Chapter 24 - Weekend Ala Reyno dan Jian

1.5K 292 106
                                    

Hari minggu Reyno nganterin Jian pulang untuk ganti baju sebelum dia culik lagi buat jalan-jalan seharian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari minggu Reyno nganterin Jian pulang untuk ganti baju sebelum dia culik lagi buat jalan-jalan seharian. Tika untungnya mengizinkan, asal makanan terjamin untuk anak manisnya.

Reyno mengiyakan, tentu dia gak akan ngebiarin Jian kelaperan nanti. Gak ingin melakukan kencan yang biasa aja kayak nonton, makan atau ke toko buku, mereka berdua memutuskan untuk pergi ke taman kota aja. Lah kan itu lebih pasaran lagi.

Tempat ini luas banget, ada danau berisi angsa serta mainan perahu kayuh yang bisa disewa. Karena suasana masih pagi serta cuaca lumayan sejuk, jadi lebih baik keliling aja dulu, tapi karena gak mau capek jalan, jadinya Reyno berinisiatif untuk nyewa sepeda untuk mereka berdua.

"Ji, naik." Reyno berucap sambil menunjuk tempat duduk di belakang menggunakan dagu. Iya, cuma satu aja sepeda yang disewa, biar bisa dinaikin berdua sekalian modus.

Jian yang awalnya lagi sibuk nyedot minuman pororo kesukaan, menganggukkan kepala sebelum akhirnya mengambil tempat yang Reyno maksud, duduk menghadap belakang dengan punggung yang nyender ke tubuh yang lebih tua.

Reyno noleh bentar ke Jian, gelengin kepala gak habis pikir, "Heh duduk yang bener, jatuh nanti."

"Kagak bakal, udah jalan aja cepet." Si manis berucap santai, orang dia udah pro dalam urusan gandeng ngadep belakang kayak gini, toh sebelah tangan yang nganggur juga sibuk megang dudukan besi tersebut, mencegah dirinya supaya gak nyusruk nanti.

Reyno bodo amat aja lah ya, lagian Jiannya bandel, nanti kalau jatuh tanggung sendiri. Gak mau membuang waktu, Reyno mulai mengayuh sepeda hitam sewaannya keliling taman, sesekali papasan sama pesepeda lain yang mayoritasnya ibu-ibu dan juga bapak-bapak.

"No, abis ini kita ngapain?" Jian bertanya sembari menolehkan kepala ke belakang.

Karena gak ada spion, jadinya Reyno ngejawab seadanya, pandangan masih mengarah lurus ke depan, "Gak tahu." Padahal dia yang ngajakin.

"Ohh ya udah, lo mau minum gak?" Jian yang ngerasa gabut gara-gara duduk diem aja, mulai mencari cari topik pembicaraan, lagipula pororonya udah abis.

"Boleh, tapi minuman sisa yang ada di bibir lo ya."

"Mesum lo bangsat."

Mendelik kaget, Jian menghadiahi sikutan pada punggung lebar tersebut, ngedumel pelan sebelum akhirnya memilih untuk kalem, duduk anteng sambil nikmatin suasana taman di pagi hari. Reyno di depan sana ngulas senyum tipis, ngerasa cukup nyaman dengan waktu yang mereka habiskan bersama.

━━━━━━━━━━ ⸙ ━━━━━━━━━━
t r e n d
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Setelah keliling keliling pakai sepeda sewaan, kedua pemuda itu lantas berakhir duduk di atas perahu kayuh dengan bentuk flaminggo warna pink, pengen menyusuri danau sesekali, lagian mereka udah lama banget gak pernah naik beginian.

Trend; Self Injury [Minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang