Happy 2.6K readers. Ini doublenya ya.
"Chan ayo bangun!" Kata Minho membangunkan suaminya yang masih tertidur pulas. Karena Chan harus bekerja hari ini, Minho memutuskan untuk membangunkannya lebih awal.
"Hmm" hanya itu yang dikatakan oleh Chan, lalu kembali tidur.
"HAI! CEPAT BANGUN ATAU AKU AKAN SIRAM KAU!" dengan cepat Chan terbangun dan langsung duduk.
"Iya aku akan bangun sekarang" kata Chan sambil menguap, lalu melihat pria itu bangun Minho langsung kembali ke dapur.
Pria itu diberhentikan Chan untuk magang karena, kalian tahu lah dia sedang hamil. Chan tak ingin aset berharganya itu kenapa-napa.
Dan akhir-akhir ini mood Minho berubah-ubah. Chan sampai mencari di internet, dan memang jika sedang hamil mood seseorang akan berubah dengan cepat.
Setiap hari bisa Chan kena marah oleh Minho, sampai dia sudah kebal dengan semua ocehan Minho.
"Hai! Cepat mandi!" Kembali dia dengarkan suara itu. Dia harus menuruti apa yang pria manis itu katakan.
*
Chan menaruh tasnya di ruang tamu dan berjalan ke dapur untuk mengambil air. Tapi seseorang sudah berdiri di belakangnya sekarang.
"Astaga kau membuatku takut" kata Chan saat melihat Minho berdiri di belakangnya dengan pandangan berbinar. Chan heran, padalah baru tadi pagi dia kena marah. Tapi saat ini dia sudah berubah lagi.
Chan tak bisa menolak senyuman manis itu, dia lalu mendengat pada pria berperut buncit itu.
"Wah ada apa ini? Kenapa kau sangat senang?" Tanya Chan sambil mengecup pria itu. Dan Minho menikmatinya, biasanya saat Chan melakukan itu pasti dia akan kena tampar atau pukul.
Chan tersenyum pada pria dengan kemeja kebesaran dan celana tidur yang sangat lucu itu. Pria itu sudah tahu, pasti Minho ada maunya.
"Katakan saja" kata Chan sambil melipat tangannya di depan dada.
Minho tersenyum, lalu dia mendekat ke pria itu dan berbisik di telinga pria itu.
"Apa kau bisa bantu aku?" Bisiknya.
"Apa?" Chan juga ikut berbisik.
"Aku tidak tahu bagaimana, tapi anakmu menginginkannya" ujar Minho.
"Apa itu?" Tanya Chan bingung.
"Itu yang waktu itu" kata Minho, seketika otak Chan traveling.
"Apa? Katakan saja" kata pria Bang itu.
"Itu, yang waktu itu. Kita melakukannya ya seperti itu" kata Minho dengan wajah merah layaknya buah naga.
Chan terkekeh mendengarnya, lalu dia mencubit-cubit pipi Minho yang semakin lama makin berisi.
"Bagaimana?" Tanya Minho lagi.
"Apa kita bisa melakukan, aku sedang hamil. Jika terjadi sesuatu bagaimana?" Kata Chan sambil mengusap rambut Minho dengan sayang.
Mendengar itu, Minho langsung menghembuskan napasnya panjang. Lalu berbalik dan pergi dari sana.
"Ayahmu tidak mau, maaf ya. Kalau begitu ayo kita cari ayah lain" kata Minho sambil mengusap perut buncitnya itu.
Chan terkekeh lalu dia menahan Minho agar tidak pergi.
"Baiklah ayo-ayo" kata Chan sambil mengandeng tangan Minho berangkat ke kamar mereka.
Sesampainya di kamar, Chan mendudukkan Minho di kasur dengan perlahan seperti barang pecah belah.
Chan mengusap perut pria itu dengan sayang dan sesekali mengecupnya.
"Ayah tidak tau kau semesum ini nak" kata Chan pada bayi yang masih didalam kandungan itu.
"Ya jelas dia anakmu" ujar Minho.
Lalu terlihat senyuman nakal milik Chan.
"Kau juga suka kan" kata Chan pada Minho.
Minho menggeleng dengan cepat, tapi wajahnya merah padam.
"Baiklah ayo kita lakukan!" Kata Chan langsung beraksi. Tapi permainan malam ini agak lambat dan lembut.
***
Minho membuang semua pakaiannya ke kasur, semuanya kekecilan sekarang karena usia kandungannya sudah mulai menua.
Jadi dia tak bisa memakai pakaiannya yang dulu. Hal itu membuatnya sangat terganggu.
"Kau pakai saja punyaku" ujar Chan, akhir-akhir ini Minho memang sering memakai pakaian milik Chan karena punya Chan ukurannya lebih besar.
Chan duduk di samping Minho, dia mengelus perut buncit pria itu.
"Sayang cepatlah keluar, kasihan ibumu" kata Chan dengan sangat lembut. Minho tersenyum melihatnya.
"Afternoon kiss" ujar Chan membuat Minho terkekeh.
Pria itu mencium Chan tanpa pergulatan terlebih dahulu membuat Chan menjadi sangat gembira.
"Aku mencintaimu, Minho" kata Chan sambil mengelus perut itu.
Minho hanya tersenyum mendengarnya tanpa menjawab.
"Kenapa diam?" Tanya Chan pada pria itu.
"Aku harus jawab apa memangnya?" Tanya Minho sambil menopang dagunya dengan kedua tangannya.
Chan langsung kesal mendengar itu, lalu dia memutuskan untuk bangun dan pergi dari sana.
"Hai mau ke mana ayo duduk lagi" kata Minho sambil memegang tangan pria itu.
Chan dengan ekspresi kesal seperti anak kecil membuat Minho terkekeh pelan.
" Aku juga" kata Minho, membuat Chan menoleh.
"Apa?" Tanya Chan kesal lagi.
"Aku juga mencintaimu" kata Minho sambil tersenyum.
"Untuk siapa?" Tanya Chan lagi.
"Untuk ayah anakku" ujar Minho.
"Siapa namanya?" Tanya Chan.
"Han Jisung" mendengar itu Chan langsung marah dan membuang mukanya.
"Hai! Aku yang hamil kenapa kau yang mood swing" kata Minho sambil membujuk Chan agar tidak marah lagi.
"Baiklah, aku mencintaimu tuan Christopher Bang Chan" kata Minho sambil mengecup bibir pria itu.
Seketika Chan langsung tersenyum kembali, saat Minho menempelkannya Chan langsung meraupnya dengan senang hari.
"Apa kau puas?" Tanya Minho setelah ciuman mereka berakhir.
Chan kembali menggeleng seperti anak kecil. Melihat itu Minho langsung memegang wajah pria itu dan mengecupnya.
"Ini evening kiss" Minho mengecupnya dengan cepat.
"Ini night kiss" Minho kembali melakukannya.
"Sudah apa kau puas?" Tanya Minho setelah melakukan hal barbar itu. Apa dia kira dia saja bisa barbar. Minho juga bisa gais.
"Sudah"
***
TBC
Jangan lupa vote dan komen gais
Dah mau abis ceritanya gais. Tapi tak usah khawatir akan ada yang baru, jadi ditunggu okeyy
KAMU SEDANG MEMBACA
VET VS DOCTOR || BANGINHO✔️
FanfictionBANGINHO FANFICTION *Note: Sebelum baca wajib follow akun author. Makasih Aku benci kau! Ujar Chan Aku lebih benci kau! Jawab Lee Know Mampir aja dulu siapa tau suka ;) WARNING -BXB -MPREG