1

13K 150 7
                                    

Hari ini seperti hari-hari sebelumnya. Ramai dan berisik setiap kali aku berangkat kerja, mulai dari ibu-ibu rumah tangga yang bergosip mengelilingi tukang sayur dan klakson kendaraan sepanjang kemacetan pagi. Aku tak ambil pusing untuk masalah lalu lintas yang satu itu karena setiap hari aku akan naik bus yang tentu saja tak pernah macet karena punya jalurnya sendiri.

Aku selalu duduk dibangku tunggal jika naik bus, karena aku tipe orang yang tertutup dan paling tidak suka jika harus berbagi apalagi dengan orang asing. Yah, itu sebelum aku melihat seorangg nenek-nenek naik bus dan melihat sekeliling ternyata semua bangku terisi penuh, dengan terpaksa aku memberikan bangkuku untuknya. Tak lama busnya sampai didepan tempatku bekerja.

"Pemberhentian berikutnya halte Hotel Grand Paradise imnida."

Aku turun dari bus lalu melangkah menuju hotel. Seperti dugaan kalian aku bekerja disini di hotel terbesar kota ini.

"Selamat pagi manager im." Sapa chen salah satu bawahanku, aku mengangguk dan tersenyum sebagai jawaban. Dan kembali berjalan menuju ruanganku.

Im Ray Na Manager  

Dari yang kalian baca kalian pasti sudah tahu nama dan pekerjaanku. Aku bekerja sebagai manager dihotel ini sejak  satu tahun lalu. Tepatnya setelah lulus kuliah dan karena aku lulus sebagi lulusan terbaik dengan sekali mendaftar aku langsung diterima disini.

Tokk.. tok.. tokk..

"Masuk." Ucapku setelah duduk dikursi.

"Manager im, hari ini akan ada tamu VVIP. Dan Presdir memilih anda untuk mengatur kamarnya." Ucap lucas sembari menyerahkan berkas kepadaku. Aku mengambil dan membaca berkas yang berisi tentang informasi tamu VVIP tersebut.

"Baiklah, akan aku tangani ini. Terima kasih." Ucapku yang diangguki lucas sebelum kemudian melangkah keluar.

"Kenapa detail sekali." Gumamku disela membaca berkasnya, pasalnya didalamnya berisi informasi pribadi dan sangat detail. Tentu saja ini berlebihan mengingat hotel kami sangat ketat dalam menjaga privasi pelanggan.

Sedangkan dalam berkas ini berisi tentang semua informasi pribadi. Mulai dari nama, alamat, umur, tinggi dan berat badan dan masih banyak lagi bahkan jadwal kegiatan pribadinya lima hari kedepan. Bukankah itu tidak perlu dirincikan didalamnya. Biasanya jika ada tamu VVIP mereka hanya akan memasukan hal-hal mengenai kesukaan tamu, untuk patokan dalam pelayanan. Seperti makanan kesukaan, aroma, sabun mandi, shampoo dll.

"Apakah dia orang penting?" Tanyaku pada diriku sendiri. Tapi siapa aku bahkan baru dengar- membaca namanya.

Kaiden Kim
CEO KJI Company
Gangnam-dong 1401
29 Tahun
Tinggi badan 183
Berat badan 73
....
........

Dan banyak lagi, aku mengehembuskan nafas sebelum beranjak pergi melakukan pekerjaanku. Firasatku kali ini sedikit tidak enak, mungkin tamu kali ini akan sangat merepotkan. Dari berkasnya saja sudah jelas dia orang yang sangat detail dan teliti, aku harus hati-hati agar tidak melalukan kesalahan.

"Chen! Tolong bawakan staf menuju kamar VVIP." Ucapku pada chen sebelum memasuki lift.

Aku memeriksa kamar VVIP dilantai paling atas hotel ini, menentukan tata letak dan menyesuaikannya dengan selera tamu tentunya.

Tak lama staf yang bertugas menata kamar hotel pun datang. Lalu aku mengarahkan mereka agar menyulap kamar ini sesuai dengan permintaan tamu. Setelah kurang lebih satu jam akhirnya selesai juga, dan hasilnya kamar ini terlihat sangat elegant dan mewah secara bersamaan.

"Kerja bagus! Baiklah, terima kasih semuanya." Ucapku puas dan tersenyum melihat sekeliling ruangan yang cukup besar ini. Semua staf pergi setelah menyelesaikan tugasnya.

Be My Sugar Baby ( KAI )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang