Episode 11

765 118 0
                                    

Kak boleh Minta votenya gak?

Makasih kakak-kakak cantik <3

Happy Reading

***

"Nanti setelah praktek temuin gue" Minho membawa pesan tersebut dengan kesalnya. Dari mana sebenarnya pria itu mendapatkan nomornya. Pria itu memasukan bukunya dengan kasar lalu keluar dari ruangan itu. 

Angin musim dingin menerpa rambut cokelat pria yang tegah bersandar di sebuah tiang basket. Pria itu memeriksa jam tangannya setiap detik, menandakan dia tengah menunggu seseorang. 

"Ke mana sih dia?" gumamnya sambil menaikan jaketnya menginat semakin lama semakin dingin suhu di sana. Pria itu mengambil ponselnya mencobauntuk melihat pesan singkat yang baru saja dia kirim. 

Terlihat tak ada balasan, pria berhidung mancung itupun menghela napas. Dia memakan headsetnya lalu berjalan pergi meninggalkan tempat itu. Tapi tak sampai beberapa langkah dia mendengar suara seseorang di depannya. 

Seorang pria manis dengan jaket tebalnya diam memandangi itu. Sekarang wajah manisnya tidak terlihat seperti biasanya. 

"Mau ngapain?" tanya pria itu singkat sambil memasukan tangannya ke dalam kantung jaketnya. Sedangkan pria yang ditanya hanya berjalan ke arahnya mendekat. 

"Gue gak mau nikah sama lo, bisa gak bujuk orang tua kita agar batal saja?" tanya pria itu serius, Minho memutar bola matanya kesal. Apa dia pikir hanya dia saja yang yang tidak mau. 

"Gue juga ogah banget ya, tapi gue rasa mulut ini udah berbusa untuk  nolak, jadi sekarang lo yang harus bujuk. Kita wisuda udah deket juga, pokoknya gue mau bebas dari lo" kata Minho. Chan memujat kepalanya pusing seketika melanda. 

"Yaudah deh nanti gue bakalan rencanain sesuatu" kata Chan pada Minho. Sedangkan pria yang ada didepannya itu hanya mengancungkan salah satu jempolnya pada Chan. 

"Tapi gue gak bisa ngelakuin ini sendiri, lo harus bantu gue" kata Chan sambil tersenyum pada Minho. Pria pencinta kucing itu menaikan salah satu alisnya. 

"Kita akan lakukan rencana ini bersama-sama" bisik Chan. 

***

" Wah pasti gue bakalan rindu banget sama lo ni" kata Han sambil merangkul tubuh mungil Felix, yang dirangkul cuman menggeliat gelisah saja. San di samping Felix hany tersenyum melihat godaan itu. 

"Ni si bos gak akan kangen sama gue?" tanya Han lagi pada pria berambut cokelat itu. Pria itu masih asik dengan pekerjaannya. Han yang merasa terkacangkan kini mengambil tindakan untuk mencabut colokan charger milik laptop Chan membuat yang punya menjadi terkejut karena laptopnya meredup. 

"Mati lampu ya?" tanya Chan sepolos otak author. Lalu dilihatlah semua ekspresi temannya di sana sedang menahan tawa. 

"Tanyain sama lampunya" San menunjuk kearah lampu di atas plafon yang masih menyala itu. Melihat itu Chan menjadi kesal, bisa-bisanya mereka mempermainkannya. 

"Lo sih keasikan sama kerjaan" kata Han sambil mencubit pipi pria itu. Membuat sang empu meringis. 

Chan manaikan salah satu alisnya, mencoba untuk meminta jawaban dari temannya. Han dan Felix kembali tertawa melihat ekspresi yang dibuat-buat marah itu. 

"Gak Hyung, Lo yang paling ganteng pokoknya" Ujar San sambil tertawa terbahak-bahak. Chan lalu menutup laptopnya dan duduk manis agar mereka tak mempermainkannya lagi. 

"Please jangan aegyo Hyung, kita dah tobat kok" Felix menaikan kedua tangannya tanda menyerah. 

"Sebentar lagi kan kita udah lulus, Hyung apa gak akan kangen sama kita?" tanya Han lagi pada Chan yang masih dengan posisinya tadi. Chan berpikir sambil mengembungkan pipinya. Membuat siapa saja yang melihatkan akan merasa gemas. 

"Gak" dia mengatakan itu dengan raut wajah datar. Membuat sang pemberi pertanyaan merasa kesal dan tidak puas dengan jawaban itu. 

"Ahh gue tau, pasti karena setelah lulus Chan bakalan kawin kan, bener gak gue Chan" San mulai menggoda pria itu. Han terkejut, lalu dia mengguncang tubuh Chan dengan kasar.

Mendengar itu tak tau kenapa kuping Chan serasa memerah, dia tak bisa membayangkan jika akan menikah dengan bebuyutannya itu. 

"Ehh kan salah tingkah dia" kata Felix menimpali. 

***

Minho memukul pundak Chan setelah mendengarkan bisikan dari pria itu. Sedangkan yang dipukul meringis kesakitan. 

"Ide macam apa itu?" Gumam Minho, dia sangat kesal mendengarnya.

"Hai coba dulu, siapa tau bisa kan bagus" Chan masih memegangi kepalanya yang kena pukul Minho.

Minho hanya diam dia memikirkan semua hal tersebuklt dengan sangat matang.

Apakah dia akan melakukan hal konyol itu ? Bagaimana dia bisa melakukannya dengan Chan.

Minho benar-benar bingung sekarang, Chan melihat Minho bengong dan memanggil-manggil nama pria itu.

"Bagaimana?" Tanya Chan saat melihat Minho yang begitu kebingungan. Minho masih diam.

"Deal" Minho mengambil tangan itu. Dia masih terlihat tidak yakin.

"Oke besok gue kirim naskahnya" ujar Chan sambil mempersiapkan barangnya lalu pergi dari sana.

Sedangkan Minho masih diam dan mengangguk saja.

"Apa aku harus melakukan hal ini dengannya?" Gumam Minho.

*

Minho baru saja keluar dari tempat prakteknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minho baru saja keluar dari tempat prakteknya. Tapi tiba-tiba ada seseorang uang menghampiri nya dengan mambawa map berwarna merah.

"Apa ini?" Tanya Minho berusaha untuk menolak. Tapi wanita itu terus menyodorkan benda itu pada Minho.

"Buka saja sendiri" katanya lalu dia pergi dari sana. Rasa ingin tau Minho mengalahkan nya. Lalu pria itu langsung membukanya dengan barbar.

"From: Christopher Bang Chan"

Minho membaca lembaran itu dengan teliti. Sambil mengerutkan keningnya sesekali.

"Apa aku harus lakukan ini?"

***

To Be Continue...

Kalau suka jangan lupa vote yaaww

Maaf banyak typo dan makin gak jelas ceritanya. Aku upnya normal ya, karena belum mencapai 1K. Nanti kalau udah aku bakal double Up deh

Sekian dan terima kasih

VET VS DOCTOR || BANGINHO✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang