CHAPTER 24 - Mi Amor 🤍

355 30 8
                                    

WOW!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WOW!

"Kok kamu tumben ngajak aku tempat kayak gini?"

"Gak suka?" Tanya Daffa bingung dengan pertanyaan Casi.

"Hah? Bukan gitu, suka kok, suka banget" jawab Casi sambil tersenyum melihat pemandangan di sekitar mejanya.

"Aku cuma pengen we have a new memories that I never gave you before"

Casi mengalihkan pandangannya dari pemandangan sekitar ke wajah Daffa, kaget saat melihat Daffa memandanginya lekat-lekat.

Blush!

Sejak kapan dia ngeliatin aku gitu? Ya Tuhan, dia masih ada cakep kayak dulu.

"Iya dulu kan kita gak ada pernah jalan atau pacaran kemana gitu, paling di kampus itu juga dulu kita sibuk masing-masing. Terus.."

Pelayan datang menyela ucapan Daffa.

"Kita pesen aja dulu ya" ucap Daffa, keduanya memesan makanan dan minuman tanpa alkohol. Daffa dan Casi sadar bahwa mereka adalah dokter yang kapanpun bisa ada panggilan mendesak dari rumah sakit.

"Terus?" Tanya Casi.

"Terus apa?"

"Ih tadi kan kamu lagi ngomong dulu kita sibuk masing-masing terus apa lanjutannya?"

Daffa terkekeh, sampai lupa dia dengan apa yang di bicarakannya karena memandangi Casi, kok hari ini dia cantik banget.

"Oiya ya tadi lagi ngobrol serius"

"Lagian kita kan dulu beberapa kali makan juga di luar" sanggah Casi tidak setuju dengan ucapan Daffa.

"Ya elah itu mah gak layak buat di jadiin yang namanya kencan"

"Kencan?" Tanya Casi sambil terkikik.

Bagaimana tidak selama pacaran Daffa hanya pernah ngajak Casi makan di luar sebanyak 5x saja, sebenarnya Daffa malu pada Casi jika mengingat saat pacaran dulu.

"Dulu kita, maksudnya aku terlalu egois, aku selalu mikirin urusan aku sendiri, kuliah tugas praktek dan lainnya yang bikin aku sibuk all the time tanpa tau kamu juga sangat kesulitan"

Daffa memegang tangan Casi yang ada di meja. "Sasi, aku pengen nebus semua kesalahan dan kekurangan aku dulu sama kamu, kalau kamu bersedia"

Sweet banget sih Daffa tapi Casi harus jawab apa, dirinya sendiri bingung, di sisi lain masih ada rasa sakit yang dia rasakan jika mengingat masa lalu tapi di sisi lain lagi dia sangat merindukan Daffa.

"Daf, meskipun buat aku ini sulit tapi, ... aku mau ... aku akan berusaha"

"BENERAN?" Tanya Daffa antusias, gila Daffa gak percaya kalau Casi mau menjalin hubungan lagi dengannya.

Casi mengangguk lalu tersenyum. "Thank you" ucap Daffa sambil mengelus tangan Casi yang ada di genggannya lalu secepat kilat menciumnya, saat Casi hendak protes Daffa malah tersenyum.

Mi Amor 🤍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang