11. Berangkat Bareng

17.8K 1.2K 22
                                    

      "Virgo Awasss!"

      Virgo membalikkan badannya, ia tampak sedikit terkejut. Tapi beberapa detik kemudian Virgo tidak merasakan sakit di tubuhnya. Ternyata karena Kirana berlari dan berdiri di belakang Virgo. Kirana terjatuh lalu Virgo menarik balok kayu di tangan preman tadi setelahnya ia pukul balik ke preman itu.

      Raihan terus menghajar preman yang akan mencelakainya. Preman-preman tadi kalah dan mereka sudah pergi. Raihan segera menghampiri Kirana yang terduduk di aspal sambil memegangi punggungnya. Anak geng motor tadi menghampiri Virgo lalu mereka membantu Kirana berdiri.

      "Kok kalian bisa di sini?" tanya Bonbon.

      "Tolong bawa Kirana ke mobil gue dulu," ucap Raihan.

      Geng motor yang tadi berkelahi dengan preman yaitu Geng Cakrawala. Banyak geng-geng lain juga yang sering berkelahi dengan preman di sekitar sini. Ya karena preman disini suka mengganggu orang-orang dan mengklaim daerah sini milik mereka.

      "Ayo ke rumah sakit."

      "Nggak usah, aku nggak papa."

      "Kirana mending lo ikutin kata Raihan daripada punggung lo kenapa-kenapa!"

      Kirana mengangguk pelan sambil menahan tangisnya. Raihan sangat panik, dengan cepat Kirana merubah raut wajahnya seperti biasa.

      "Aku nggak papa Rai," ucap Kirana pelan.

      Raihan menghela nafas, "Gue khawatir."

      "Tunggu gue ikut!" ucap Virgo.

      Dua puluh menit kemudian, mereka sampai di rumah sakit. Raihan langsung keluar dari mobil lalu ia membuka pintu belakang, membantu Kirana keluar. Kirana yang tersadar jika Raihan merangkulnya lagi ia langsung mendorong sedikit tubuh Raihan.

      "Yang sakit punggung aku, bukan kaki jadi aku bisa jalan sendiri," ucap Kirana.

     "Ya maaf, kan gue khawatir."

      Virgo yang merasa muak, langsung berjalan masuk ke rumah sakit. Saat ini Kirana sedang di periksa dokter. Virgo duduk di bangku bagian paling kanan sedangkan Raihan ujung kiri.

      "Ekhem, gue ikut ke sini bukanya apa-apa tapi gue mau tanggung jawab sama cewek kampung itu," Raihan menatap Virgo sebentar lalu ia tersenyum hambar.

      "Lo kira Kirana hamil anak lo, pake acara tanggung jawab segala," ucap Raihan sinis.

      "Heh! Gue ngomong baik-baik ya tapi lo!" Virgo menunjuk wajah Raihan, geram.

      "Apa! Ini semua gara-gara lo!"

      "Kok lo nyalahin gue, salah dia sendiri lah ngapain sok-sokan nyelametin gue."

      "Dasar, nggak tahu terimakasih. Harusnya lo yang ada di dalem ruangan itu."

      "Banyak bacot ya lo! Kek cewek tau nggak!"

      Tiba-tiba dokter keluar dari ruangan, membuat Raihan dan Virgo berhenti bertengkar. Raihan segera menghampiri sang dokter, begitu pula Virgo.

      "Keadaan temen saya gimana dok?" tanya Raihan cemas.

      "Alhamdulillah baik-baik saja, lukanya nggak terlalu parah. Bisa langsung pulang juga, tapi biarin dia istirahat dulu ya sebentar dan jangan lupa beli salep supaya cepat sembuh."

      "Baik dok."

      Raihan dan Virgo masuk ke ruangan dimana Kirana di periksa tadi. Kirana merapihkan pakaiannya lalu berusaha akan turun dari brankar rumah sakit namun ditahan Raihan.

KING BULLYING [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang