butuh waktu lama untuk mengembalikan suasana hati seseorang yang sedang berduka, seperti laut yang membutuhkan waktu untuk pasang surut, atau matahari yang membutuhkan waktu untuk terbit kembali
Aldo kini duduk termenung di balkon kamarnya, memejamkan mata menikmati secercah cahaya mentari dan semilir angin yang berhembus, satu minggu telah berlalu, namun Aldo belum mau melangkahkan kaki nya untuk kembali bersekolah, seperti tidak memiliki semangat bahkan untuk membuka mata setiap kali ia terbangun dari tidurnya
nasi goreng yang sedari tadi tergeletak diatas meja belum disentuh, tubuhnya terlihat kurus semakin terlihat jelas karna ia sedang memakai baju yang kebesaran
ding dong
suara bel terdengar lantang, di dalam rumah seperti tidak ada kehidupan
"Do!!!"
teriakan melengking itu sudah tidak asing terdengar di telinga aldo, siapa lagi kalo bukan suara Rara
"Aldooo" kini teriakannya semakin kencang
Aldo mendengus sebal, sudah genap satu minggu Rara selalu berkunjung ke rumah aldo, entah untuk mengantar selembar surat panggilan agar aldo hadir di sekolah, atau sekotak bekal yang ia buat sendiri. alasan itu terus Rara gunakan agar bisa melihat keadaan Aldo
"ngapain sih kesini mulu" sinis Aldo
Rara tersenyum lebar "maaf ya kali ini gabawa apa apa hehe"
"mau bawa atau ngga, gua tetep ga suka sama kehadiran lo"
"ih jangan gitu, nanti kalo gua ga kesini lagi lo pasti kangen" ucap Rara sambil mendudukan tubuhnya di tempat tidur aldo
tidak ada yang berubah, aldo tetaplah sosok yang asing untuk Rara
"lo tadi di tanyain Rika"
aldo memutar badannya menatap Rara seolah meminta penjelasan
"dia nanya doang, kenapa lo masih gamau masuk sekolah"
"dia nyuru gua masuk?"
"iya" ucap Rara berusaha meyakinkan Aldo yang tentu saja itu bohong, Rika sama sekali tidak menanyakan keberadaan Aldo
Aldo berfikir sejenak "yauda, gua bakal ke sekolah kalo Rika sendiri yang dateng kesini"
Rara mengangguk mengerti, bahkan disaat ia berusaha untuk membuat Aldo tidak merasa kesepian, kehadirannya sama sekali tidak di inginkan
"yauda nanti gua suruh Rika kesini"
Aldo tersenyum tipis lalu mengacungkan jempolnya "ok"
Rara menatap sekeliling, pandangannya berhenti ketika melihat ada sebuah foto berukuran kecil yang tertempel di sudut lemari Aldo
seorang wanita yang sedang memeluk sebuah buku tebal di depan perpustakaan sekolah
mata Rara memincing, menebak nebak siapa wanita yang ada di dalam foto itu
Aldo yang menyadari Rara sedang memperhatikan sesuatu, berjalan mendekati Rara
"Itu Rika, waktu masih MOS" ucapnya sambil membaringkan badannya di tempat tidur
"kenapa? foto lu mau gua pajang juga?" lanjutnya
Rara terkekeh
"foto gua terlalu cantik buat dipajang di kamar jelek kaya gini ""cih, pede gila"
"emang kenyataannya gua cantik, lebih dari Rika hahaha"
-hening-
"gua pulang dulu ya, biasa nih mau konser " ucap Rara sambil beranjak dari duduknya, dan berjalan keluar kamar
dadanya terasa sesak, namun senyumnya tidak memudar sedikitpun
aldo berdehem, lalu mengangguk mengerti
Rara berjalan keluar, mencoba menyangkal air mata yang sedari tadi ingin keluar dari matanya
"dari awal sepenuhnya gua yg salah, gua yg terlalu maksa Aldo buat jatuh cinta padahal gua tau kalo dia gaakan bisa" gumam Rara
belum memulai namun sudah dipatahkan, kata yang tepat untuk kondisi Rara saat ini
*****
mata pelajaran fisika tidak berhasil mencuri perhatian Rika sedikitpun. padahal itu lebih penting ketibang seorang laki laki labil yang hanya selalu mengatakan bahwa ia menyukai Rika namun tidak pernah membuktikan keseriusannya itu.
dari dalam hatinya muncul satu pertanyaan yang dari tadi terus berulang, "bagaimana bisa seorang laki laki yang sudah memiliki kekasih, bisa menyukai wanita lain di hatinya?"
Rika hanya ingin bukti, namun ia takut bahwa itu akan merusak hubungan Aldo dan Rara
keresahannya itu berhasil membuat Rika di tegur oleh guru mata pelajaran karna tidak mendengarkan penjelasan yang di ajarkan, Rika menggelengkan kepalanya, mencoba untuk menyadarkan dirinya
"Rika" suara teriakan itu terdengar keras hingga membuat semua yang ada di dalam kelas menoleh, matanya terus mencari seorang perempuan yang gemar membawa tumpukan buku tebal di pelukannya
"permisi pak, saya mau bicara sama Rika sebentar" lanjutnya
mata Rika membelalak kaget, ketika mengetahui bahwa itu adalah Aldo, namun sedetik berikutnya Rika memohon izin dengan sopan untuk keluar kelas sebentar
Aldo bergegas menarik tangan Rika menuju taman belakang "gua udh masuk sekolah, gimana? lo seneng kan?"
bola mata Aldo berbinar ceria, seperti seorang anak kecil yang baru mendapatkan hadiah
Rika mengangguk, menunjukan senyum lalu melangkah maju, memeluk Aldo perlahan
Aldo tersentak kaget, namun ikut memeluk Rika dengan erat "makasih ya, udah bikin gua semangat buat sekolah lagi"
Rara menguap lebar, lalu mengangkat tangan
"permisi bu, saya izin ke kamar mandi yaa, mau BAB udah ga tahan" ucap Rara yang langsung di anggukan oleh guru mata pelajaran yang sedang mengajar di kelasnya
tentu saja Rara berbohong, ia berjalan menyusuri koridor belakang, sambil menikmati hembusan angin membelai rambutnya, menuju kantin belakang untuk membeli gorengan karena perutnya sudah keroncongan akibat tidak sempat sarapan.
Wajah Rara membeku, perasaannya seperti batu yang tiba tiba retak, matanya fokus kepada dua anak remaja yang sedang berpeluk mesra. ia berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa yang ia lihat sekarang benar benar nyata. ia harus menguatkan hatinya untuk melihat sesuatu yang selama ini ternyata menjadi alasan Aldo tidak mau membuka hatinya untuk Rara, ternyata bukan hanya Aldo yang menyukai Rika. namun Rika juga mengharapkan nya
Rara menarik nafas panjang, memasang senyum dengan lebar kemudian menyapa hangat "Aldo, lu udh masuk?" ucapnya sambil melangkah mendekat
Rika tersentak kaget, ia terpaku tidak menyangka bahwa reaksi Rara akan seperti itu.
"Eh Rika, tumben bgt ada disini. bolos pelajaran?" ucap Rara basa basi
Aldo memutar bola matanya malas, meraih tangan Rika, lalu melangkah pergi tanpa mengucapkan apa apa
"kalo sikap lu terus kaya gini, itu malah semakin membuat gua ga mau pergi do" gumam Rara dalam hati
ia menggelengkan kepalanya, terkekeh geli "kenapasih, gua hobby banget mencintai seseorang yang justru gapernah ngebuka hatinya buat gua"
******
SELAMAT MEMBACA BUAT KALIAN YANG SABAR NUNGGUIN KELANJUTAN CERITANYAA😘
SABAR TERUS YAA DAN SEMOGA SUKAA
❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Do'Ra (end)
Teen FictionAda sebuah kalimat yang masih Aldo ingat seusai kepergian Rara "lo harus tau bahwa di dunia ini gaada manusia yang sempurna, yang jahat ga selalu jahat, dan yang baik ga sepenuhnya baik. Ga semua benar benar hitam, dan ga semua benar benar putih. B...