"OMG VIRGO!!" Virgo menoleh ke belakang. "Kamu mau apain tuh anak orang hah!"
"Nggak ngapain-ngapain kok," jawab Virgo cuek. "Terus tadi itu apa?!"
"Udah lah tan, nggak usah urusin urusan orang lain. Tante kesini mau ngapain? Dan kok Tante bisa buka pintu kamar gue?"
"Fine. Tante kesini nyari Papa kamu ada nggak?" Virgo menggeleng. "Kami jangan ragu-in kepintaran Tante ya, Tante kan pernah ngerekam suara kamu waktu buka sama tutup pintu jadi pintu ini sudah jinak sama Tante," ucap Tante-nya Virgo sambil terkekeh.
Virgo mengibas-ngibaskan tangannya memberi kode agar Tante-nya pergi. Setelah melihat Tante-nya keluar kamar, Virgo berdiri lalu ia mengambil tas milik Kirana. Saat akan di taruh di nakas, handphone Kirana berbunyi. Virgo mengerutkan keningnya, ia mengingat persis jika Kirana pernah bilang kalau dia tidak mempunyai handphone tapi ini apa?! Dasar pembohong, dan mungkin Kirana mendapatkan handphone ini dengan cara yang tidak halal. Virgo tersenyum miring.
"Dasar perempuan kotor!"
Virgo membuka resleting tas Kirana, tapi gerakan mengambil handphone itu ter-urung saat Kirana mulai sadar dari pingsannya. "Sadar juga lo, gue kira udah wafat."
"Aku dimana?"
"Banyak tanya, tuh ada air putih. Tenang nggak gue kasih apa-apa kok," Kirana langsung mengambil gelas di nakas lalu meneguknya hingga tersisa setengah gelas. "Terimakasih," ucap Kirana.
"Lo tadi cuma pura-pura pingsan kan?! Mana ada pingsan lama banget!" Kirana menggeleng. "Tadi aku pingsan?" tanya Kirana polos.
Virgo tak menanggapi Kirana, ia pergi ke kamar mandi yang berada di kamarnya. Lima menit kemudian, Virgo sudah memakai kemeja hitam polos dan celana kain dengan warna senada seperti bajunya. Tak lupa ia menggulung lengan kemejanya sampai sikut.
"Cepet bangun, ikut gue!"
"Kita mau kemana?"
"Setelah gue pikir-pikir, hukuman yang cocok buat elo tuh, ya nggak jauh-jauh dari kata babu. Mulai sekarang lo, harus ikutin kata-kata gue, dan jangan pernah bantah perintah gue, karena elo Babu gue. Paham?" Kirana hanya bisa mengangguk pasrah. Virgo tersenyum senang.
Kirana memakai kembali sepatunya juga tas. Kirana bernafas lega karena kali ini Virgo tidak mengendarai mobilnya. "Den Virgo, kita jalan sekarang?" Virgo mengangguk dan pak Supir segera mengendarai mobil. Karena Virgo ada urusan, ia hanya mengantarkan Kirana pulang.
👑
Kirana dengan tergesah-gesah mengenakan gaun pemberian Raihan. Ternyata Raihan membohonginya, ia bilang kalau Mamanya ulang tahun Minggu depan ternyata eh ternyata hari ini.
"Wah, Kiran lo cantik banget sampe pusing kepala gue," ucap Raihan.
"Apaan sih Rai," Raihan terkekeh pelan.
"Ayok, kayaknya udah mau mulai acaranya."
"Iya ayok."
Acara pesta ulang tahun Tante Raisa, tidak terlalu meriah hanya ada keluarga beserta teman kerja papa-nya Raihan. Kirana berjalan menghampiri Tante Raisa lalu ia memberikan selamat dan mendoakan Tante Raisa yang baik-baik.
"Maaf ya Tante, aku nggak bawa kado."
"Nggak papa, Tante seneng banget kamu dateng."
"Ma, Happy birthday ya, oh iya kadonya udah aku taruh di kamar Mama."
"Makasih sayang."
KAMU SEDANG MEMBACA
KING BULLYING [END]
Teen Fiction[01] Virgo Fernando Sombong, kasar, dan julukannya di sekolah adalah King Bullying karena Virgo sangat suka membuly murid-murid miskin. Dan target nya saat ini adalah Kirana. Kirana tidak bisa berbuat apa-apa selain menerima perlakuan buruk dari Vir...