Spesial chapter, about they're first meeting!
Sorry typo....
Hujan dipagi hari sangatlah indah, tapi itu berlaku jika terjadi diakhir pekan. Beda lagi jika hujan turun diawal pekan, dimana semua orang harus berangkat kerja dan mengawali hari seninnya dengan senyuman. Well, tidak buruk juga, hanya hujan rintik tanpa badai. Tapi sepertinya pria yang tengah mondar mandir di halte bus sangat frustasi dengan tetesan air dipagi hari ini.
"Ck! Bagaimana bisa?!" Pria itu menelfon seseorang dengan wajah murungnya. "Aku akan terlambat jika begini!"
Pria itu menoleh kesekitarnya, tak sedikit orang yang tengah duduk di halte menatapnya heran.
"Cepat kemari Mark!" Desisnya lalu mematikan panggilan dan mengecek arloji di pergelangan tangannya.
Kaiden Kim, sepertinya diawal pagi hari ini sangatlah buruk, benar benar buruk. Jadwalnya hari ini sangat padat, jadi di pagi hari seperti ini ia sudah bersiap meluncur keberbagai tempat. Tapi sialnya mobil yang ia kendarai bannya bocor, ditambah lagi cuaca pagi ini sangat tidak bersahabat. Dia bahkan keluar dari mobil menuju halte terdekat dengan menerobos hujan, mengingat payung yang biasa ia letakan dibawah jok kemudi tiba tiba entah kemana. Dampaknya kini setelan jas yang ia kenakan agak basah.
"Sial, apa yang aku mimpikan semalam." Gumamnya pada dirinya sendiri.
Kini ia hanya bisa menunggu mark menjemputnya dihalte ini, mobilnya yang bermasalah tadi sudah diderek ke bengkel. Sebenarnya bisa saja Kaiden berjalan menuju restoran yang menjadi tempat pertemuan bisnisnya diseberang sana. Tapi dengan hujan yang sedikit demi sedikit menjadi lebih deras, ia tak mau mengambil resiko untuk menemui kliennya dengan keadaan basah kuyup.
Kaiden membuang nafas panjang Sesekali memeriksa benda bernilai ratusan juta yang melingkar dilengannya.
Sebuah bus berhenti didepannya, orang orang yang duduk dibangku tunggu halte satu persatu naik bus dan ada beberapa orang yang turun dari sana.
Salah satunya seorang gadis dengan setelan formalnya, ia turun dari bus lalu membuka tote bagnya, mencari sesuatu disana.
Gadis itu mengeluarkan sebuah payung berwarna marun, lalu membukanya. Baru saja hendak melangkah, suara seseorang membuatnya urung, lalu menoleh ke samping.
"Ya, saya akan segera sampai, ada sedikit masalah disini. Saya sudah diseberang restoran. Ya."
Seorang pria dengan raut frustasinya tengah menjawab panggilan. Ia mengotak atik ponselnya lagi dan kembali menempelkan benda itu ketelinganya.
"Kau dimana mark!? Kau tau ini sangat mendesak?! Ck, cepatlah!" Kesal Kaiden menutup panggilan dengan kasar.
"Permisi." Kaiden menoleh, menemukan wajah cantik yang tengah menatapnya dengan raut bingung. Butuh watu beberapa saat baginya mengagumi wajah cerah didepannya.
"Apa kau sedang terburu buru kesebarang sana?" Tanya gadis itu. "Maaf, tapi aku sedikit mendengar percakapanmu yang sedikit keras tadi." Ucap gadis itu.
"Ah, iya aku sedang menunggu sekertarisku untuk mengantarkanku keseberang jalan." Jawab Kaiden setelah terhanyut dalam pesona gadis di depannya.
Dia sendiri tidak tahu kenapa, tapi setelah melihat wajah gadis di depannya, semua rasa kesal yang ia rasakan karena rentetan kejadian buruk dipagi ini menguap begitu saja. Digantikan dengan perasaan damai dan hangat. Entahlah, Kaiden sendiri bingung, menatap mata gadis itu membuatnya merasakan kehangatan yang sama seperti saat ia menatap ibunya. Ya, seingatnya begitu.
"Kalau begitu ambil payung ini. Sepertinya urusanmu sangat mendesak." Gadis itu mengulurkan payung padanya.
"Kau sen-"
![](https://img.wattpad.com/cover/253351511-288-k870950.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Sugar Baby ( KAI )✔
Cerita Pendek⭐Work 2021⭐ 🔞 My glad if you're following me before read this story♥ Mature Content!!!!! 21+ Some part have private "Don't say no! just hear my word and enjoy our sweet moment. Baby girl~" Kaiden Kim. Publish : 15_01_2021 Finish : 05_07_2021 #1 ex...