21

1.3K 63 2
                                    

Sorry typo bertebaran....

Aku keluar dari kamar mandi dengan lesu. Dua hari aku tidak masuk kerja, karena demam dan mual, lagi.

Aku menuju sofa diapartemen Baekhyun. Setelah kejadian tempo hari di apartemen ku, Chanyeol juga Baekhyun memaksaku agar tinggal diapartemen baek. Dan itu harus, aku tidak bisa membantah.

Awalnya Chanyeol bersikeras agar aku tinggal di apartemennya, mengingat keamanan disana sangat ketat karena termasuk unit paling elit dikota ini. Tapi aku menolaknya, tentu saja! Apa yang akan wendy pikirkan jika aku tinggal bersama kekasihnya dalam satu atap?

"Bagaimana?" Baekhyun langsung menghampiriku dengan cemas. Sedangkan Chanyeol hanya menatapku sekilas dengan wajah garangnya.

"Ya. Ray Na. Katakan sesuatu." Baek menggoyangkan bahuku. Aku menatapnya malas.

"Ck. Aku baik-baik saja." Aku menepis kedua tangannya dibahuku. "Kenapa kau berlebihan sekali." Aku duduk disofa lalu meraih setoples camilan coklat dan memakannya.

"Berlebihan kau bilang? Wajahmu sudah seperti mayat, tau tidak?" Baekhyun beringsut kesal.

"Kita ke dokter, ya?" Bujuknya lagi setelah puluhan kali terakhir ia lakukan.

"Ak-"

"Biarkan saja baek. Dia tau apa yang terjadi padanya." Ucap Chanyeol masih dengan raut garangnya memotong kalimat yang hendakku katakan.

"Maksudnya?" Baek menatap aku dan Chanyeol bergantian.

"Jika benar hal itu yang terjadi." Chanyeol menatapku. "Aku akan memberinya pelajaran." Ucapnya dingin lalu beranjak pergi meninggalkan apartement baek.

"Ya, ya, ya. Apa maksudnya?" Baek menepuk bahuku dengan kesal.

"Sakit tau!" Kesalku menepis tangannya.

"Ck, kau ini. Kenapa nafsu makanmu bertambah, bukannya kau sedang sakit? Aneh." Baekhyun menatapku dengan tangan terlipat didepan dada dan punggung bersandar disofa. Aku hanya mengangkat bahuku acuh.

.......

Dua hari berlalu, aku memutuskan untuk pergi ke hotel. Bukan untuk bekerja, tapi untuk mengurus sesuatu.

Aku membuka pintu kaca buram didepanku setelah mendapat izin dari sang pemilik ruangan.

"Selamat siang, presdir kim." Sapaku membungkuk sopan.

"Oh, manager Im. Anda sudah sembuh?" Pria didepanku menutup berkas yang sebelumnya ia periksa, lalu mempersilahkanku duduk disofa yang tersedia.

"Ya, sudah sedikit lebih baik." Jawabku duduk disofa diseberang presdir Kim.

"Akhir akhir ini sepertinya kau sering sakit. Apa kau kelelahan karena pekerjaanmu? Aku bisa memberikan asisten pribadi untukmu."

"Itu tidak perlu presdir Kim. Sebenarnya saya datang kesini ingin mengajukan surat pengunduran diri." Ucapku menyerahkan amplop putih dimeja. Kim Min Seok_presdir hotel_ menatapku dengan alis bertaut.

"Tiba-tiba?" Herannya, meraih amplop dimeja kaca. "Kenapa? Apa kau mengalami masalah dilingkungan kerja? Aku akan membereskannya, katakan saja."

"Bukan begitu pak, saya hanya ingin berhenti dan kembali ke kampung halaman saya." Pria didepanku menghela napas panjang.

"Kau tau kalau kau adalah satu satunya karyawan terbaikku. Bagaimana aku bisa melepaskanmu begitu saja? Bisa bisa hotelku beratakan." Ucapnya berusaha menahanku agar tetap bekerja disini.

Be My Sugar Baby ( KAI )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang