CHAPTER 20 - Mi Amor 🤍

462 34 8
                                    

Tiga minggu berlalu, baik Casi maupun Daffa sama-sama sibuk dengan pekerjaannya, meskipun satu rumah sakit mereka tidak bertemu sama sekali.

Casi sibuk menjadi dokter mentor dengan pertemuan konsultasi para dokter muda yang sedang mengelesaikan tugas akhirnya. Sedangkan Daffa dengan pasien dan pelatihan lainnya.

Meski begitu Daffa masih memberikan perhatian pada Casi, beberapa kali dia mengirim makanan ataupun bunga padanya dengan kartu ucapan yang manis.

Dan itu pun menjadi gosip di rumah sakit terutama di bagian UGD bahwa dokter Daffa sedang melancarkan serangannya untuk mendekati dokter Casi.

Bagaimana tidak, dengan sengaja Daffa menyuruh dokter manggang untuk memberikan makanan atau bunga tersebut langsung kepada Casi.

Hi Casi,
I hope your day will be beautiful like this flowers.
I choose white tulips, bc the florist said this symbolizes a sincere apology and I hope this beautiful flowers can melt your heels just a little for me.

With D
X

Begitulah isi dari kartunya.

Casi melipat kartu ucapan yang terselip di bunga itu, lalu memandang dokter laki-laki yang ada di depannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Casi melipat kartu ucapan yang terselip di bunga itu, lalu memandang dokter laki-laki yang ada di depannya.

"Maaf dokter Casi, itu bukan dari saya" ucapnya gugup. "Itu dari dokter Daf.."

"OKE STOP!!" Potongnya, Casi sengaja memotong ucapan dokter mangang tersebut karena dia tau bunga ini dari siapa dan Casi tidak mau hal ini menjadi bahan gosip yang terus memanas.

Bayangkan saja, Casi menerima buket bunga ini di ruang UGD yang banyak staff suster rumah sakit, meskipun saat tidak banyak pasien tapi tetap saja itu membuatnya sangat malu.

Di lantai atas ruangannya Daffa sedang tersenyum membayangkan reaksi Casi.

Casi berjalan cepat memasuki ruangannya, mukanya merah tapi hatinya senang.

"Apaan sih Daffa gila apa dia, masa ngasih bunga kayak gini di tempat rame!" Gerutunya lalu melihat lagi kertas yang di pegangnya.

Tanpa sadar bibirnya membentuk senyuman lalu menghirup bunga yang ada di tangannya.

"Ishh apaan sih gue!" Ucap Casi sambil memukul pelan kepalanya, Casi menyimpan buket bunga itu di meja kerjanya lalu kembali ke ruang UGD karena di panggil suster yang lain.

"Ciee, dapet bunga dari siapa nih dok? Pasti dari dokter Daffa ya"

Casi melihat dokter magang yang menggodanya. "Lo mau gue tambah kerjaannya?"

Dokter itu mengangkat tangannya lalu berkata. "Engga kok dok, bercanda kali"

Terasa kesal tapi juga senang, Casi berjalan mengecek UGD secara keseluruhan karena sebentar lagi jam kerjanya akan berakhir, sebuah rutinitas yang setiap hari selalu di lakukannya.

Mi Amor 🤍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang