27.

8.6K 1.3K 185
                                    


“Jungkook ...?” Lisa masih terdiam mematung ditempatnya, tak membalas ataupun menolak pelukan lelaki yang lebih dewasa darinya itu, ia bingung dengan apa yang terjadi saat ini, namun disaat yang bersamaan pula ia juga merasa gugup, untuk pertama kalinya ia merasakan pelukan hangat milik Jungkook.

“Jungkook? K—kamu kenapa?” tanya Lisa begitu gugup, kedua tangannya terangkat ke udara, namun tak kunjung menyentuh punggung Jungkook, ia hanya ragu untuk balas memeluk lelaki ini.

Gadis itu menggeleng cepat, ia kembali menjauhkan tangannya dari punggung Jungkook, usianya bahkan baru menginjak 17 tahun, ia tidak mau jika nantinya sampai keterusan dan harus berakhir dipelaminan sebelum saat yang tepat.

“Jungkook ... Kalau Bi Eunji lihat, bisa salah pa—”

“Diam! Aku cuman pengen meluk kamu,” tahan Jungkook membuat Lisa mengatupkan bibirnya rapat.

Gadis itu benar-benar tak mengerti ada alasan apa hingga Jungkook datang memeluknya secara tiba-tiba seperti ini, perubahan sikap lelaki itu bahkan sangat sulit untuk ditebak didalam otak kecil miliknya. Cukup lama mereka dalam posisi yang sama, Jungkook masih setia menenggelamkan wajah ke pundak Lisa dengan tangan yang melingkar erat ke pinggang mungil gadis dihadapannya ini.

“Kaka Incess?”

Keduanya sontak melepas pelukan tersebut, Jungkook menjauhkan tubuhnya kemudian berjalan ke tepi taman, sedangkan Lisa segera menghampiri Kookie yang mendadak muncul dengan wajah mengantuk.

“Kookie, kok keluar dari kamar? Kenapa gak bobo lagi?” tanya gadis itu berbasa-basi, sesekali mencuri-curi pandang pada Jungkook yang tengah membelakangi mereka dengan pandangan ke depan.

“Kookie gak mau bobo cendilian.” bocah tersebut melingkarkan lengannya ke leher Lisa, hanya dalam hitungan detik, ia hampir masuk kembali ke dalam alam mimpi, Lisa sendiri hanya menunjukan senyum maklum, ia mengelus pelan punggung Kookie kemudian menggendongnya masuk ke dalam kamar.  “Ya udah, Kaka temenin kamu bobo.”

“Aku tunggu kamu disini,” ujar Jungkook membuat Lisa yang hendak masuk ke kamar menghentikan pergerakannya, menoleh ke arah Jungkook dengan wajah cengo.

“Kenapa? Aku pikir Kookie bakal cepet tidur kalo bareng kamu,” lanjut lelaki itu lagi.

Lisa mengerjap-ngerjapkan matanya beberapa kali sebelum akhirnya ia mengangguk cepat. “Y—ya udah,”

Jungkook hanya menatap punggung Lisa yang perlahan menghilang dibalik tembok ketika Lisa memasuki kamar, gadis itu sama sekali tak menutup pintu, ia membiarkan pintu itu terbuka sebab tak enak diluar sana masih ada Jungkook yang tengah menunggunya.

Lelaki dengan kemeja tipis berwarna putih juga bawahan berupa celana selutut itu menghela nafas gusar, ia mendongak dengan pandangan menerawang dilangit-langit villa. Ia tak berniat untuk memeluk Lisa, menurutnya tindakan tersebut cukup kurang ajar untuk lelaki yang tidak terikat hubungan apapun dengan gadis itu.

Namun, hatinya seakan berkehendak lain, pikiran dan hatinya berjalan berwalanan arah, sepertinya ia sudah kehilangan kesadaran sebab teringat pada Hellen, ia bukan bermaksud untuk menjadikan Lisa sebagai pelampiasan, tetapi, ia hanya membutuhkan sebuah sandaran baru.

Bohong namanya jika ia tak menyebut Lisa sama sekali tak memiliki kesamaan dengan Hellen, ya, Jungkook akui sejak awal pertemuan mereka ia sudah menyadari bahwa Lisa itu begitu mirip dengan Hellen, seakan Hellen kembali padanya, meski pada kenyataannya Lisa tetaplah Lisa, dan Jungkook mencintai Lisa yang apa adanya.

“Kookie mau es krim gak?” Jungkook bertanya lembut pada bocah yang tengah digendongnya ini, Kookie menganggukan kepala semangat, membuat Jungkook segera mengedarkan tatapannya ke seluruh penjuru Mall yang masuk ke dalam pandangannya.

Material Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang