DUA PULUH DUA

41 6 1
                                    

Aldo yang sedang duduk di balkon kamarnya sambil menikmati secangkir kopi tersentak kaget saat mendengar kabar bahwa ayahnya meninggal akibat kecelakaan

Jantungnya berdebar dengan sangat kencang, pundaknya terasa berat seperti ada puluhan  beban berat yang sedang menimpanya

Aldo menelfon Rika berkali kali untuk memberi tau kabar duka ini, tapi tidak ada jawaban, ia mendengus kesal kenapa gadis itu tidak ada disaat yang paling dibutuhkan

beberapa menit berikutnya suara ambulan mulai memasuki pagar rumahnya disertai beberapa orang yang berdatangan dengan membawa bendera kuning

tanpa pikir panjang, Aldo menggerakan jemarinya yang sedikit gemetar untuk memberi pesan singkat pada Rika dan memintanya untuk segera datang

namun sudah lebih dari 30 menit tidak ada balasan, Aldo tidak mempunyai pilihan lain selain menghubungi Rara meski ia tidak yakin bahwa gadis itu akan datang

setelah ponsel dimatikan Aldo segera turun dari kamarnya untuk melihat jasad ayahnya, dengan langkah ragu ia mendekat menghampiri sosok laki laki yang sangat ia sayangi sudah berbaring kaku diatas tikar ditambah kain kafan yang membungkus tubuhnya

selang 15 menit berikutnya Rara datang, tidak seperti dugaan Aldo, gadis itu berlari menghampirinya dengan wajah sedikit pucat

Aldo tidak tau apa yang harus ia lakukan, Matanya terasa panas menahan air mata yang sudah ingin tumpah, pundaknya naik turun dengan nafas yang tidak teratur, dadanya terasa sesak, Rara menatap Aldo lalu menarik kepala Aldo untuk bersandar di pundaknya, membiarkan cowok itu meluapkan tangis yang sudah sedari tadi ia tahan.   Aldo menangis dalam pelukan Rara, gadis yang sama sekali tidak ia inginkan kehadirannya, namun malah mampu menenangkan sedihnya

Sebagian orang nampak beruntung terlahir dari keluarga yang lengkap, dan sebagian nya lagi lebih beruntung karena diberikan hati yang kuat

Bagi anak laki-laki, ayah adalah seorang role model. Figur yang menjadi pahlawan di keluarga dan cerminan sosok laki-laki yang kuat. Ayah memberikan pendidikan pertama tentang bagaimana laki-laki sejatinya berperan di dalam kehidupan.

Kehilangan sosok ayah bisa menjadi pukulan terberat. Tidak ada lagi teman diskusi, tidak ada lagi pelindung dan pembela, tidak ada lagi sosok yang memberikan gambaran figur laki-laki di keluarga, dan rasa kehilangan lain yang menjelma dalam kesepian. Wajar bila sedih. Normal bila ingin menangis.

mungkin selama ini hubungan Aldo dengan ayahnya bisa dibilang kurang baik. Namun tetap saja, bagian terberat dari kehidupan adalah kehilangan

Cowok itu berdiri sambil menundukan kepalanya, menyaksikan dengan jelas proses pemakaman ayahnya

beberapa orang meletakan jenazah ayah Aldo dengan sangat hati hati, lalu sebagian lagi mulai menguruk tanah hingga kain kafan putih yang membungkus jenazah ayah Aldo benar benar tidak terlihat

ibunya Aldo mulai menaburkan bunga diatasnya di sertai dengan doa

langit yang tadinya cerah kini berubah menjadi gelap, disertai suara petir yang mulai menyambar, beberapa menit berikutnya rintik hujan jatuh ke permukaan, air yang semula kecil, kini berjatuhan dengan sangat deras membuat semua orang yang ada di pemakaman berlari untuk mencari tempat berteduh. Namun tidak untuk Aldo

ia hanya berdiri, memandang kayu yang baru saja dipasang diatas gundukan tanah bertuliskan nama ayahnya

melihat itu, Rara menghampiri Aldo dengan membawa payung hitam, kelihatannya langit juga sedang merasakan duka

Do'Ra (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang