PEMBANTU UTAMA

5 2 0
                                    

"Citra?" Teriak Adel saat mengetahui kalau yang menjatuhkan sebuah piring di gudang penyimpanan Adalah Citra pembantu utama kediaman pak Ahmad Sahrul.

"Citra lu kok bisa disini?" Tanya Adel yang kaget melihat Citra dengan lemah, dia pun membantu Citra berdiri dan membawanya ke kamar.

"Boleh saya bicara dengan Adel sebentar?" Ucap Citra setelah sampai di kamarnya.

"Iya silahkan kita tunggu di luar kok" Ucap Delvin sambil menarik Fany, mereka duduk di ruang tamu yang masih berantakan itu benar-benar belum di bersihkan sama sekali.

~

"Kenapa Cit?" Tanya Adel.

"Gue saksinya Del, gue liat wajah cowok yang nangkep Tuan sama Nyonya" Ucap Citra dengan suara terpelan.

"Serius? Kita bisa langsung ke kantor polisi" Ucap Adel yang sudah tidak sabar, terlihat seperti Tuhan memberikan jalan keluar bagi dirinya untuk menyelamatkan orang tuanya.

"Jangan dulu, gue mau cerita. Pas itu rumah lagi sepi semua sudah pada tidur satpam yang jaga juga cuman tiga orang, dan setelah gue denger teriakan orang disitu gue kaget, posisi gue lagi di dapur lagi minum saking kagetnya gue lari ke gudang dan ngunci diri gue sendiri disana. Gue denger teriakan Tuan sama Nyonya dari atas, bahkan kayaknya mereka diseret sampai ketangga bawah. Lalu ada percakapan yang gue denger "gue kira orang berpendidikan orang baik semua ternyata disini ada penipu" gitu yang gue denger, setelah itu kayaknya Tuan sama Nyonya di pukulin, trus dia ngomong lagi "Adel bisa ajah dibunuh Farhan kalau laki-laki sok jagoan itu enggak muncul" gue enggak tau maksudnya apa, dan gue juga nemu ini" Jelas Citra sambil memberikan selembar kertas ke Adel.

"Setelah mereka pergi gue beraniin keluar dari gudang disitu gue masih takut untuk lapor polisi jadi gue cuman nemuin ini di lantai dekat tangga, gue mau ngasih tau lu duluan makanya itu pas gue nyadar kalau lu yang ada disini jadi gue beraniin diri ngasih sinyal" Ucap Citra.

Adel yang tampak sangat kaget dengan apa yang dilihatnya di kertas itu, dia sendiri tidak pernah menyangka hal ini akan terjadi pada dirinya, dia pikir selama ini dunia yang dia buat sebagus mungkin untuk hidupnya akan memberika balasan yang bagus juga, nyatanya tidak semudah itu.

~

"Adel ngomongin apaan sih lama banget, kan gue juga penasaran" Ucap Fany yang terlihat gelisah.

"Udah biarin ajah, tapi menurutku Fan kalau Citra terkurung di gudang artinya dia satu-satunya saksi yah kan?" Ucap Delvin, Fany yang sontak langsung kaget dan terdiam.

"Vin, antar gue ke kantor polisi!" Ucap Adel.

"Adel, kok mau ke kantor polisi?" Tanya Fany.

"Minggir gue mau ke kantor polisi, gue tau dimana papa sama mama berada sekarang" Ucap Adel.

Delvin yang tak mau mengulur waktu untuk wanita yang masih ada di hatinya itu langsung pergi mengikuti kemauan Adel untuk membawanya ke kantor polisi, Adel menyuruh Fany untuk duduk di depan dan dia duduk di belakang bersama dengan Citra.

Perjalanan yang cukup memakan waktu sekitar 13 menit itu akhirnya tiba di depan kantor polisi, Adel yang langsung memasuki kantor polisi dan mencari petugas kepolisian yang kemaren mengurus kediaman Pak Ahmad Sahrul, mudah bagi mereka untuk mengetahui siapa Adel wanita ini sudah terkenal di dunia maya tanpa diminta banyak-paparazzi­—yang menggunakan kesempatan ini untuk mengungkap anak semata wayang dari Pak Ahmad Sahrul.

The Knife Smelled Like A FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang