15: Big Ego

1.4K 290 250
                                    

Haiiii... Maaf lama ya nunggunya.. Do'ain semoga RLku longgaran yaa biar bisa rajin update 🤧 semoga ga ada typo atau kesalahan teknis lainnya yaa😬

.

.

Btw, maaf ya, aku lagi sering repub-unpub🥴  kali ini kelupaan mo ngabarin, aku punya cerita collab looh, di sini 🤭 yang mau baca, cuss cek akun temen aghuu seokjinniepinkpan yaa 😍

Isabelle memasuki rumah ketika Taehyung sudah lebih dulu duduk menyilang kaki pada sofa ruang tengah, sementara jemari-jemari dari dua tangannya tertatut di depan dengan siku yang bersitumpu pada lengan sofa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Isabelle memasuki rumah ketika Taehyung sudah lebih dulu duduk menyilang kaki pada sofa ruang tengah, sementara jemari-jemari dari dua tangannya tertatut di depan dengan siku yang bersitumpu pada lengan sofa. Delikan yang pria itu beri sudah serupa penuntut merangkap algojo, memojokkan dan membuat jantung Isabelle seakan siap melompat keluar kapan saja.

Namun di sisi lain, Isabelle terkejut mendapati ruang tengah jauh dari kata rapi seperti biasanya. Berantakan sekali. Apa bibi Song tidak masuk beberapa hari ini? Tapi ini bukan seperti kekacauan yang dibiarkan lama, penampakan ponsel yang Isabelle yakini milik Taehyung itu jelas baru saja dibanting ke lantai hingga terurai tak berarti. Akhirnya Isabelle paham mengapa Taehyung jadi sulit sekali dihubungi. Belum lagi botol-botol soju, puntung rokok menjijikkan yang memenuhi cangkir kopi, apa yang sebenarnya dialami Taehyung hari ini?

"Apa yang terjadi?" tanya Isabelle sambil menyapu pandangannya pada ruangan yang begitu amburadul.

Taehyung tergelak sinis, "Jangan berbicara padaku seolah tak terjadi apa pun, Isabelle."

Isabelle menghela, bahunya jatuh ditarik rasa bersalahnya sendiri. Biar bagaimana pun dia tidak sedang berada dalam posisi yang menguntungkan. Isabelle seperti hanya tinggal menunggu kapan Taehyung meledakkan bom waktu, membuat kekacauan yang sudah ada semakin bertambah buruk.

"Taehyung, aku benar-benar minta maaf. Yang terjadi tadi itu--"

"Siapa yang menyuruhmu untuk membahasnya lagi?" Taehyung menyela, lantas melakukan kegiatan favoritnya ketika kemarahan sudah tiba di ubun-ubun; mengulum lidah dengan jengkel.

Nyali Isabelle menciut ketika menyadari Taehyung berdiri meninggalkan sofa, lalu melangkah mendekatinya yang mendadak beku di tempat. Di luar ekspektasi, Taehyung justru merengkuh wajahnya dengan lembut, mengusap pipinya hanya dengan ibu jari begitu hati-hati dan perlahan, lalu menghapus jarak di antara wajah mereka.

"Kau suka dengan yang tadi itu?" tanya Taehyung dengan labiumnya yang hampir saja menyentuh pucuk hidung Isabelle.

"Ya?"

"Suka bagaimana si berengsek itu menciummu?"

Isabelle ketakutan. Nadinya melaju saat nafas Taehyung berembus mengenai sejengkal epidermis di bawah rahangnya, lalu menghilang kala bibir pria itu mengecupnya dengan rakus di sana.

The Scar We Choose ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang