-apa, pergi aja, nanti aku pulang pake taxi"
"Aduh, hmm gimana kalo kamu naik dulu aja ke apartment aku, kamu istirahat disana" Daffa merogoh sakunya lalu menyerahkan kartu akses pada Casi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mi Amor 🤍
Romance"Hello again Indonesia!" Casi melangkah dengan ragu keluar dari pintu bandara kedatangan Internasional, dalam hatinya dia sangat merindukan sosok yang selama ini selalu dia mimpikan. ... Bagaimana rasanya setelah berpisah selama 4 tahun dan bertemu...