Chapter 54 - Pasar Modern

784 175 72
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Reyno lagi asik ketawa-tawa gara-gara nonton salah satu channel youtube lucu yang muncul secara gaib di beranda. Pas diklik, ternyata isinya humor banget, keterusan nonton video-video yang lain deh.

Sore ini suasana cukup adem, begitu nyaman untuk menghabiskan waktu dengan ngegabut kayak sekarang, duduk lesehan di karpet ruang tengah memang pilihan yang tepat. Tapi sayangnya suasana menenangkan itu harus sedikit terganggu karena kehadiran manusia memble yang dateng mendekat sambil ngebawa satu buah gitar dengan wajah tanpa dosa.

"No, ini gitar lo?"

Reyno menoleh sekilas, menganggukkan kepala, kembali mantengin hp, noleh lagi, membelalak kaget lalu ngamuk. Wajar aja, itu gitar yang Darka pegang udah patah.

"Buset, lo apain gitar gue?" Reyno seketika bangkit setelah meletakkan ponsel di lantai, peduli setan sama video yang masih terputar, si gitar kesayangan lebih membutuhkan perhatian dan kasih sayang Reyno saat ini.

Buru-buru mengambil alih alat musik tersebut, Reyno rasanya pengen mewek aja sekarang, itu gitar dia satu-satunya, dibeli juga udah lama jadi kualitasnya masih bagus. Dan sekarang, bisa-bisanya patah. Rasanya kayak ditinggal gebetan pas lagi sayang-sayangnya.

"Kok bisa patah anjir?!" Reyno masih panik, pandangannya udah frustasi banget saat ini.

Darka masih tenang, "Gak sengaja gue jatuhin tadi, sorry No."

Gak sengaja dijatuhin. Gak sengaja. Dijatuhin. Reyno masih senyum kok.

Dengan pandangan serta aura yang mulai berubah kelam, Reyno meletakkan belahan jiwanya itu di atas lantai lalu mandang sang adik dengan nafsu membunuh, "Ka sini lo coba, gue pataih tangan lo."

"Maaf No maaf, gue gak sengaja."

"Jangan kabur lo!!"

Pemuda itu langsung lari ngejar Darka yang udah ngacir duluan ke kamar. Untungnya gerakan Reyno lebih cepat sehingga dia bisa narik kaos yang dikenakan sang adik, mereka berdua berujung gelut di atas lantai.

Pemuda itu langsung miting leher Darka layaknya seorang pegulat MMA, berakhir dengan lelaki berbibir tebal itu jadi mengap-mengap sambil mukul-mukulin lantai tanda menyerah.

Reyno kalau udah ngamuk mending dijauhin aja, "Gantiin gak."

"Iya iya akhh... lepas monyet."

Dan begitulah, dua kakak beradik itu pada akhirnya masih asik gelut di lantai sampai muka jadi lecek-lecek, untung masih ganteng.

━━━━━━━━━━ ⸙ ━━━━━━━━━━
t r e n d
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Besoknya ketika jam istirahat, seperti biasa Reyno dan Jian akan berkahir di rooftop karena males ke kantin.

Namun sekarang ada yang sedikit beda, Jian gak tahu kekasihnya itu kerasukan setan apa sampai berubah manja kayak sekarang. Sejak sampai, Reyno udah merebahkan diri sambil memeluk perut Jian dan ngedusel di sana, gak peduli sama pakaian yang bisa aja kotor karena rebahan tanpa alas.

Trend; Self Injury [Minsung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang