36. END

14.4K 1.4K 293
                                    


Dua hari dilalui oleh Jungkook penuh dengan kesabaran, ia tak henti-henti menghubungi Lisa, mencari keberadaan sang gadis. Lelaki itu sering berkunjung ke rumah Lisa hanya untuk memberi pertanyaan yang sama disetiap waktu, dimana Lisa? Namun, hasilnya tetap sama, Lisa seakan menghilang bagai tertelan bumi.

Pagi ini pun masih sama, Jungkook lagi-lagi dirundung frustasi, harus kemana lagi ia mencari Lisa? Ketika bertanya pada Giana pun, wanita itu sama sekali tak memberi jawaban tentang dimana keberadaan Lisa. Jungkook hampir menyerah sekarang. Tak jauh beda seperti dirinya, Kookie juga merasakan hal yang sama, meski sang anak tak berkata apa-apa, balita yang sangat ekspresif itu selalu merenung, ia bahkan mengabaikan orang-orang disekitarnya.

Saat ini ia tengah duduk sendirian diruang kerjanya, menatap kosong pada berkas-berkas yang berserakan diatas meja. Hingga akhirnya dering telepon diatas meja membuyarkan lamunan lelaki itu, ia lantas menerima panggilan tersebut.

"Selamat pagi Pak Jungkook," sapa Mina dengan sopan. "Ada yang ingin bertemu dengan Pak Jungkook."

"Biarkan dia masuk."

Beberapa menit berlalu, pintu ruangan terbuka membuat Jungkook mendongak, ia menyerngit kala melihat kedatangan seorang lelaki dikantornya, lelaki yang pernah dilihatnya menghabiskan waktu bersama Lisa di pameran kemarin.

"Saya perlu ngomong sama anda." Bambam mendekat ke meja Jungkook, kemudian duduk dihadapan lelaki tersebut.

Jungkook mengangguk. "Silahkan."

"Ini tentang Lisa."

"Tentang Lisa?" ulang Jungkook.

"Saya tau, selama dua hari ini anda selalu mencari keberadaan Lisa." Bambam menarik nafas panjang sebelum akhirnya kembali berucap. "Dia gak kemana-mana."

Jungkook terdiam lama, menatap Bambam begitu rumit, seakan sedang menunggu penjelasan lebih lanjut.

"Dia ... ngurung diri dikamar,"

"Jadi, selama ini dia menghindar dari saya?" tanya Jungkook akhirnya.

Bambam mengangguk sebagai jawaban.

"Saya udah tau tentang hubungan kalian, saya juga tau kalian ada masalah."

Jungkook memalingkan wajah ke arah lain. Jadi selama ini, setiap kali ia berkunjung ke rumah Lisa untuk mencari keberadaan gadis itu, Lisa selalu bersembunyi darinya?

"Ini memang salah saya."

Bambam mendengus pelan. "Masih belum terlambat buat jelasin semuanya."

"Maksudnya?"

"Hari ini, tanggal keberangkatan Lisa ke LA, dia mutusin kuliah ke sana semenjak kesalah pahaman dipameran kemarin."

Jungkook mengepalkan tangan begitu kuat hingga menampakan buku-buku tangan dari lelaki itu, sedangkan matanya terpejam kuat guna menahan amarah.

"Semuanya belum terlambat selama Lisa masih disini."

"Kenapa anda mendukung hubungan kami? bukannya kalian itu pac-"

"Saya dan Lisa itu sahabatan sejak kecil," potong Bambam sebelum Jungkook menyelesaikan ucapannya.

"Sial!"

***

"Ma,"

Giana dan Hyunjoon yang sedang berbincang serius diruang keluarga menoleh, Lisa kini nampak siap dengan hoodie berwarna navy diserta bawahan berupa celana jeans hitam, tak lupa pula sebuah koper besar yang ditarik Lisa sedari tadi. Setelah dua hari berlalu, akhirnya gadis itu mau keluar dari kamarnya.

Material Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang