16. Ucapan Terimakasih

15.5K 1.2K 22
                                    

      Kirana terus memegangi pipi sebelah kanannya yang membengkak akibat tamparan. Semalam Yuli, menampar pipinya alasannya karena Kirana berteman dengan Virgo, dan sekarang Kirana tahu jika ibu tirinya itu sangat membenci Virgo. Mungkin karena Virgo, mempunyai perilaku yang tidak sopan.

      Kirana mengerjakan soal-soal dari buku yang di berikan oleh kepala sekolah, katanya untuk mempersiapkan olimpiade. Kirana akan mengikuti olimpiade Fisika Minggu depan. Jadi, ia harus belajar sungguh-sungguh.

      Kirana kaget saat ada seseorang yang menggebrak mejanya. Orang itu adalah Clara. "Ran, lo jangan gatel deh jadi cewek. Gue tahu lo itu mau deketin Virgo sama Arka kan?!"

      "Nggak kok, aku nggak gitu."

      "Oh gue tahu, lo deketin mereka karena orang tua mereka tajir kan," ucap Clara.

      "Clara sayang, pagi-pagi udah ngelabrak orang aja nih," ucap Kipli dengan nada genit. Kipli masuk ke kelas bersama Virgo dan teman lainnya. Kipli memang buka dari kelas ini tapi ia selalu berada di kelas ini bersama dengan Varrel.

      Aron dan Kipli berdiri di sebelah kanan dan kiri Clara. Semuanya berkumpul di meja Kirana. Arka melihat buku yang ada di meja Kirana, langsung mengambilnya.

      "Lo ikut olimpiade?" Kirana mengangguk. Sandi, Fadli, dan Bonbon tepuk tangan merasa bangga dengan Kirana.

      "Gue yakin lo pasti bisa menang, semangat," ucap Bonbon, Kirana tersenyum.

      "Aww di senyum-in, gile damage nya," ucap Sandi, lebay.

      "Lebay," ucap Virgo, Fadli, dan Aron.

      "Kirana, lo senyum ke gue kan?" tanya Bonbon.

      "Aku senyum ke semua, kan senyum ibadah."

      "Udah-udah bubar, ngapain sih alay banget. Ra, lo tadi ada apa labrak Kirana?" tanya Virgo.

      Clara menggeleng, Virgo berjalan menuju bangkunya. Peduli amat.

      Mapel pertama hari ini adalah Fisika, seharusnya Minggu ini belum ada pelajaran atau tugas-tugas tapi berbeda dengan guru Rika, guru fisika yang terkenal sangat galak. Bu Rika memberi 50 soal fisika, soal-soal itu di buat mulai dari bab awal sampai bab akhir yang mereka pelajari. Tapi semua tugas itu di kerjakna secara kelompok.

      Kirana satu kelompok dengan Virgo, Clara, Bonbon, dan Fadli. Setiap orang mengerjakan sepuluh soal. "Kirana, ajarin dong, gue nggak bisa," ucap Fadli.

      Kirana yang duduk di sebelah Virgo, langsung berdiri dan menghampiri Fadli. Kirana menjelaskan cara-cara mengerjakan soal-soal itu, dan Fadli mengangguk sambil menulis rumus-rumus lalu menghitungnya.

      "Ini bener nggak?"

      "Iya bener,"

      "Gila sih, gue lebih paham apa yang Kirana jelasin daripada Bu Rika."

      "Nggak usah berlebihan deh Fad," ucap Clara sinis.

      "Apasih Ra, iri lo?"

      "Nggak lah, gue juga bisa tuh ngerjain soal-soal ini."

      "Ya udah sana kerjain."

      "Ya udah lo diem."

      "Ra, maaf ya itu jawaban kamu ada yang salah," ucap Kirana.

      "Sok banget sih lo, mana? Mana coba yang salah!"

      "Ini nomer tujuh belas, sama dua puluh salah caranya."

KING BULLYING [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang