19

1.3K 68 1
                                    

Aku mengaduk es coklat ku tanpa minat. Satu tanganku menyangga dagu dan dengan bosan menggerakkan kakiku dibawah meja.

"Kau mengganti nomor ponselmu?" Aku menoleh pada pria di depan lalu menegakkan badan.

"Kau mengganti nomor ponselmu?" Aku menoleh pada pria di depan lalu menegakkan badan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Not your business." Ucapku ketus.

"Of course that's my business. Everything that concerns you is my business too." Ucap Kaiden menggertakan giginya.

"Egois. Dari awal kau selalu memikirkan dirimu sendiri." Aku tertawa hampa. "Harusnya  aku menjauhimu seperti yang Chanyeol katakan padaku. Tapi bodohnya aku malah terus melangkah masuk kedalam jebakanmu itu."

Kaiden hendak membuka suaranya tapi aku segera memotongnya. "Kau betulan gambaran pria brengsek yang sebenarnya. Berselingkuh dari tunanganmu, menjadikanku pelarian, dan akhirnya membuangku setelah lelah berlari dan memilih kembali kegaris awal, meninggalkanku yang masih berlari tanpa arah." Aku berdiri menunjuk padanya.

"I hope this is the last time we meet, I'm sick of you." Ucapku mengakhiri lalu meraih ponselku dengan kasar dan meninggalkannya yang masih terdiam ditempat.

.

"Tuan Kaiden tidak mencintai tunangannya dari awal, mereka dijodohkan." Mark menghadangku di depan cafe. Aku menatapnya jengah.

"I don't care. I'm fed up with your selfish boss. Get out of my way." Aku menatap nyalang padanya, dan melangkah pergi dengan amarah yang cukup untuk menghabisi seseorang.

.....

"Dimana jalang yang menggoda tunanganku!" Aku melangkah masuk kedalam hotel, dan di lobby cukup ramai. Bahkan dua security terlihat kerepotan memegangi seorang wanita yang tengah kesetanan disana.

"DIMANA DIA!!!?? DIMANA JALANG YANG BERNAMA RAY NA!!! CK LEPASKAN!!"

Apa dia barusan menyebutku jalang? Okey, amarahku barusan masih belum pudar dan mungkin kali ini akan bertambah.

Aku melangkah mendekati kerumunan yang tidak terlalu ramai. Bak menyambut tamu utama, kerumunan tadi membelah dua memberiku jalan. Pandanganku sempat bertemu baek diarah jam dua, aku mengangguk padanya agar dia membiarkanku.

"Oohh jadi kau?" Dua security yang memegangi wanita itu menunduk sopan begitu juga dengan bawahanku lainnya yang ikut dikerumunan. "Kau, jalang yang menggoda tunanganku? Ck! Lepaskan!" Wanita itu meronta.

Aku mengisyaratkan pada kedua security agar melepaskan wanita itu. Dia bilang aku merebut tunangannyam well itu berarti dia wanita yang sama yang bercumbu dengan Kaiden dua hari lalu. Aku kira dia seorang wanita berparas dewi, tapi ternyata dia lebih buruk dari pada upik abu, lihat fashion style nya, sangat norak. Setahuku dia seorang model, tapi penampilannya lebih pantas disebut pelacur. Lihatlah polesan make up yang menyala terang itu,aku jamin tebalnya bisa untuk dijadikan alas kaki.

Be My Sugar Baby ( KAI )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang