9: Flaming Heart

2.1K 348 166
                                    

Menurut Isabelle yang jelas-jelas bukan ahli meteorologi, udara di bulan Januari kini jauh lebih tak ramah dibanding tahun sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menurut Isabelle yang jelas-jelas bukan ahli meteorologi, udara di bulan Januari kini jauh lebih tak ramah dibanding tahun sebelumnya. Lebih lembab, lebih dingin, dan lebih berangin. Berjalan menapaki trotoar menuju halte yang hanya beberapa langkah dari gerbang kampus pun sudah seperti menempuh pelataran Gunung Everest, membuatnya menggigil. Walau begitu, Isabelle terus melangkah dan hanya menarik rapat mantel musim dinginnya, juga menyembunyikan pucuk hidungnya yang mulai terasa beku di balik syal yang menggelung sebagian wajahnya.

Sambil bersedekap agar sedikit lebih hangat, dengan sabar Isabelle menuggu bus yang diharapkannya tak akan terlambat. Padahal, Taehyung sudah mengatakan agar tetap menuggu di kampus saja, biar aku yang jemput, begitu Taehyung bilang kemarin. Tapi, siang ini jadwal kuliah Isabelle mendadak kosong, kegiatan kampus berakhir lebih cepat, dan Isabelle tidak mau membuat Taehyung meninggalkan kantor pada jam kerja. Belum lagi kalau mengingat malam dan pagi yang mereka lalui, mungkin sebaiknya beberapa jam ke depan mereka tidak usah bertemu dulu, atau wajah pengantin baru ini akan kembali bersemu malu-malu.

Isabelle terlalu asyik membuat telapak tangannya saling bergesekkan dengan cepat sambil sesekali meniup uap hangat ke sela-selanya, hingga satu kendaraan four wheel drive yang terlihat familiar berhenti tepat di hadapannya.

Kendaraan kokoh itu berwarna coklat zaitun, tipe adventurer, dan keluaran merek ternama di kelasnya. Meski tanpa sempat melihat plat nomornya, Isabelle tahu siapa pemiliknya.

Kaca jendela yang lumayan gelap itu turun separuh, wajah Jungkook yang tersenyum muncul di baliknya.

"Oppa!" seru Isabelle kaget, lalu tersenyum kikuk karena teringat pada pesan-pesan singkat Jungkook yang belum terbalas olehnya hingga kini. Terakhir kali malah tadi pagi, Jungkook mengajak Isabelle makan siang di restorannya, Rabbit Pit. Mau menraktir, katanya, walau Isabelle tidak tahu traktiran untuk apa.

"Ayo naik," ajak Jungkook.

Isabelle terlihat ragu, di satu sisi dia ingin menanyakan kabar Jungkook (karena pria itu tiba-tiba saja pergi ke Hokkaido tak lama setelah Isabelle mengabarkan tentang pernikahannya dua bulan yang lalu), di sisi lainnya Isabelle takut. Jika Jungkook mengantarkannya hingga rumah, jangan-jangan situasi antara dirinya dan Taehyung menjadi tidak kondusif kembali. Isabelle tidak mau hal itu terjadi.

"Bella? Kenapa diam saja? Apa aku perlu menggendongmu masuk ke mobilku?"

"A-aku..." Isabelle masih tidak bisa memutuskan apapun. Ingin menolak, tapi untuk alasan apa? Kalau ikut, siapa yang menjamin Taehyung tidak sedang berada di rumah juga seperti sebelumnya?

Jungkook menghela panjang. Dalam sekejap saja, dia sudah turun dari mobil, mendekat pada Isabelle, lalu segera membopong gadis itu dengan dua tangannya.

"Eh, eh, kenapa ini? Oppa, tolong turunkan aku!" Isabelle memohon sambil sesekali menyembunyikan wajah di balik jari-jarinya. Ini memalukan, karena beberapa mahasiswa yang sedang berjalan menuju halte memandang kejadian heboh di hadapan mereka itu dengan wajah terkejut bercampur bingung.

The Scar We Choose ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang