Episode 27

1.1K 102 11
                                    

Sambungan.... Ini mimpung aku baik, mood masih bagus. Gak tau besok-besok, semoga gak diserang tanggal 1 Januari

🔞🔞🔞

Belum sempat Minho menjawab, Chan langsung menyaup tubuh pria itu menggendongnya ala bidal style. Tanpa melepaskan tautan bibir mereka.

(Sakti amat Chan, semoga gak nambrak tembok- author 😐)

Sesampainya di tempat tujuan Chan menidurkan Minho di kasur dengan hati-hati dan menindih tubuh pria itu.

Ciuman mereka masih mulus, Chan sudah mengabsen semua yang ada di dalam mulut Minho begitu juga sebaliknya.

"Apa sekarang aku boleh melepaskannya?" Tanya Chan pada pria itu. Minho seketika wajahnya memerah, tapi dia memberanikan diri untuk mengangguk.

Chan gemas melihat wajah malu-malu milik Minho, lalu dengan cepat dia melepaskan atasan dari pria itu.

Chan sekarang tengah mengecup leher Minho dan membuat beberapa kiss mark di sana. Setelah puas dengan leher Chan beralih ke dada dan nipple milik pria itu.

"Ayo lepaskan punyaku" kata Chan di sela-sela ciumannya. Seketika Minho blank, apa yang Chan maksud saat itu.

"Aapaa?" Tanya Minho grogi.

"Bajuku" kata Chan to the point, mendengar itu Minho langsung melepas satu persatu kemeja yang pria itu pakai, dan dia dengan jelas bisa melihat begitu bagus tubuh pria ini.

"Ahhh" Minho dengan cepat menutup mulut jahanamnya setelah mengeluarkan suara seperti itu saat Chan mengisap area sensitif nomor dua itu.

Setelah itu Chan turun ke perut rata sedikit berotot itu, tapi punya Chan lebih kotak-kotak dari itu. Tapi itu lumayan.

Chan kembali membuat kissmark di sana. Lalu sampailah dia di depan Junior Minho.

"Aku akan lepaskan ini, boleh?" Tanya Chan lagi.

"Lakukan sesukamu, jangan banyak tanya" ujar Minho kesal ditanya seperti itu, kan dia jadi malu.

Chan terkekeh mendengarnya, dia langsung melepaskan celana itu yang membuat Minho telanjang bulat sekarang.

Melihat kepunyaan Minho yang masih tidur, Chan mengocoknya agar junior itu terbangun.

Dan itu membuat satu ruangan itu penuh dengan desahan Minho.

Chan melakukannya sampai ada cairan yang keluar dari arah sana. Dan tak sampai sepuluh menit, semua cairan itu keluar membasahi mereka berdua.

Napas Minho terengah-engah setelah permainan itu.

"Sekarang giliranku" kata Chan lalu melepaskan pakaian bawahnya. Memperlihatkan si jagoan itu.

Minho masih lemas, tapi dia tak pernah bergairah seperti ini. Chan mengangkat kaki Minho ke atas, menyandarkannya pada pahanya.

"Bersiaplah" kata Chan mmeberikan aba-aba. Belum sempat Minho menjawab, Chan sudah menubrukan juniornya ke anal pria itu.

Chan memasukannya dengan paksa, karena agak sempit, tapi akhirnya bisa. Pria itu melakukan gerakan maju mundur dengan tempo yang cepat. Membuat Minho tersentak.

"Ahh Chaan ahh " suara itu membuat Chan semakin bergairah, lalu dia mempercepat gerakannya. Saat dibawah bekerja, Chan menyempatkan diri untuk menenangkan Minho dengan lumatan halus pada bibirnya.

Minho menikmati semua itu, apalagi saat junior Chan menyentuh daerah itu membuatnya merasa orgasme.

Melihat Minho kelelahan, Chan berusaha untuk menghentikan gerakannya. Pria itu mengusap keringat di dahi Minho.

"Kenapa berhenti?" Tanya Minho dengan lemas. Seketika senyuman nakal itu terukir di bibir Chan.

"Say my name, please baby" kata Chan dengan bahasa asing.

"Bangchan-ah" ujar Minho. Tapi Chan kemudian menggeleng mendengar nya.

"Call me Chris" kata Chan sambil mengecup bibir merona itu.

"Okey Chris" kata Minho, lalu Chan kembali menggenjot pria itu. Membuat semua desahan yang tadinya sunyi kembali terdengar.

"You got it baby" kata Chan sambil mempercepat genjotannya.

(Let's go Chris! Ups maaf 🤐- author)

"Faster ahh Chris ahhhh ahhhh" kata Minho sambil menikmati semua sentuhan dari suaminya itu.

Tak terasa sudah tiga jam berlalu, Minho dengan napas terengah-engah saat ini begitu juga dengan Chan.

Setelah melepaskan junior nya dari hole Minho, pria itu berbaring di samping pria itu dan merangkul Minho yang masih kelelahan itu.

Tak lupa Chan mengecup ciuman perpisahan pada pria itu. Senyuman tak lepas dari bibir Chan saat melihat wajah Minho dengan jarak yang begitu dekat.

Mata yang tadinya terpejam itu, dengan gerakan lambat terbuka memperlihatkan mata indah Minho. Minho sekarang masih malu melihat wajah Chan.

"Wajahmu memerah, apa kau malu?" Tanya Chan sambil mengusap rambut pria itu.

"Tidak, ini semua gara-gara kau, coba.." Chan mengecup bibir itu agar diam, dan ajaib nya hal itu manjur membuat Minho bungkam.

"Sudahlah jangan malu-malu, ayo kita tidur" kata Chan sambil mengeratkan pelukannya. Minho hanya menurut, dia sangat bisa mendengar detak jantung Chan saat ini. Dan merasakan kehangatan pria itu.

***

Chan membuka matanya di pagi itu, pemandangan bagus dia lihat saat ini. Pria manis itu masih tidur sekarang dengan darinya. Membuat senyuman itu tak bisa ditahan.

Tapi Chan dengan cepat menutup matanya saat Minho membuka matanya. Pria itu sekarang tengah menatap dirinya.

"Hmm" Chan kembali mengeratkan pelukannya, membuat tak ada jarak diantara mereka lagi.

"Aku tau kau pura-pura tidur" kata Minho sambil memencet hidung mancung pria itu.

"Ehh kau tak bisa membodohiku Christoper Bang Chan" kata Minho sambil memainkan pipi pria itu.

Chan dengan cepat mengecup bibir cerewet itu. Membuat Minho terkejut.
Chan lalu membuka matanya, dia dengan cepat melihat wajah Minho yang memerah.

"Hai! Apa itu tadi?" kata Minho lalu dua  memukul jidat Chan.

"Morning Kiss, untukmu. Sekarang giliran untuk ku" kata Chan sambil memajukan bibirnya pada Minho.

"Enak saja kau, punya ku malah. Tidak ada yang gratisan" kata Minho.

"Ahh aku akan membayarnya dengan dua ronde pagi ini bagaimana?" Kata Chan sukses membuat Minho kembali bersemu.

"Hai! Mau mati kau!" Kata Minho kesal, masih bisa pria Bang itu merayunya di pagi-pagi buta ini.

Chan hanya terkekeh mendengarnya, jika Minho marah dia makin menggemaskan menurut nya.

"Ayo kah, kali ini saja" kata Chan sambil menyundulkan kepalanya pada leher Minho seperti gerakan kucing yang ingin makanan.

"Baik kau tolong diam dan kalem" kata Minho membuat Chan diam dan menutup matanya menunggu kecupan dari pria itu.

Minho tersenyum melihat itu dan langsung mengecup pria itu. Minho mendiamkannya dua detik, lalu dia melepaskannya. Tapi saat Minho ingin melepaskannya, tiba-tiba tangan Chan mendorong kepalanya membuat bibit mereka kembali bertaut.

"Coba kau yang lakukan" kata Chan. Minho menggigit bibir bawah Chan dan sesekali menyesapnya.

Pria itu juga membelitnya sesekali, membuat Chan merasa sangat gembira. Tapi setelah itu Minho menyudahinya.

"Hai! Kenapa selesai, itu kan sangat nikmat" kata Chan pura-pura marah.

"Ahhh artinya aku berbakat jadi seme ya" kata Minho berbinar.

"Apa yang kau katakan? Kau akan terus jadi ukeku selamanya titik" Chan kembali memeluk Minho dengan erat.

***

TBC

Wah, aku cuma bisa bilang itu gais.

VET VS DOCTOR || BANGINHO✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang