13

1.9K 78 5
                                    

Mature contents!!!!
21+ areaa!!!!!

####

Sudah terhitung dua minggu setelah kaiden menggempurku semalaman. Dan yah dia datang ke hotel membawa makan siang, yang membuatku terkejut, ia didepan mataku saat aku terbangun. Saat aku tanyakan bagaimana dia bisa masuk, dia bilang 'aku bisa melakukan apapun.'

Seminggu yang lalu kaiden ke luar kota lagi. Tentu saja menyangkut pekerjaannya yang super sibuk itu. Setiap malam dia akan menelfonku dan mengingatkanku agar tidak mendekati sehun. Yah, dia sungguhan tidak membiarkanku menoleh kepada pria lain selain dirinya.

Tanpa dilarangpun aku  akan menjaga jarak dengan Sehun. Dia pia yang baik dan aku terlalu jahat untuk dirinya. Karenanya aku sedikit menjaga jarak dengannya perlahan. Tapi dia masih terus berusaha mendekatiku. Yah mau bagaimana? Aku terlalu cantik jadi dia tidak mudah berpaling.

"Rayna-ssi?" Aku menoleh kebelakang dan melihat seseorang yang baru saja ku ceritakan. "Sendirian saja?"

Aku mengangguk saat ia duduk disampingku. Aku tengah berada ditaman kota, hanya ingin menghabiskan malam dengan menatap keramaian dan gemerlap lampu malam.

"Baru pulang kerja?" Tanya ku padanya setelah menyesap coklat panasku.

"Ya, saya menemui klien di restoran. Dan melihatmu sendirian jadi saya menghampirimu. Apa saya menganggu waktumu?" Aku menoleh padanya dan menggeleng.

"Tidak, aku hanya sedang menikmati coklat panasku." Ucapku kembali menatap kedepan.

"Rayna-ssi." Aku bergumam tanpa menoleh padanya. "Ada yang ingin saya sampaikan padamu." Aku menoleh dan sehun tengah menatapku lembut tapi badannya gelisah dan tangannya tergenggam.

"Apa?" Tanyaku membuatnya semakin- gugup?

"Saya, mm.." aku menaikan sebelah alisku, dia seperti anak kecil yang sudah melakukan kesalahan dan tak berani mengadu. "Sebenarnya say-"

"Ray Na." Ucapan sehun terhenti saat suara familiar terdengar membuat kami menoleh dan melihat Kaiden melangkah mendekat.

Kaiden menarik tanganku kasar membuatku langsung berdiri disampingnya, tangannya merengkuh pinggangku posesif. Aku mendongak menatapnya tapi ia tengah menatap sehun dengan tatapan tidak suka.

 Aku mendongak menatapnya tapi ia tengah menatap sehun dengan tatapan tidak suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kau tidak menjawab panggilanku?" Kaiden menunduk untuk menatapku. Aku langsung mengambil ponselku disaku mantelku dan melihat ada 30panggilan tak terjawab darinya.

"Ponselku dimode senyap, aku tidak tau kau menelfonku." Jawabku seadanya.

"Ray Na-ssi." Sehun memanggilku. Oh, aku lupa dia masih disini. Aku menoleh padanya.

"Sudah lama menungguku honey?" Kaiden meraih daguku dan sedikit mengangkatnya agar aku kembali menatapnya, lalu tanpa permisi ia langsung mengecup bibirku. Tak berhenti disana, dia mulai melumat bibirku lembut.

Be My Sugar Baby ( KAI )✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang