3: Unfamiliar Feeling

2.9K 368 230
                                    

Maaf kalau part ini ga ngefeel dan kurang menarik, plis jangan menyerah untuk tetep scrolling kawand

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf kalau part ini ga ngefeel dan kurang menarik, plis jangan menyerah untuk tetep scrolling kawand.. Kalau ada waktu, akan kurevisi ya.. Makasii sudah mampir

________________❇️❇️❇️________________

Sudah sejak beberapa saat yang lalu Taehyung hanya duduk bersedekap di sofa, menumpu sebelah tumit dengan lutut kaki lainnya. Berbeda dengan Isabelle, Taehyung tak bisa tidur sama sekali, dan malah asyik menyelisik sosok yang terlelap lebih dulu darinya itu.

Sama seperti ketika sang ayah, Kim Dantae, pertama kali menawarinya sebuah perjodohan singkat yang terlihat taktis, Taehyung kembali mempertanyakan, kali ini muslihat apa yang sedang Dantae mainkan.

Oh, tentu saja Kim Dantae berbohong pada Isabelle saat mengatakan Takahashi Kazuo yang menginginkan perjodohan ini. Taehyung sudah paham betul selicik apa ayahnya, apalagi jika sudah bekerja sama dengan Lee Kyujin, tangan kanannya sedari dulu.

Taehyung mengakui, tawaran perjodohan singkat ini awalnya amat menggiurkan karena Dantae menjanjikan kepesatan karir tanpa hambatan. Lagipula, pria mana yang tak mau trophy wife seperti Isabelle? Namun lain daripada itu, Taehyung tak diperkenankan bertanya lebih lanjut. Tapi tak masalah, karena hal buruk apapun Taehyung pikir sudah tidak akan sebanding dengan keuntungan besar yang akan diterimanya.

Dalam temaram penerangan hotel yang minim, Taehyung mematri tatapannya pada siluet Isabelle. Dia tak salah ketika berpikir gadis ini mana mungkin tidak pernah dekat dengan pria lain. Justru ketika Taehyung berhadapan dengannya pertama kali di rumah duka, Taehyung sempat berpikir, pria mana yang akan patah hati jika surat wasiat itu ia serahkan pada Isabelle?

Tiba-tiba nada dering pada ponsel Taehyung berbunyi, namun saat melihat nama yang tertera, dengan jengkel ia menolak panggilan tersebut. Tak berselang lama, satu pesan singkat masuk. Butuh beberapa saat bagi Taehyung untuk menentukan sikap selanjutnya saat membaca rangkaian kalimat yang baru saja tiba pada kotak masuknya itu. Setelah tahu tak ada jalan lain selain menemui si pengirim pesan, Taehyung meremat ponselnya dengan jengkel.

"Ah, sial!" gerutu Taehyung sambil buru-buru bangkit dan menyambar mantel musim dinginnya, tidak mau kamar hotelnya keburu disambangi tamu tak diundang.

***

"Kau gila, Lee Jihee."

Taehyung masih tak ingin menoleh pada wanita yang kini duduk bersebelahan dengannya, di mobilnya sendiri. Wanita bernama Lee Jihee itu terlihat tenang, senyum landai menghiasi wajah cantiknya, sementara dua tangan ia lipat di depan dada.

"Apa maksudmu mengirimiku pesan seperti tadi?" Tanya Taehyung. Sungguh hingga saat ini dia masih tidak sudi menatap Jihee. Wanita ini gila, selalu mengakibatkan Taehyung terjebak pada status semu yang membuat seolah-olah mereka berdua adalah sepasang kekasih. Padahal kalau bukan karena kedekatan keluarga, Taehyung mungkin tak akan pernah mengenal Jihee.

The Scar We Choose ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang