15. Virgo Ulang Tahun

16.2K 1.3K 35
                                    

      Pagi ini hujan deras membuat Kirana harus membawa payung ke sekolah. Kirana membawa kantung plastik untuk wadah sepatunya agar tidak basah saat terkena air, dan Kirana hanya memakai sandal jepit. Ia lebih memilih menahan malu memakai sandal daripada sepatunya basah dan membuatnya menjadi tidak nyaman saat di pakai.

      Setelah sampai di depan gerbang sekolah, Kirana memakai sepatunya dan sandalnya ia masukkan ke dalam plastik tadi. Saat berjalan ke kelas, ia melihat ada banyak sekali siswa dan siswi yang bergerombol membicarakan tentang Virgo. Kirana tidak sengaja mendengar jika hari ini Virgo ulang tahun. Banyak dari mereka yang antusias akan merayakannya.

      Kirana tersenyum miris, selama ini tidak ada seorang teman yang merayakan hari ulang tahunnya. Ya karena Kirana tidak mempunyai teman. Tapi Kirana bersyukur, karena sekarang ia sudah mempunyai teman, bahkan sahabat yaitu Amel dan Raihan.

      "Kiran, lo ikut gue ke ruang guru ngambil buku pr. Lo piket kan hari ini?" ucap Arka tiba-tiba.

      "Iya, tapi aku taruh tas dulu ya," Arka mengangguk lalu Kirana berlari menuju kelas.

      "Nggak usah lari-lari."

      "Tapi nggak enak, kalo kamu nunggunya kelamaan."

      Kirana dan Arka membawa buku pr ke kelas, di belakang mereka ada guru yang akan mengajar. Walaupun hujan deras pagi-pagi, tidak menyurutkan semangat belajar-mengajar di SMA ini.

      "Anak-anak, berhubungan kemarin kalian sudah PTS, hari ini ibu akan-"

      "Jam kos ya Bu?!" ucap Sandi lantang.

      "Eh sopan dong lo, goblok!" ucap Fadli sambil menoyor kepala Sandi.

      "Goblok? Lo bilang gue goblok! Heh mending gue ya pernah rangking 30 daripada elo ranking 31!"

      "Rangking 30 aja bangga!"

      "Biarin lah yang penting gue lebih unggul dari lo!"

      "Sudah-sudah, Fadli! Sandi! Kalian ini kenapa sih?!"

      "Tau nih, biasa bercanda bareng kok sekarang malah berantem-berantem nggak jelas sih," ucap Bonbon.

      "Apa lo!!" ucap Sandi dan Fadli ngegas.

      "Kalian bisa tenang tidak? Mau ibu hukum?"

      Fadli, dan Sandi menggeleng. Beberapa detik kemudian semua yang ada di dalam kelas menatap ke arah pintu kelas, di sana ada Virgo yang baru saja datang.

      "Virgo, kamu kenapa terlambat?"

      Virgo melihat ke arah Bu guru, lalu ia membuka Hoodie merah yang sedikit basah terkena air hujan. Semua siswa-siswi menatap takjub, terlebih siswi-siswi karena saat Virgo melepas Hoodie-nya kemeja putihnya juga ikut ke tarik dan terlihat sedikit abs-nya.

      "Terlat bangun," ucap Virgo cuek, ia menyampirkan Hoodie-nya ke pundak lalu membenarkan kemeja putihnya.

      "Kamu sengaja mau pamer perut kotak-kotak kamu itu ya?!"

      "Nggak! Tadi nggak sengaja kemejanya ketarik."

      Virgo berjalan ke arah bangkunya, ia mengusap-usap rambutnya yang basah. Banyak siswi di kelasnya yang menutup mulut mereka supaya tidak berteriak, karena apa yang Virgo lakukan itu sangat keren.

      "Oke, kali ini ibu nggak akan hukum kamu Virgo. Ibu belum mengoreksi ulangan kalian, tapi ibu mau ngasih pertanyaan yang bisa jawab bakal ibu kasih nilai tambahan, siapa tahu kalian remidi kan lumayan bisa membantu ya walaupun sedikit."

KING BULLYING [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang