35

1K 48 1
                                    


Sekarang aku dan Kaiden sudah berada di salah satu butik terkenal di seoul. Sedang apa? Tentu saja untuk fitting gaun pengantin. Ya, secara dua hari lagi aku akan menikah.

Oh Ya Tuhan, aku benar benar masih belum percaya dengan semua ini. Rasanya baru kemarin aku bertemu Kaiden di lobby hotel, dan kini, dua hari lagi ia akan menjadi suamiku?

Well, bukannya apa, aku sangat menyukainya atau bisa dibilang mencintainya. Hanya saja aku tipe orang yang tidak pandai mengungkapkan semua itu dalam bentuk verbal. Berbeda dengan Kaiden yang sangat lancar melontarkan apa yang ada dalam pikirannya.

"Oh God, how was prettier you're." Lihat kan? Itu reaksinya ketika gorden ruang ganti dibuka, dan memperlihatkan diriku yang mengenakan gaun putih dengan kesan elegan.

" Lihat kan? Itu reaksinya ketika gorden ruang ganti dibuka, dan memperlihatkan diriku yang mengenakan gaun putih dengan kesan elegan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia bahkan sampai berdiri dari duduknya. Apa se-mengagetkan itu?

"But, I think that'll be perfect,,, jika belahan dadanya tidak serendah itu." Ia menatapku sambil mengulum senyum.

Aku menghela nafas, sebenarnya apa maunya sih? Dia sudah membuatku ganti gaun dua kali. Badanku bahkan terasa pegal, sudah tiga jam kami disini. Eden sampai pulang terlebih dahulu bersama kak seyon juga stevy yang ikut fitting gaun juga. Dan mereka langsung oke oke saja setelah mencoba satu gaun. Tapi aku harus bergonta ganti karena menuruti Kaiden yang banyak maunya.

"Tadi belahan pahanya yang terlalu tinggi. Sekarang belahan dadanya yang terlalu rendah. Memangnya harus bagaimana sih?" Gerutuku sedikit kesal padanya. "Kalau mau pakaian yang tertutup, kita pakai padding saja. Sekalian yang tiga lapis."

Samar kudengar karyawan yang membantuku terkekeh lirih mendengar tuturanku. Dan Kaiden hanya menatapku sambil mengerutkan hidungnya.

"Maaf. Kita coba gaun yang keempat, ya?" Bujuknya lagi dengan hati hati. Kaiden mengangguk pada pimpinan karyawan disana lalu aku kembali mengganti gaun.

.

Aku memejamkan mataku saat gorden pemisah antara ruang ganti dan ruang tunggu dibuka. Semoga saja dia tidak lagi menyuruhku ganti gaun yang lain, jika itu terjadi aku akan pulang saja.

Namun setelah beberapa menit aku terpejam, tidak ada suara Kaiden yang memujiku seperti sebelumnya. Apa dia tertidur?

Aku perlahan membuka mataku, dan menemukan Kaiden yang tengah berdiri dengan wajah terperangah, seolah tengah melihat keajaiban didepannya.

"Kenapa? Kau tidak suka lagi? Kali ini apa yang jadi masalah?" Tanyaku sembari melihat penampilanku.

"Kenapa? Kau tidak suka lagi? Kali ini apa yang jadi masalah?" Tanyaku sembari melihat penampilanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Be My Sugar Baby ( KAI )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang