Suara riuh ratusan mahasiswa terdengar memekakkan telinga. Mereka saling dorong mendorong mengerumuni papan informasi yang terletak ditengah tengah lapangan. Ada raut bahagia saat beberapa siswa membaca tulisan dipapan itu namun ada juga yang terlihat murung setelah membacanya.
Semua mahasiswa amat sangat penasaran dengan tulisan disana, karena semua harapan mereka tergantung pada tulisan yang tercetak dikertas A4 itu. Well, ralat. Sepertinya tidak semua mahasiswa penasaran. Karena ada satu mahasiswi yang justru hanya menatap kerumunan didepannya dengan tampang malas. Gadis itu memilih duduk dibawah pohon yang terletak dipinggir lapangan, mengeluarkan minuman coklat dalam kemasan kotak lalu meminumnya dengan sedotan yang sudah ia tancapkan sebelumnya.
"Gimana? Sudah tau hasilnya?" Tanya seorang laki laki bertelinga lebar menghampiri gadis itu.
Gadis itu mendongak, menautkan alisnya menatap pria didepannya dengan raut kebingungan.
"Hehe.. aku Chanyeol. Salam kenal." Ucap laki laki itu meringis mengulurkan tangannya. Gadis itu menjabat tangan laki laki bernama Chanyeol itu.
"Ray Na." Ucapnya singkat lalu menarik tangannya dan kembali menyedot minumannya.
"Kamu diterima dikampus ini?" Tanya laki laki itu lagi.
"Belum tau." Jawab Ray Na masih sedikit cuek. Dia baru saja mengenal laki laki disampingnya tadi, dan Ray Na bukan tipe orang yang mudah akrab begitu saja.
"Kok masih disini. Nggak mau ngecek kesana?" Chanyeol kembali bertanya.
"Liat sendiri. Penuh kaya gitu. Mending nunggu sepi aja." Rayna menunjuk kerumunan didepannya dengan dagunya. Chanyeol mengangguk setuju.
"Iya sih, mending akhiran aja." Ucapnya menyetujui.
"Btw, kamu daftar fakultas yang mana?" Kembali Chanyeol bertanya, mencoba mengakrabkan diri dengan gadis disampingnya.
"_____" jawab Ray Na masih terdengar tak bersahabat.
"Sama dong kalau gitu." Ucap Chanyeol sumringah tapi gadis disampingnya hanya berdeham sebagi respon.
Setelah terdiam cukup lama, tak mereka sadari kerumunan didepannya sudah mulai susut hanya menyisakan beberapa mahasiswa disana. Rayna bangkit, membenarkan posisi ranselnya.
"Yuk, udah sepi tuh." Ucapnya mengajak Chanyeol, pria itu mematuhinya dengan membuntuti gadis itu.
"Jangan jalan dibelakang, samping aku masih banyak ruang." Ucap Ray Na, Chanyeol yang paham maksud darinya langsung menyamakan langkahnya disamping gadis itu.
Sesampainya didepan papan pengumuman mereka mencari nama masing masing lalu keduanya memekik bersama ketika menemukan nama mereka bersamaan.
"Akhirnya diterima jugaaaa!"
"Mom aku diterimaaaa!"
Keduanya saling pandang lalu melompat kegirangan dengan tangan saling bergandengan.
"Aku jugaaaa!!!"
Terdengar teriakan lain dari balik papan pengumuman disusul dengan munculnya seorang laki laki dengan rambut menutupi dahinya. Laki laki itu melepaskan salah satu genggaman Ray Na dan Chanyeol lalu kedua tangannya menggandeng tangan mereka. Chanyeol dan Ray Na tentu saja bingung melihat laki laki asing itu yang entah bagaimana tiba-tiba muncul dan ikut merayakan penerimaan mahasiswa yang tengah mereka lakukan. Namun mereka hanya tersenyum lalu kembali melompat kegirangan dan bergerak memutar.
✴✴✴
"Aku Baekhyun. Panggil aja baek." Tangan lentik laki laki itu terulur.
"Chanyeol."
"Rayna."
Mereka menjabat tangan dan mengenalkan dirinya masing masing.
"Jadi, kita bertiga di fakultas yang sama nih?" Tanya laki laki bernama baek itu, yang diangguki keduanya.
"Kalau begitu aku harap, kalian bakal jadi temen sekaligus partner seperjuangan aku." Ucapnya lagi dengan senyum yang mengembang di wajahnya.
"Hahha.. iya iya, semoga aja." Chanyeol tertawa menanggapi ucapan baek yang terdengar lucu ditelinganya. Sedangkan Ray Na hanya tersenyum tipis.
.
Ya begitulah singkatnya mereka bertiga dipertemukan. Setelah pertemuan pertama mereka, ketiganya benar benar menjadi teman seperjuangan seperti yang Baekhyun harapkan. Dimana mereka selalu membantu saat salah satu diantaranya mengalami kesulitan. Bahkan mereka sering main kerumah masing masing dan kadang berakhir menginap dirumah salah satunya atau kadang malah dikosan.
Well, meskipun Ray Na satu satunya perempuan diantara mereka. Dia tetap bersikap biasa saja, dan lambat laun ia bisa mengakrabkan diri dan menjadi lebih hangat kepada kedua sahabat laki lakinya itu. Bahkan ia sangat terbuka dengan keduanya. Dia menganggap mereka seperti kakaknya sendiri, mengingat rayna yang paling muda disana. Jarak umur mereka kurang kebih 4 tahun dengan Chanyeol dan 2 tahun dengan Baekhyun. Well, itu memang sangat aneh, padahal mereka sama sama masuk kuliah S1 dimana rata rata usia mahasiswanya masih berumur belasan. Saat Ray Na tanyakan, begini jawaban mereka.
"Aku disuruh dad buat bantuin tugas dikantor selama empat tahun. Jadi kuliahku ditunda dan sampai sekarang aku baru bisa ngelanjutin." Itu jawaban Chanyeol. Sedangkan Baekhyun.
"Dua tahun di sekolah dasar aku ditahan dikelas satu." Jawabnya cengengesan.
Tapi Ray Na heran, karena Baekhyun selalu mendapatkan beasiswa prestasi untuk ia gunakan sebagai penebus biaya kampus. Bahkan keduanya sering baerlomba mendapatkannya.
Ya, kalian pasti sudah tahu kalau Ray Na merupakan lulusan terbaik di kampusnya, dan itu nyata. Apa kalian mengira itu sebuah kebohongan? Eiiiih, kalian terlalu meremehkan Ray Na kalau begitu.
Dua tahun persahabatan ketiganya berjalan semestinya, selalu damai seperti hubungan keluarga. Hingga saat tiba-tiba saja Chanyeol mengatakan kalau dia memiliki perasaan pada Ray Na. membuat dua orang bersangkutan itu menjadi sedikit renggang.
Ray Na menganggap Chanyeol sudah seperti kakak kandungnya sendiri, rasa sayangnya sama sekali tidak pernah melebihi batas. Dia sedikit jengkel dengan Chanyeol dan menganggap kalau Chanyeol seperti remaja ingusan yang tidak bisa mengendalikan perasaannya.
Untunglah ada Baekhyun yang selalu bisa menengahi keduanya dan setelah jangka waktu satu bulan mereka bersitegang, Baekhyun berhasil membuat persahabatan ketiganya damai kembali.
Meski tidak tahu bagaimana perasaan Chanyeol pada Ray Na, apa ia masih menyimpannya atau sudah ia netralkan. Tidak ada yang tahu hal itu, hanya Chanyeol sendiri yang mengetahuinya.
.
.
.Lalu apakah semua bentuk perhatian yang Chanyeol berikan pada Ray Na adalah gambaran dari perasaan yang sama seperti empat tahun lalu? Dan apakah wendy hanyalah pengalihan agar perhatian yang Chanyeol berikan pada Ray Na bisa Ray Na artikan sebagai bentuk kepedulian antar sahabat dan bukan perasaan antara laki laki dan perempuan?
Entahlah, hanya Chanyeol sendiri yang tahu.
Tapi dilihat dari bagaimana ia bersikap protektif terhadap Ray Na sedikit membuat orang berfikir kalau alasan kedua lebih masuk akal untuk dijadikan pertimbangan.
Oke thanks!
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Sugar Baby ( KAI )✔
Short Story⭐Work 2021⭐ 🔞 My glad if you're following me before read this story♥ Mature Content!!!!! 21+ Some part have private "Don't say no! just hear my word and enjoy our sweet moment. Baby girl~" Kaiden Kim. Publish : 15_01_2021 Finish : 05_07_2021 #1 ex...