07.

8.8K 1.1K 81
                                    

Lisa merapihkan seragamnya terlebih dahulu, membayar ongkos ojek kemudian turun dari jok, dan memasuki pekarangan rumah Jennie. Nampak, Jennie kini tengah berkacak pinggang menyambut kedatangannya. Lisa menyengir saja menanggapi wajah galak dari sahabatnya itu.

"Lama banget sih lo!"

"Macet!" kilah Lisa, kemudian melengos melewati Jennie, masuk ke ruang tamu hingga pandangannya bertemu dengan sosok pria yang tengah duduk disofa panjang, nampak juga Kookie yang tengah bermain dengan ikan hias yang terletak di akurium mini didekat dinding.

"Kookie," panggil Lisa, membuat Kookie segera membalikkan tubuhnya guna menghadap langsung oleh sang pemilik suara. Bocah itu tersenyum senang, berlari dan menghambur ke pelukan Lisa.

Lisa tertawa gemas, ia menggendong Kookie sembari berjalan menghampiri Jungkook yang tengah menatapnya tanpa ekspresi. "Kookie udah lama ya nungguinnya?"

"Gak lama cih Kaka, cuma dikit-dikit lama." jawab Kookie kemudian mengangkat jari telunjuk serta ibu jarinya ke udara membentuk huruf 'C', yang mana justru mengundang tawaan dari Lisa, pasalnya jemari pendek nan mungil milik Kookie terlihat sangat menggemaskan, ditambah lagi pipi gembulnya yang tengah mengunyah brownis buatan Naeun ; Mama Jennie.

"Mau siap-siap dulu, atau langsung jalan aja?"

Mendengar pertanyaan dari Jungkook, membuat Lisa berpikir sejenak kemudian menjawab. "Langsung jalan aja, soalnya gak enak udah dari tadi ditungguin, kalo saya siap-siap dulu kalian harus nungguin saya lagi dong," jelasnya panjang lebar.

"Saya gak nanya alasan kamu." ujar Jungkook begitu acuh tanpa menatap ke arah Lisa, bangkit dari posisi duduknya kemudian berjalan terlebih dahulu keluar dari rumah, Lisa sendiri hanya mencebik kesal melihat punggung dari lelaki tersebut.

Jennie yang baru masuk ke ruang tamu hanya menatap Jungkook penuh keheranan, ia kemudian berjalan menghampiri sang Mama yang kebetulan juga tengah duduk disofa single.

Naeun berbisik pelan pada Jennie. "Jadi ini calon suaminya siapa?"

"Lisa," jawab Jennie yang juga terkesan berbisik.

Naeun berdecak pelan menatap putrinya itu. "Rugi dong kamu!"

Jennie mengernyitkan dahinya tak mengerti. "Kok aku yang rugi?"

"Dia orang kaya lho, Jennie!" gemas Naeun.

Jennie meluruskan pandangannya kedepan dengan wajah datar yang begitu tak enak dipandang. "Emakku matre!"

***

Lisa berjongkok agar tinggi badannya setara dengan Kookie, memberikan sebuah ice cream rasa strawberry dan diterima dengan semangat oleh Kookie, bocah itu mulai menikmati ice creamnya kemudian menggandeng tangan Lisa, dan menarik cewek itu untuk mengikuti langkahnya menuju sebuah ayunan.

"Kaka naik, bial Kookie ayun." ujar Kookie sembari menepuk-nepuk salah satu ayunan, mengisyaratkan cewek dihadapannya ini untuk duduk disana.

"Kookie gak mau naik? Nanti biar Kaka yang ayunin Kookie," tawar Lisa, bukannya menolak, hanya saja ia kurang yakin atas ucapan Kookie yang katanya ingin mengayunnya, tenaga bocah itu terlalu kecil untuk mendorong tubuh tinggi Lisa, nanti kalau terjadi apa-apa pada Kookie, Lisa jadi tak enak pada Jungkook.

Kookie menggeleng pelan. "Gak mau, nanti jatuh."

"Gak bakal jatuh kok."

"Takut, Kaka. Kookie gak mau jatuh lagi kaya dulu, campe dimalahin sama Papa."

Lisa yang paham maksud dari Kookie, mengangguk-anggukan kepalanya. "Gimana kalo kita barengan aja naiknya, Kaka pangkuin Kookie, mau?"

Kookie terdiam sejenak nampak berpikir, kemudian mengangguk setuju, bocah itu mengangkat kedua tangannya ke udara agar Lisa segera menggendongnya. Lisa tersenyum tak kalah senang, mengangkat tubuh Kookie kemudian memposisikan diatas pangkuannya, kemudian bersiap mengayunkan kakinya hati-hati agar ayunan yang mereka pakai ini dapat bergerak seimbang.

Begitu keduanya sama-sama siap, langsung saja Lisa mengayunkan kakinya kebelakang, hingga keduanya terhuyung kedepan dan belakang disertai tawaan yang menggelegar hebat.

"Gimana? Kookie seneng?"

"Ceneng banget, Kaka!" jawab Kookie disela-sela tawaannya.

Lisa mengayunkan kakinya semakin kencang, membuat Kookie mempererat pelukannya.

Tanpa sadar, senyuman ikut merekah tipis diwajah datar milik Jungkook. Senang, akhirnya anaknya ini tak kesepian lagi, setidaknya sehari saja ia bisa melihat senyuman tulus dari Kookie, meski alasan tertawanya Kookie bukanlah dirinya, tapi Jungkook akan ikut senang, selama ini yang ia lihat hanyalah sorotan ketakutan yang ditunjukan Kookie tiap kali bertemu dengannya.

Jungkook sadar, selama ini membuat anaknya hidup dalam ketakutan, tidak memiliki sosok ibu sejak lahir membuat Jungkook merasa bersalah ditiap harinya, ia juga ingin mempunyai hubungan yang baik bersama Kookie, namun tiap kali melihat wajah polos tersebut selalu mengingatkannya pada sosok wanita yang beberapa tahun lalu menemani kesehariannya.

Wanita kuat yang memilih menyelematkan nyawa sang anak daripada nyawanya sendiri, jika saja kecelakaan itu tak terjadi, mungkin saat ini yang tengah bermain ayunan dengan Kookie adalah wanitanya itu, bukan Lisa.

"Bisa jaga Kookie bentar?" tanya Jungkook sekilas setelah memposisikan diri disamping ayunan.

Tawaan Lisa terhenti, menghentikan ayunan yang tengah dipakainya saat ini, melempari tatapan heran ke arah lelaki dihadapannya ini.

"Emang kamu mau kemana?"

"Saya ada kerjaan mendadak,"

Lisa tak menjawab, ia terdiam tanpa sepatah katapun. Namun dari raut wajahnya membuat Jungkook yakin, cewek yang tengah memangku Kookie itu merasa tak senang, jelas sekali dari wajahnya yang tertekut seakan sedang memprotes.

"Nanti kalo udah mainnya, kamu tinggal antar Kookie apartemen saya."

Jungkook memberi secarik kartu nama pada Lisa, diterima dengan senang hati oleh sang empu. Raut wajah Lisa seketika tergantikan senang.

'Lumayan, dapet nomer telpon plus alamat apartemen.'









Ini Hellen Pradipta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini Hellen Pradipta. Mama kandung Kookie yang bikin susah move on:')

Material Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang