25. Khawatir

14.5K 1.1K 19
                                    

Setelah merapihkan kemeja batik sekolahnya, Kirana keluar kamar. Saat berbalik tidak sengaja berpapasan dengan Virgo. Kirana tersenyum canggung, lalu ia langsung berjalan menuju ruang makan.

Sarapan pagi ini terasa ramai saat tante Vina banyak bertanya pada Kirana dan Virgo tentang sekolah mereka dan nantinya akan lanjut dimana. Tante Vina langsung memasang ekspresi sedih saat Kirana menjawab akan bekerja terlebih dahulu dia akan mengumpulkan uang untuk pendidikannya nanti.

"Kirana beneran nggak mau tante dan om bantu biayain kuliahnya nanti?"

"Nggak usah tante, om, aku bisa cari uang sendiri kok. Aku yakin pasti nanti aku bisa kuliah pakai uang sendiri, aku nggak mau lagi-lagi ngerepotin om, tante, sama Virgo."

Virgo sudah selesai sarapan, dia berdiri sambil menatap Kirana. Tiba-tiba Virgo langsung menarik tangan Kirana untuk keluar rumah. Virgo mendorong pelan bahu Kirana agar masuk ke dalam mobilnya.

"Lo berangkat sama gue, jangan naik ojek ataupun jalan kaki."

Saat di perjalanan keadaan di dalam mobil hening. Virgo fokus mengendarai sambil mendengarkan musik menggunakan headset nya. Kirana hanya menunduk memainkan jari-jarinya.

"Kirana gue ganteng nggak?" tanya Virgo tiba-tiba. Kirana langsung menoleh ke arah Virgo.

"Apa?"

"Dih lo budek ya ternyata."

"Aku tadi ngelamun jadi nggak denger kamu ngomong apa."

Virgo langsung menatap Kirana, membuat Kirana sedikit takut. Tangan Kirana gemetaran, Kirana takut Virgo akan marah padanya.

"Gue tanya, menurut elo gue ganteng nggak?"

Kirana melihat wajah Virgo, beberapa detik kemudian dia mengangguk.

"Jawab pake mulut bukan pake anggukan."

"Iya kamu ganteng."

Virgo tersenyum lalu mengelus rambut Kirana pelan. Kirana menunduk malu, ia yakin pasti wajahnya sudah memerah. Kirana berfikir apakah dia baper atas perlakuan Virgo tadi, Kirana menggeleng pelan. Virgo aneh akhir-akhir ini, kanang marah-marah kadang juga baik dan perhatian. Kirana lebih suka sifat Virgo yang semena-mena dan suka marah daripada yang perhatian seperti ini. Kirana takut nanti ia malah suka sama Virgo. Jika itu terjadi maka Kirana adalah orang yang tidak tau diri. Semoga saja Kirana tidak menyukai Virgo.

Saat memasuki kelas, Kirana duduk di bangkunya lalu mengambil buku untuk di baca-baca. Kirana merasa jika Minggu depan akan ada ulangan harian, karena materi yang di pelajari sudah selesai. Mungkin bukan Minggu depan tapi bisa jadi hari ini ulangannya, maka dari itu Kirana belajar lagi supaya mendapat nilai yang memuaskan.

Lima menit lagi bel masuk berbunyi, Kirana mulai was-was karena Amel belum datang. Biasanya Amel akan datang lima belas menit sebelum bel tapi sekarang malah belum muncul. Apa Amel kesiangan, Kirana menggeleng pelan ia langsung mengambil handphonenya.

Kirana : Assalamua'laikum, Amel kok belum masuk ke kelas, Amel kesiangan ya?| 06:55

Amel : Waalaikum salam. Nih udah sampe di sekolah. Iya kesiangan.| 06:56

Kirana menghela nafas lega, ia kira Amel akan terlambat masuk atau mungkin malah Amel tidak berangkat tapi ternyata Amel sudah sampai di sekolah.

Kirana merasa aneh pada Amel, sedari tadi Amel hanya diam. Biasanya walaupun ada guru Amel pasti akan mengajak Kirana berbicara.

"Amel kenapa kok jadi pendiem? Amel sakit ya?" tanya Kirana saat melihat guru yang mengajar sudah keluar kelas.

"Nggak kok, ini cuma lagi sariawan aja."

KING BULLYING [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang