8 TAHUN KEMUDIAN
"Permisi mbak, ini minumannya" Ucap pelayan tersebut setelah mengantarkan minuman ke meja 01.
"Udah lama nunggu nih?" Ucap seorang wanita yang datang menghampiri meja 01.
"Biasa lu berdua jam karet! Sampai-sampai karya novel yang mau gue keluarin udah mau tamat gue ketiknya" Ucap wanita yang sudah menunggu dari tadi.
"Sorry la Ca!" Ucapnya.
"Lia, pergi sana pesen minum!" Ucap wanita yang satunya.
"Iya-iya" Ucapnya sambil mengambil buku menu.
"Dita? Talia?" Ucap seorang pria yang datang ke meja 01.
"Lu? Iqbal?" Ucap Dita.
"Iya ini gue Iqbal! Udah lama banget enggak ketemu, reuni 2 minggu lalu enggak ngumpul Delvin udah bagiin undangan pernikahan tau!" Ucap Iqbal.
"Iya gue tau, gue juga udah dapet kok!" Ucap Dita.
"Ini di depan kita kan calon istrinya Delvin" Ucap Talia.
"Adel? Ini lu? Adelia Faranisa?" Ucap Iqbal kaget saat menyadari wanita yang sedang sibuk dengan laptopnya itu adalah Adelia, perempuan yang menggemparkan sekolah 8 tahun lalu.
8 TAHUN LALU
"Perhatian semuanya, saya disini atas nama Ahmad Sahrul pemilik SMA Prajaya ini mengkonfirmasikan beberapa guru baru yang setara dengan dosen di sebuah universitas, dan dengan Pak Ilham yang saya paksa beliau untuk menjadi kepala sekolah untuk mengurus kalian semua, saya juga akan menjamin tidak aka nada lagi kasus pem-bully-an, dan semua siswa-siswi di sekolah ini di anggap setara" Ucapnya saat menghadiri kegiatan ulang tahun sekolah.
"Saya juga akan memperkenalkan secara resmi putri semata wayang saya bernama Adelia Faranisa" Ucap Pak Sahrul.
Setelah adanya penggantian guru dan juga pelonggaran bagi siswa-siswi untuk bergerak bebas asal tidak melanggar peraturan sekolah membuat sekolah SMA Prajaya menjadi sekolah yang semakin di incar para siswa-siswi di negeri ini, dan kisah Adelia Faranisa menjadi legenda tersembunyi di balik kisah istimewa sekolah ini.
8 TAHUN KEMUDIAN
"Iya ini gue, calon istrinya Delvin ada apa Iqbal?" Ucapnya sambil mematikan laptopnya.
"Astaga woy! Gila makin can---" Ucapan Iqbal terpotong saat melihat kedatangan seorang pria yang akan menjemput calon istrinya itu.
"Makin apa Bal?" Ucapnya sambil menarik kerah belakang baju Iqbal.
"Eh Delvin, makin keren maksud gue!" Ucap nya dengan ketawa renyah miliknya.
"Terserah, udah selesai Del?" Tanyanya pada wanita yang menemaninya selama 8 tahun.
"Ini sisa dua-chapter—terakhir tapi mereka gangguin yah udah deh langsung hilang di otak" Ucapnya dengan kesal.
"Yah udah kalau gitu kita ngumpul ajah disini dulu, urusan pekerjaan nanti lagi di sambung" Ucap Delvin sambil duduk di samping Adel.
"Kalian berdua lengket banget sama Adel" Ucap Iqbal sambil ikut duduk juga di samping Talia.
"Lu enggak tau apa kalau kita ini sahabat kecil. Ita, Lia, Ica!" Ucap Dita sambil menunjuk satu-satu dari mereka.
"Ica? Itu kan Adel!" Ucap Iqbal.
"Namanya kan Adelia Faranisa, di panggil Ica. Dia itu sahabat kecil kita yang hilang" Ucap Talia.
"Terus Tal, sekarang kerjaan lu apa?" Tanya Iqbal.
"Gue sih berhasil jadi jaksa" Ucap Talia.
"Perasaan lu enggak suka sama pelajaran PKN deh Tal" Ucap Iqbal.
"Bodo amat, udah nyaman jadi jaksa"
"Dita lu kerja apa?" Tanya Iqbal lagi.
"Gue berhasil jadi guru di SMA nya Adel" Ucap Dita.
"Perasaan lu paling benci guru di sekolah deh" Ucap Iqbal yang ditutupi dengan ketawa renyah miliknya.
Dan sepasang calon pengantin itu diam-diam menggandengkan tangannya sambil menikmati apa yang dilihatnya.
1 MINGGU KEMUDIAN
"SELAMAT DATANG DI ACARA PERILISAN BUKU DENGAN PENULIS TERKENAL KITA ADELIA FARANISA, BERI TEPUK TANGANNYA" Ucap MC dalam acara yang diselenggarakan kali ini.
Adelia Faranisa berhasil menjadi penulis dengan memperlihatkan jati dirinya ke publik, dia yang awalnya sembunyi-sembunyi demi melindungi privasi dia dan keluarganya kini kedua orang tuanya memberikannya kebebasan untuk ber-ekspresi.
"Novel kali ini akan menjadi novel yang spesial karena saya angkat dari kisah nyata saya pribadi, disini semua pihak ikhlas untuk tidak disensor namanya dan mereka semua telah berhasil bersama dengan saya selama berjalannya waktu, saya tau ini sudah sangat lama dalam waktu 8 tahun, tapi disitu saya memang terus belajar untuk memenuhi tugas saya sebagai pelajar dan kini buku pertama saya yang di rilis sambil mengadakan acara perilisan buku, karena sebelum-sebelumnya saya menjadi penulis yang menyembunyikan diri saya dari dunia publik" Ucapnya dan ditutupi dengan senyum manisnya, senyum yang membuat Delvin jatuh cinta untuk yang pertama kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Knife Smelled Like A Flower
RomanceDunia ini terlalu kejam untuk bisa di percayai, banyak kisah gelap yang terkubur dan selalu terkubur didalam teori dunia yang tidak pernah bisa di pecahkan, seorang wanita yang dengan polos mempercayai dunia sekitarnya dan merasa bahwa dia akan aman...