DELAPAN BELAS

48 6 0
                                    

sudah sekitar lebih dari dua puluh menit Rara masih tidak membuka suaranya, gadis itu sedang memeluk Aldo sambil memperhatikan jalanan kota jakarta yang terlihat padat di sertai kerumunan orang yang sedang berlalu lalang mencari angkutan umum untuk pulang, beberapa pedagang nampak membereskan dagangannya, karena rintik hujan Rara tersenyum tipis, tubuhnya seolah di selubungi gelembung hangat dan membuat hatinya terasa tenang.

perlakuan Aldo masih terngiang di kepalanya, mungkin Rara bukanlah tipe gadis yang Aldo sukai seperti Rika, dan Aldo bukan tipe pria romantis seperti mantan mantannya yang suka mengajaknya dinner di kafe mahal dengan alunan lagu dan sebuah lilin terpendar menerangi mereka berdua, bukan juga tipe pria yang suka mengajak Rara keliling mall untuk belanja dan di akhiri dengan duduk di sebuah kursi penonton sambil menikmati sekotak pop-corn, Aldo adalah orang yang sulit di tebak, tidak perduli dan memiliki sifat sedingin balok es, namun tanpa di sadari Rara sudah terbiasa dan menyukai hal itu

"lo ngga gila kan?" Rara menoleh, mencubit pinggang Aldo sewaktu mendengar hal itu

"Apaan sih gajelas"

Aldo terkekeh "lagian lo senyam senyum sendiri, gua jadi takut disangka bonceng orang gila"

Rara turun dari motor setelah kendaraan berhenti tepat di depan rumahnya

"Tolong bantu gue benerin keran dong, rusak tuh gua mau mandi jadi susah"

Aldo menaikan alis "dih emang gue tukang bangunan"

"lagi juga mau lo mandi atau ngga bakal sama aja, buluk ga akan berubah" lanjutnya

"udah buruan bantuin gausa ngejek gua terus, kan ga lucu kalo tiba tiba lo jadi suka sama gua"

"Pede lo begitu?" sinis Aldo

Rara terkekeh, lalu menarik tangan Aldo, membuka kunci dan menghidupkan lampu

"buset deh, ni rumah apa kandang hewan" ucap Aldo setelah memasuki rumah Rara yang terlihat berantakan

Rara tersenyum tipis, menaikan bahu tidak perduli "itu perkakasnya ada di belakang, deket mesin air"

Aldo melepas mantel dan jaketnya,  meletakannya di atas meja, sementara ia sibuk mencari perkakas Rara mengganti pakaian lalu  membaringkan tubuhnya, menghidupkan lagu Ed Sheeran - perfect hingga alunan musik itu memenuhi ruangan

"eh, lo mau makan ga? biar gua masakin"

Aldo menoleh "emang lo bisa masak?"

Rara mengangguk "bisa lah" jawabnya dengan penuh percaya diri

"masak apaan? air?"

"wess sembarangan, Gua bisa masak Rendang, sambal rica rica, Soto, kari ayam spesial, Ayam geprek, seblak, banyak dah"

"Serius?" tanya Aldo memastikan

Rara berjalan menuju dapur "nih liat" ucapnya sambil menunjukan setumpuk mie instan dengan berbagai macam rasa yang sudah ia simpan di lemari makan

Aldo memutar bola matanya malas, melihat itu Rara justru tertawa lepas

"Rendang aja ya" ucapnya, Aldo hanya mengangguk mengiyakan

sedangkan Aldo sedang sibuk memperbaiki keran, Rara bernyanyi mengikuti alunan lagu dengan nada keras yang membuat Aldo sakit kepala

Ia lalu merebus mie dan mulai menuangkan bumbu tak lupa Rara juga menambahkan sebutir telur sebagai pelengkap

hanya butuh waktu sekitar 5 menit lalu Rara memindahkan Mie dari wajan ke piring, mengaduknya hingga aroma bumbu rendang menguar ke udara membuat cacing di perut Aldo bergerak ekspresif

Do'Ra (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang