Pelan pelan~
Part ini panjangAku semakin mengeratkan selimut yang membalut tubuh polosku saat suara Kaiden mengalun lembut membangunkanku.
"Wake up by. It's getting mornings." Aku bergumam malas memilih untuk tetap memejamkan mataku. Aku baru tidur tiga jam, karena semalaman aku terjaga hanya untuk melayani Kaiden yang meminta jatahnya dua hari sekali. Dan yah, dia selalu berakhir lama.
"Okay, tidurlah lagi. Aku dan Eden akan berangkat dulu." Aku merasakan Kaiden beranjak dari ranjang.
Ah iya, ini hari pertama Eden masuk ke sekolah barunya. Ya ampun, aku belum menyiapkan apapun!
Aku memanggil Kaiden dengan suara serakku lalu beranjak duduk perlahan, menggenggam erat selimut untuk menutupi tubuhku hingga dada. Mengusap mataku dan perlahan membuka mata, Kaiden tersenyum memperhatikanku sembari memakai arloji miliknya. Dia sudah berpakaian rapi, setelan kantor dengan warna navy dan kemeja yang lengannya masih tergulung hingga siku. Jasnya, kulihat tergeletak di bahu sofa.
"Eden sudah bangun?" Tanya ku saat ia menghampiriku, membenahi lengan kemejanya.
"Sudah, Eden sedang menyantap sarapannya dengan lahap." Kaiden menyerahkan segelas air yang ia ambilkan di meja nakas padaku.
"Sarapan?" Aku bertanya heran lalu menenggak segelas airnya hingga tandas.
"U-hum. Dia bilang telur dadar buatanku sangat lezat." Ucapnya terkekeh, tangannya terulur untuk merapikan surai panjangku yang tampak kacau seperti rambut singa.
"Maaf, seharusnya aku bangun lebih awal. Kau jadi kerepotan begini." Kaiden menggeleng lalu merengkuh wajahku dan mengecup keningku dalam.
"Tidak perlu meminta maaf. Apapun yang ku lakukan untuk kalian adalah hal yang paling penting untukku, dan berhenti mengatakan hal itu merepotkan. Aku sama sekali tidak merasa demikian, karena semua tentangmu, adalah tanggungjawabku. Mengerti?" Ucap Kaiden menatapku lekat.
Aku tersenyum dan mengangguk padanya. Tangan Kaiden yang masih merengkuh wajahku, kembali menarikku dan mengecup bibirku dengan gemas. Dan, dia malah berakhir melumat bibirku.
"Dad!" Suara Eden langsung membuat Kaiden melepaskan pagutannya. Kami menoleh ke arah pintu, dan putri kecilku yang cantik tengah berjalan menghampiri kami dengan seragam sekolah dan backpack di punggungnya.
"Oh, mommy have been awake? Morning!" Eden tersenyum ceria kepadaku.
"Morning sunshine!" Aku mengulurkan kedua tanganku agar Eden mendekat. Lalu aku segara mencium kedua pipinya dengan gemas begitu Eden dipelukanku.
"Eden sudah siap berangkat sekolah?" Tanyaku memangkunya menghadapku.
"Sudah mom. Daddy membantu Eden bersiap siap." Ucapnya menoleh pada Kaiden. "Daddy juga menguncir rambut Eden."
Aku sedikit tidak percaya Kaiden bisa mengikat rambut Eden serapi ini.
"Benarkah?"
"U-hum. Daddy juga membuatkan telur dadar yang lezat. Eden suka." Kaiden mengusap kepala Eden gemas.
"Baiklah sweetheart, kita harus berangkat. Atau kita akan terlambat." Ucap Kaiden lalu ia bangkit untuk mengambil jas nya.
Eden mendongak padaku lalu ia menarik wajahku agar menunduk dengan kedua tangan mungilnya kemudian mengecup kedua pipiku bergantian.
"Eden berangkat sekolah dulu, mom." Aku tersenyum gemas lalu mengecup pipinya lagi.
"Baiklah, hati hati sayang. Dan semoga hari pertama disekolah barumu menyenangkan!" Ucapku mengelus pipinya.
![](https://img.wattpad.com/cover/253351511-288-k870950.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Sugar Baby ( KAI )✔
Kurzgeschichten⭐Work 2021⭐ 🔞 My glad if you're following me before read this story♥ Mature Content!!!!! 21+ Some part have private "Don't say no! just hear my word and enjoy our sweet moment. Baby girl~" Kaiden Kim. Publish : 15_01_2021 Finish : 05_07_2021 #1 ex...