"Gue gak bisa lama, gue lagi jaga sekarang"
"Gue cuma mau tanya satu hal sama lo, gak akan sampe 10 menit" jawabnya.
"Oke" Casi menyetujui lalu berjalan mengikuti Daffa ke arah taman yang sepi dekat air mancur.
"So, lo mau tanya apa?"
"Duduk" perintah Daffa pada Casi, dia memang sudah duduk duluan di bangku taman.
Mau tidak mau Casi menuruti perintah Daffa, dari dalam cafe Arka memperhatikan mereka berdua sambil menghabiskan kopinya.
"Lo beneran mau pindah ke Bali sama cowo kemarin?"
Casi menatap Daffa sambil menaikan sebelah alisnya, dia tidak menyangka akan ditanyakan pertanyaan seperti itu.
"Hah?"
"Lo jawab aja" jawab Daffa dengan dingin.
"Masih belum tau"
"Berarti ada kemungkinan?"
"Ya"
"Oke" jawabnya, sekaligus mengakhiri pembicaraan mereka, Daffa pergi meninggalkan Casi tanpa sepatah katapun.
"What the ..!" Ucap Casi tanpa bisa menyelesaikan kalimatnya, dia terlalu kesal karena ditinggalkan segitu saja.
"Apa-apaan sih tu anak! Dia yang ngajak bicara, dia juga yang ninggalin gue, ya tuhan sabar deh gue"
Drrttt ..
"Yap?"
"..."
"Oke saya ke bawah segera, lakukan prosedur biasa dulu selagi tunggu saya tiba"
Casi mematikan ponselnya lalu berlari dan memencet tombol lift.
"Sh*t!! Lama banget lagi" ucapnya kesal, lalu bergegas membuka pintu darurat dan berlari kecil menuruni tangga.
...
"Lo utang penjelasan sama gue"
Casi menatap Ahza sambil mengambil nampan makan siang mereka.
Ahza menaikan sebelah alisnya kesal. "Couwokk bule itu, siapaaaa??"
Casi tersenyum geli saat melihat tinggah sahabatnya itu, tingkahnya masih seperi dulu meskipun sudah jadi ibu.
"Padahal udah mau anak dua lo tapi sikap lo masih gemesin gini, pantes aja si Arka klepek-klepek"
"Oh tentu dong, Arka is fans number uno" jawab Ahza sambil tersenyum sangat manis. "Eh mbak, jangan pake bawang daun ya" ucapnya lagi pada petugas catering.
"Oke stop, you distracted me, you owe me some story that seems it's a long story, am I right?"
Casi kembali tertawa, mereka telah selesai mengangtre makanan untuk makan siang mereka dan berjalan ke meja kanting yang kosong di ujung.
"He's just my friend, Za"
"Gue sih gak liat gitu" ucap Ahza lalu menyuap makanannya. "Lo ke dia, oke lah gue percaya apa yang lo bilang, tapi dia ke lo tuh beda"
"Hah?" Kali ini Casi lah yang menaikan sebelah alisnya.
"Duh Casi, gue gini-gini ya meskipun kutu buku dan gak punya banyak pengalaman pacaran, tapi gue bisa baca dari tingkah lalu dan gerak gerik si bule itu ke lo"
Casi memikirkan ucapan Ahza, selama ini dia menganggap kedekatannya dengan Sadam pure pertemanan, dia sendiri gak merasa Sadam mempunyai perasaan khusus padanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mi Amor 🤍
Romance"Hello again Indonesia!" Casi melangkah dengan ragu keluar dari pintu bandara kedatangan Internasional, dalam hatinya dia sangat merindukan sosok yang selama ini selalu dia mimpikan. ... Bagaimana rasanya setelah berpisah selama 4 tahun dan bertemu...