"Akhirnya sampai!" Teriak Adel saat turun dari mobil.
"Pelan-pelan Del, jangan buru-buru"
Bagi Adel perjalanan-camping—kali ini bakal sangat membahagiakan, pergi ke tengah pekarangan, bersama Farhan lelaki idaman banyak wanita di luar sana. Tidak bisa di pungkiri, profesi Farhan yang seorang-Youtuber—terkenal sudah pasti memiliki banyak penggemar dimana-mana. Tapi sungguh keberuntungan bagi Adel karena bisa memiliki Farhan sebagai pacarnya.
"Vin! Jalannya santai dong jangan cepet-cepet" Teriak Fany yang berusaha menarik Delvin agar tidak jalan sendirian.
"Udah, biarin ajah" Ucap kak Aldi.
"Yah udah iya ini dipelanin jalannya"
"PERHATIAN UNTUK SISWA-SISWI SMA PRAJAYA UNTUK SEGERA BERKUMPUL DI LAPANGAN, PERHATIAN UNTUK SISWA-SISIWI SMA PRAJAYA UNTUK SEGERA BERKUMPUL DI LAPANGAN" Ucap salah satu anggota OSIS.
Semua siswa-siswi berlarian ke arah yang dimaksud oleh anggota OSIS tadi, mungkin mereka semua tidak sabar untuk mengikuti-camping—kali ini, begitupun Adel. Banyak bayangan yang dia pikirkan sedari tadi di dalam mobil; dia membayangkan bakal duduk berdua bersama Farhan, menikmati malam api unggun, berpetualang, bermain permain bersama yang lainnya. Begitu banyak yang di rencanakan.
"Silahkan untuk para siswa-siswi menunggu di depan bus kelas masing-masing dan yang di panggil langsung masuk dan duduk dari paling belakang sampai di depan" Jelas salah satu anggota OSIS.
Semua nya berlari menuju bus sesuai kelas mereka, menunggu nama mereka di panggil untuk memasuki bus. Adel yang tidak bisa berharap duduk dengan Farhan, yah nyatanya mereka beda kelas. Tapi Adel masih memiliki harapan untuk duduk dengan Fany atau mungkin Delvin, yah setidaknya hanya Fany dan Delvin lah yang bisa di percayai untuk saat ini. Tapi alam semesta tak mendukung harapannya, Adel duduk bersebelahan dengan Dita di dalam Bus. 'memuakkan' itu yang dirasa oleh Adel, benar-benar canggung.
Waktu yang di tunggupun tiba, mereka tiba di tempat mereka akan melaksanakan-camping—dengan cepat Adel berusaha keluar dari Bus dan menuju Farhan, tapi dia menemukan sebuah gantungan kunci di ranselnya. Benar-benar asing baginya jika mendapatkan hadiah dari orang yang tidak dikenalinya, tapi dengan rasa terburu-buru Adel pun segera melangkahkan kakinya menuju pintu keluar Bus, dan mencari keberadaan sang kekasih.
Ditemuinya Farhan yang sedang berkumpul dengan teman-teman nya, tapi penglihatan Adel tertuju pada wanita yang sedari tadi terus menerus merangkul Farhan, entah apa maksudnya.
"Sayang!" Panggil Adel.
"Bby! Kenapa bawa barang-barang kamu turun sendiri? Sini aku yang bawa!" ucap Farhan.
Adel yang awalnya ingin marah, sekarang hanya tersenyum melihat tingkah Farhan.
"Kamu bangun tendanya di sebelah tendaku yah bby!" Ucap Farhan.
"Asal kamu bantu bangunin tendanya!" Balas Adel.
"Ngomongnya udah pakai aku-kamu nih?"
"Kan kamu yang suruh!" Ucap Adel.
Lalu mereka berduaa berjalann bersampingan, banyak pasang mata yang melirik mereka dan percaya bahwa Adel dan Delvin sudah mengakhiri hubungan mereka, dikarenakan Adel yang akan balikan dengan mantan pacaranya tersebut.
"Kasian yah Delvin" ucap salah satu siswi yang sedang berkumpul.
"Yah udah lah, itu urusan mereka, hubungan juga punya mereka. Sebaiknya kita jangan terlalu mencampuri, toh kalau seperti ini kenyataannya asal mereka tidak saling memusuhi ajah itu sudah lebih baik" Ucap siswi yang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Knife Smelled Like A Flower
RomansDunia ini terlalu kejam untuk bisa di percayai, banyak kisah gelap yang terkubur dan selalu terkubur didalam teori dunia yang tidak pernah bisa di pecahkan, seorang wanita yang dengan polos mempercayai dunia sekitarnya dan merasa bahwa dia akan aman...