24.

8.5K 1.2K 196
                                    


“Lho, Jungkook? Ngapain berdiri disitu?”

Jungkook tersadar dari lamunannya setelah mendapat teguran halus dari Lisa, ia menoleh ke arah lain guna menghindari tatapan kebingungan dari gadis remaja yang tengah duduk bersama Kookie tersebut.

Lelaki itu kemudian melangkah mendekat ke arah dua manusia dihadapannya ini, dengan hembusan nafas tak beraturan sebab detak jantung yang lebih cepat saat melihat senyuman lembut dari Lisa.

“Papa ... Main kembang api, yuk!” ajak Kookie sembari mengangkat tangan kanan, menyodorkan sebuah kembang api yang siap untuk dibakar.

Jungkook mengangguk, menerima kembang api yang diberikan Kookie, namun pandangannya tak lepas dari Lisa yang sibuk dengan kembang apinya. Sedangkan Lisa sendiri bahkan tak menyadari bahwa dirinya tengah menjadi titik fokus oleh lelaki didekatnya ini.

“Papa, nyalain punya Kookie.” pinta Kookie setelah beberapa menit menunggu Jungkook membakar kembang api miliknya, namun ayahnya itu belum juga bergerak barang sedikitpun. Jungkook masih diam, pendengarannya seakan tak berguna lagi sebab terlalu sibuk pada Lisa, bahkan Kookie sekalipun tak diperdulikannya.

“PAPA!” Kookie berteriak kesal sebab sedari tadi belum mendapat respon apapun, Jungkook dan Lisa kompak menoleh ke arah bocah tersebut, “Papa! Kookie dali tadi ngomong tapi Papa cibuk liatin Kaka Incess!”

Mendengar penuturan gamblang dari Kookie membuat Lisa mengalihkan tatapannya pada Jungkook, ia mengerutkan dahi keheranan saat melihat wajah memerah dari Jungkook. Sebab khawatir jika Jungkook sedang sakit, Lisa akhirnya menaruh punggung tangannya ke dahi Jungkook, yang mana justru membuat warna merah diwajah Jungkook semakin menjadi.

“Kamu gak papah?” tanya Lisa begitu perhatian, bukannya mendapat respon baik, Jungkook justru menepis tangannya cepat, lelaki itu sama sekali tak berniat kasar, hanya saja lelaki itu tengah menahan gugup, terlebih lagi saat iris hazel Lisa menatap matanyanya begitu dalam.

Lisa sendiri hanya menatap telapak tangan miliknya yang baru saja ditepis oleh Jungkook dengan tatapan nanar, ia menarik nafas panjang, mungkin memang Jungkook sedang malas untuk berinteraksi dengannya. Sebab terlalu lelah untuk berdebat, Lisa memilih untuk mengabaikan kejadian tadi, kemudian kembali menyibukkan diri dengan bermain kembang api bersama Kookie.

“Papa dali tadi ngelamun mulu, padahal Kookie pengin main kembang api baleng Papa.” Kookie mengadu dengan bibir mengerucut kedepan, membuat Lisa terkekeh, gadis itu menahan diri untuk tidak mencubit pipi yang menggembung kesal milik Kookie.

“Papa lagi ketempelan, makanya ngelamun mulu,” ujar Lisa, ia terkikik geli saat Jungkook menatapnya tajam.

“Ketempelan apa lagi Kaka Incess?”

Lisa menggaruk tengkuknya yang tak gatal, bingung harus menjelaskan seperti apa pada bocah polos tersebut. “Mmm ... Kookie, Kakak ngantuk nih, Kookie gak ngantuk?” ia menguap palsu, membuat Kookie ikut menguap karenanya.

Bocah tersebut mengangkat kedua tangan mungilnya ke udara, memberi isyarat bahwa ia ingin digendong oleh Lisa. Lisa dengan senang hati mengangkat tubuh Kookie, kemudian membawa bocah tersebut ke dalam gendongannya, meski sedikit lelah karena seharian tak beristirahat, belum lagi berat badan Kookie yang jelas tak main-main.

“Biar aku yang gendong.” Jungkook merentangkan kedua tangannya, mengambil alih tubuh Kookie, membuat Lisa bisa bernafas legah.

Keduanya saling menatap sejenak. Namun disaat yang bersamaan pula Jungkook mengalihkan pandangannya terlebih dahulu, ia hanya takut terjadi masalah pada jantungnya, pasalnya setiap kali ditatap oleh Lisa maka sesuatu didalam sana akan berdetak lebih cepat dari biasanya.

Material Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang