DUA

199 46 1
                                    

Aldo mendesah berjalan ke pinggir lapangan setelah selesai berlatih basket "panas banget gila" keluh Aldo sambil mengelap keringat yang bercucuran di dahinya

Ia mengambil air mineral di sebelahnya, yang pastinya pemberian dari para senior yang menyukainya, belum sempat dahaganya mereda, seseorang menyenggol botolnya hingga membuat Aldo tersedak  karna aliran air yang masuk ke saluran yang salah, Aldo mendongak untuk melihat siapa pelakunya

"Eh sorry gasengaja" Ucap Rara yang memang benar benar tidak sengaja menyenggol botol air mineral yang sedang diminum Aldo

"Gausa cari gara gara sama gue kalo lu gamau punya masalah"

"Kan udah gue bilang gasengaja" bentak Rara

Aldo menaikan alisnya, lalu berdiri perlahan mendekat ke arah gadis itu

Reflek Rara mundur sambil menelan ludahnya, hingga punggungnya menabrak tiang basket, terjebak dan tidak bisa kemana mana. Ditambah lagi ada satu tangan yang menarik kerah baju nya

Mata Rara melihat kedepan, menebak nebak apa yang akan Aldo lakukan, saking dekat jarak mereka, dia bisa mencium aroma rokok bercampur mint yang menguar dari tubuh Aldo

"Lo mau ngapain?"  Ucap Rara gugup tapi masih berusaha tegas

Bukannya menjawab aldo malah menyeringai, tersenyum miring lalu memajukan wajahnya tepat disamping telinga Rara "gue udah bilang untuk jangan cari gara gara sama gue"

Aldo melepaskan genggaman tangannya dari kerah baju Rara, berlalu pergi

Rara mengeram jengkell , masih dalam posisi bersandar pada tiang basket lalu mengacungkan jari tengah sebelum akhirnya tubuh Aldo sudah tidak terlihat lagi dari lapangan.

                                  ****

"Lo gaperlu lakuin itu ke Rara, dia kan cewek man" ucap Babay begitu mendengar cerita dari Aldo

"Brengsek tuh cewe kalo ga di ancem" mendengar balasan Aldo babay menggelengkan kepalanya

"Sekarang benci, besok jadi suka loh" celetuk Irgi berusaha mencairkan suasana

"Amit amit" tegas Aldo bergidik

"Dalem hati amin amin"

Mata Aldo berkeliling, merasa bosan dengan suasana yang begitu begitu saja, namun bola matanya berhenti saat melihat sosok wanita yang mungil dan imut, dengan rambut lurus berwarna coklat alami, bertubuh tidak terlalu tinggi juga tidak terlalu pendek, kontras bila disandingkan disamping Aldo, dengan bola mata coklat, berkulit putih dan memakai seragam yang menaati aturan lengkap dengan dasi, Cocok seperti kriterianya

Aldo tersenyum , menepuk pundak Babay yang sedang asik mengaduk esteh karna gulanya belum larut "Bay, lo kenal dia ga" tanya Aldo sambil menunjuk gadis yang sedang membawa nampan berisi semangkuk syomai dan es jeruk

"Ooh, itu Rika dari gugus 4, pinter anaknya, suka ngewakilin olimpiade antar sekolah sejak SMP dan selalu bawa hasil yang membanggakan"

Aldo tersenyum "boleh lah" mengisyaratkan pada babay untuk menjomblanginya dengan Rika

"Dia itu lugu, rada susah buat di dapetin"

"Gapapa, cewe yang kaya gitu justru yang bikin gua penasaran, biasanya susah di dapet dan susah juga buat di lepasin"

Babay menoyor kepala Aldo "Basi lo"

Aldo terkekeh "yaudaa gua usaha sendiri nih" lalu berdiri dari tempat duduknya berniat mendekati Rika

Cowok itu duduk di meja Rika, berhadapan dengannya lalu tersenyum "gue temenin ya, kasian kalo lu sampe sendirian"

Gadis itu mengangguk Wajahnya seketika merah merona, sungguh menggemaskan bagi aldo

"Makannya cuma syomai? Ngga mau pesen makanan lain?" Tanya Aldo basa basi

"Ng... Ngaak aku lebih suka syomai" jawab Rika terdengar gugup

Aldo tersenyum, gadis ini benar benar manis menurutnya "Gausa tegang gitu"

Rika mengangguk, dan memasukan sesuap syomai kedalam mulut mungilnya

"Nama gue Aldo"

Rika menatap aldo lalu tersenyum "Rika"

"Jangan ada yang ganggu Rika ya, kalo ada yang ganggu bilang sama gue" teriak Aldo pada seluruh siswa yang berada di kantin

Sadar dirinya sedang menjadi sorotan, Rika hanya menunduk malu tanpa mengucapkan kalimat apa apa

"Iyauda gue ke temen gue dulu ya, kalo ada apa apa bilang aja" ucap Aldo disertai senyum andalannya

"Cih basi lo" ejek Rara saat Aldo berjalan melewatinya

Aldo melirik tajam

"Kalo gue jadi diaa..." Ucap Rara sambil menunjuk ke arah gadis itu

"Gua gabakal mau di gombalin sama cowo kaya lo" lanjutnya

Aldo menaikan pundak tanda tidak perduli "bagus deh, karna lo bukan dia"

Rara menatap aldo intens "apasih yang mereka liat dari lo?"

"Gaada yg spesial ah" ucap Rara terkesan meledek

"Cewe kaya lo gabakal bisa liat keistimewaan yang di miliki diri gue" jawab aldo

"Kepedean banget ya "

"Gue emang istimewa, ga kaya lo yang bisanya cari atensi ga berkelas dan bikin orang sakit mata  " Balas Aldo yang membalas meledek Rara
Rumornya, Rara adalah ketua geng dari the bitchy yang telah ia dirikan sejak SMP

Rara mendengus sebal, tidak ada gunanya ia berdebat dengan cowo dihadapannya

"Kenapa diem?, ngerasa kalo kehadiran lo itu menganggu?" Tanya Aldo

"Maksud lo apa" bentak Rara tidak terima

Aldo tersenyum miring "Lo itu pengganggu" bisik Aldo tepat di telinga Rara

Rara berlalu pergi tanpa mengatakan apapun, geram dengan celoteh Aldo yang berbicara tanpa berfikir "dia juga gaada otak, kalo ngomong ngga di saring dulu"  gumamnya jengkel

Melihat itu Aldo justru tersenyum puas

Do'Ra (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang