09.

8.5K 1.2K 181
                                    

"Saya gak ngelamun!" kilah Lisa terkesan memprotes, sembari mengusap jidatnya pelan.

Jungkook mengedikan bahunya acuh, mematikan kompor terlebih dahulu kemudian mengambil dua piring berwarna putih, menghidangkan kedua porsi nasi goreng tersebut ke atas meja.

"Mana telurnya?" tanya Jungkook, tak mengalihkan pandangannya untuk menata nasi goreng dihadapannya ini se-indah mungkin.

"Kamu 'kan udah punya telur, pemberian tuhan dari lahir, lupa ya?"

Lisa buru-buru menutup mulutnya disertai wajah ambigu, Jungkook yang mendengarnya seketika menoleh dengan pelototan tajam.

"M-maksud saya, telurnya bentar lagi masak kok." cewek itu kembali menghadapkan tubuhnya ke kompor. Malu bercampur khawatir datang diwaktu yang bersamaan perlahan menggerogoti hatinya, bagaimana jika setelah ini ia diberi nilai minus oleh Jungkook? Bisa gagal misi Material Wife yang tengah dijalankannya ini.

Ia sudah terlanjur memilih keputusan untuk menjadi bagian dari keluarga lelaki tersebut. Selain dengan alasan menyukai Jungkook, ia juga menyayangi Kooki seperti anaknya sendiri. Ia tidak bermaksud untuk menggantikan posisi Hellen, ia hanya ingin menjadi seseorang yang bisa memenuhi kekosongan yang ditinggal Hellen pada keluarga kecilnya ini.

Usia Kookie bahkan terlalu dini untuk tidak mempunyai sosok Ibu, ditambah sang Ayah yang tak memiliki waktu luang untuk mendidiknya. Lisa hanya ingin Kookie menganggapnya sama seperti Hellen.

"Kamu kalo ngomong itu mikir dulu."

Entah sejak kapan lelaki itu sudah berdiri dibelakang Lisa, sangat dekat hingga nafasnya menerpa leher milik Lisa. Cewek itu menelan salivanya kasar kala tangan Jungkook terulur kedepan seakan sedang mendekap tubuhnya. Lisa benar-benar dibuat mati kutu oleh duda yang satu ini.

"Belum tau saja kamu seberapa besar milik saya," ujar lelaki itu lagi, membuat Lisa buru-buru membalikan tubuhnya dengan spatula yang mengacung tepat didepan wajah Jungkook.

"Jangan macem-macem ya! Mau saya teriak?! Terus lapor ke polisi atas kasus pemerkos–" Lisa mengatupkan bibirnya rapat-rapat kala Jungkook memperlihatkan wajah datar nan sangar membuat nyalinya menciut seketika.

"Saya juga gak niat sama anak kecil kayak kamu."

Jungkook meraih teplon berisikan telur yang terletak dibelakang Lisa, kemudian kembali ke arah meja makan, tidak memperdulikan Lisa yang kini memberenggut kesal dibelakang sana.

Lisa menarik nafas dalam-dalam, berusaha menetralkan kekesalannya. Kemudian menyusul Jungkook dan mengambil posisi duduk dihadapan lelaki itu, dihadapannya sudah ada sepiring nasi goreng masakan Jungkook. Lisa mengambil sesendok nasi, melahapnya perlahan, ia terdiam sebentar. Bahkan masakannya sendiri tak seenak ini. Ia tidak menyangka, prasasti hidup seperti Jungkook ternyata sangat pandai memasak.

Hening.

Hanya ada suara sendok dan piring yang tengah beradu, Jungkook fokus dengan makanannya, begitupun juga Lisa.

BRUGH!

Sesuap lagi, maka Lisa sudah selesai dengan aktifitas makannya. Namun suara tangisan disertai tubrukan yang cukup keras membuatnya tersentak kaget. Lisa dan Jungkook segera menghampiri asal suara tersebut.

"K-Kaka! Cakit! Hiks … hiks … hiks ...!"

Lisa mengangkat tubuh Kookie yang tadinya berada dilantai. Menggendongnya, berusaha menenangkan bocah tersebut sembari mengelus pelan punggung mungilnya. Jungkook yang melihatnya hanya melempar tatapan datar.

"Kookie kenapa bisa sampe jatuh?"

"T-tadi, Kookie … mau ambil klayon diatas." tangan mungil tersebut menunjuk ke arah kulkas, yang disampingnya terdapat meja kecil.

Material Wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang