3. Hari Buruk

22.7K 1.6K 52
                                    

                  ^KING BULLIYING^

   Seperti biasa setiap malamnya Kirana belajar sampai tengah malam. Itu berlaku saat mengetahui besok akan ada ulangan. Kirana akan berusaha supaya selalu mendapatkan nilai sempurna saat ulangan.

   Kirana mengambil gelas berisi air putih di sebelah buku yang baru saja ia bereskan. Ia meneguknya hingga tak tersisa, hanya ini yang bisa mengganjal perutnya yang lapar.

   Setelah meletakkan gelas di dapur, Kirana memutuskan untuk tidur.

   Pukul empat pagi Kirana bangun segera ia membersihkan tubuhnya, lalu mengambil mukenah putih dan sajadah. Memakai mukenah dengan benar lalu menggelar sajadah menghadap kiblat, kini Kirana mulai khusyuk dalam shalatnya.

   Selesai shalat beserta doa, Kirana bergegas ke arah dapur untuk memasak makanan.

   Semua keluarganya sudah berada di ruang makan menunggu masakan Kirana.

   "KIRAN! CEPET DONG LAMA LO!" bentak Radit.

   "I..iya kak"

   Kirana mengambilkan nasi beserta lauknya ke piring untuk ayah, ibu dan kakaknya. Saat ia akan mengambil makanan untuknya sendiri, Yuli mendorongnya hingga jatuh.

   "HEH KAMU MAU APA, MAKAN? ENAK AJA"

   "Udahlah Bu, kasih aja ngapain juga harus ribut. Entar kalo dia mati kita juga yang repot" ucap Radit santai.

   Akhirnya Kirana dibolehkan makan, bahkan ia juga membawa bekal.

                                👑

   Keadaan kelas senyap, karena sedang mengerjakan ulangan, meski ada juga sih yang berbisik-bisik dan meraba kolong meja. Mereka mulai diam saat Pak Ridho berkeliling meja ke meja.

   Dua puluh menit lagi waktu ulangan harian fisika yang ditentukan berakhir. Kirana tinggal mengerjakan satu nomor lagi, ia melihat Amel yang sepertinya sedang kebingungan. Sebenarnya Kirana tidak tega, ia juga ingin membantu Amel namun soal miliknya dan Amel berbeda.

   Semua soal sudah Kirana jawab, ia lebih memilih meneliti kembali apa ada yang salah. Pak Ridho menghampiri Kirana, ia tak sengaja melihat ada kertas tepat di bawah bangku milik Kirana. Mencurigakan.

   Pak Ridho mengambil kertas itu, bahkan Kirana belum menyadari jika ada Pak Ridho di dekat bangkunya.

   "KIRANA, KAMU SUNGGUH MENGECEWAKAN SAYA. TERNYATA KAMU MENCONTEK YA!"

   "Ha.. enggak pak saya enggak mencontek"

   "Kalau tidak ini apa" pak Ridho menunjukkan kertas berisi contekan itu pada Kirana.

   "Itu bukan punya saya pak"

   "ULANGAN KALI INI KAMU DAPAT NILAI NOL. SEKARANG KAMU KELUAR DARI KELAS SAYA. KAMU TAHU KAN SAYA TIDAK SUKA KALAU ADA MURID YANG MENCONTEK!!"

   Dibalik semua itu ada seorang yang tersenyum lebar. Ia meletakkan kertas ulangannya lalu meminta izin untuk ke toilet.

   Ia melihat Kirana pergi ke perpustakaan dengan raut wajah sedih, tak memperdulikan itu, ia pun pergi ke toilet.

                                👑

   "Loh Kirana, kamu kok kesini bukannya belajar. Oh apa kamu mau ngambil buku?" tanya Bu Ami, penjaga perpustakaan.

   "Enggak Bu, aku di keluarin karena kesalah pahaman"

   "Sini-sini duduk, coba cerita sama ibu"

KING BULLYING [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang