"Adelia Faranisa? Adek ada urusan apa kesini? Kejadian di rumah Adek sedang kami proses" Ucap polisi tersebut.
"Pak saya menemukan saksi, dia pembantu di rumah saya dia terjebak di gudang dekat dapur dengan mengunci dirinya sendiri, dia juga mempunyai bukti dengan mengetahui dimana keberadaan orang tua saya. Saya tau pak saya tidak bodoh bahwa saya menyelinap masuk ke rumah saya sendiri yang masih ditahan oleh pihak kepolisian untuk menyelesaikan kejadian ini, dan saya akan menanggung itu tapi untuk sekarang dia ini saksi dan dia juga mempunyai bukti" Ucap Adel sambil memberikan selembar kertas tersebut yang terlihat seperti sebuah surat perjanjian sewa menyewa dengan sebuah nama yang tidak asing bagi Adel.
"Dan sepertinya sebuah nama ini berperan besar sebagai penyewa" Ucap Adel.
"Dengan nama---" Ucapan polisi tersebut terpotong karena adanya seseornang yang berteriak.
"Eitss, mau kemana?" Ucap seorang pria yang tidak bisa kita tebak kehadirannya.
"Aldi?!" Ucap Delvin.
"Panggil gue kakak, tau sopan gak lu? Ngomong-ngomong Fany kok mau kabur!" Ucap kak Aldi sambil menatap mata Fany.
"Fany? Atas nama Fany Kalila? Orang yang menyewa tempat untuk mencelakai keluarga Ahmad Sahrul?" Ucap polisi sambil melihat nama Yang Menyewa dalam surat tersebut.
Tidak butuh waktu lama polisi langsung bergerak dengan cepat menangkap Fany dan memasukkannya kedalam sel.
~
"Kok kak Aldi bisa disini?" Ucap Adel.
"Jadi tadi pagi itu gue mau ke hotel tempat lu nginap untuk liat keadaan lu, trus sekolah juga hari ini di liburkan karena masalah keluarga lu, jadi banyak wartawan yang nyari lu disekolah untuk nyelamatin privasi setiap siswa hari ini diliburkan, lanjut pas gue sampai di depan hotel gue liat Fany lagi ngomong sama orang gitu pakaai baju hitam di depan hotel makanya gue liatin terus, dan disitu gue udah curiga sama Fany, akhirnya gue ngikutin itu orang itu dan gue liat orang tua lu disekap di dalam rumah itu, gue langsung buru-buru ke polisi buat bilang kalau gue tau dimana keberadaan nyokap bokap lu, eh tau-tau semuanya berjalan lebih cepat dari gue pikirin" Jelas Aldi.
"Makasih kak" Ucap Adel sambil memeluk kak Aldi.
"Permisi" Ucap polisi tersebut.
"Kalian bisa ikut saya?"
Tanpa membuang waktu lama mereka bertiga langsung mengikuti polisi tersebut dan juga ditemui dengan Citra yang dari tadi sedang memberikan penjelasan kepada pihak kepolisian.
"Pihak atas nama Fany Kalila mengakui kejahatannya bahwa dia adalah suruhan dari orang yang melakukan kejahatan yang sebenarnya, kejahatan ini sudah sangat jelas ini adalah pencobaan pembunuhan, dari surat resmi sewa menyewa yang tadi kami terima sedang kami selidiki, sudah ada dari kami yang menuju ke tempat yang tertera di surat itu, jika kalian mau pergi sekarang bisa ikut bersama kami untuk menjaga keamanan kalian" Ujar polisi tersebut, dan mereka menyetujui itu untuk langsung mengikuti polisi dan pergi mencari keberadaan orang tua Adelia Faranisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Knife Smelled Like A Flower
RomanceDunia ini terlalu kejam untuk bisa di percayai, banyak kisah gelap yang terkubur dan selalu terkubur didalam teori dunia yang tidak pernah bisa di pecahkan, seorang wanita yang dengan polos mempercayai dunia sekitarnya dan merasa bahwa dia akan aman...