12: Pristine Anger

1.6K 337 182
                                    

Haiiiii... Uwakhirnya aku update
😭 maaf yaaaa lama.. Ini aku
update juga buat pamit, mau
fokus nyari duit dulu biar bisa
beli bukit dan bikin rumah kaya
di ITS2, wkwkwkwk..
Canda sayang...
Tapi ya gitu, aku mungkin ngilang
sampe akhir taun karena kerjaan
RL numpuk, mian ya gaiseu...
Kecuali kalo yang sider dapet
hidayah dan votenya jadi banyak,
aku akan lanjutin part setelahnya
🌚🌚🌚🌚
Terima kasih yang sudah mampir
dan vote di cerita inii.. Aku sayang
kalian banyak-banyakkkk ❤💜
(16/10/2021)

.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini, untuk pertama kalinya Taehyung yang teramat rigid dan logis diketuk oleh pemikiran-pemikiran sinting dan komikal, bahwa mungkin menghadiri jamuan makan malam bersama Lucifer jauh lebih menyenangkan daripada menyantap hidangan satu meja ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Malam ini, untuk pertama kalinya Taehyung yang teramat rigid dan logis diketuk oleh pemikiran-pemikiran sinting dan komikal, bahwa mungkin menghadiri jamuan makan malam bersama Lucifer jauh lebih menyenangkan daripada menyantap hidangan satu meja dengan Jungkook.

Isabelle tidak masuk hitungan tentu saja, karena hanya Isabelle satu-satunya alasan dia masih tidak meloncat dari kursinya dan terbang keluar melalui jendela, hingga makan malam mereka usai. Satu lagi yang menahannya agar tak beranjak pergi adalah sebotol Sine Qua Non, anggur keluaran California, yang sudah sejak lama mencuri rasa penasarannya. Lain daripada itu, ini adalah makan malam paling menjemukan yang pernah ia hadiri.

Mau tidak mau, suka tidak suka, Taehyung mengangkat gelas anggurnya hingga setinggi wajah, lalu bersulang tanpa mendentingkan ataupun mempertemukan pecah belah itu di tengah meja dengan milik Jungkook yang duduk di hadapannya.

"Salute," Jungkook berujar santun sebelum menyesap anggurnya.

"Mm," Tak terlalu masam, tak terlalu pahit, memiliki manis yang pas, Taehyung jatuh hati pada rasa anggur yang sedang dikulumnya. "Biasanya aku hanya percaya dengan anggur dari Perancis atau Italia. Bahkan Argentina berada di dasar list-ku. Tapi siapa sangka California bisa memberikan kelezatan luar biasa seperti ini. Mengagumkan," gumam Taehyung takjub.

"Belajar dari pengalaman hidupku yang tak seberapa, biasanya yang terbaik memang muncul di saat paling tak terduga," balas Jungkook, "tapi siapa aku, bila dibandingkan dengan Anda, Tuan Kim. Aku jelas masih terlalu awam," tukas Jungkook, tak mau dianggap terlalu sok tahu oleh tamu spesialnya malam ini.

The Scar We Choose ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang