21+!!! At last part...
Selamat malam jum'at!!!Aku terbangun dari tidur pagiku. Memimpikan makanan membuatku lapar. Sembari mengikat rambutku aku berjalan menuju dapur.
"Sudah bangun?" Tanya Kaiden yang tengah duduk disofa dengan setumpuk berkas dimeja dan laptop dipangkuannya. Aku hanya berdehem menjawabnya, kemudian membuka kulkas.
Aku meraih air mineral lalu menuju sofa dan duduk disamping kaiden. Aku meminum air mineral dengan khidmat, tapi dengan kurang ajarnya kaiden mencium leherku.
Tak berhenti disana, ia mulai menyesap leherku. Aku langsung mendorongnya menjauh sebelum kelakuannya merambat kemana mana.
Kaiden terkekeh menatapku, lalu meraih laptop dan kembali fokus dengan pekerjaannya.
Aku menatapnya kesal, meraih paksa laptopnya lalu meletakkannya dimeja. Ia menatapku heran dan semakin heran saat aku tidur dipangkuannya dengan meletakkan satu tangannya dikepalaku.
"Kenapa?" Tanya Kaiden heran, aku menuntun tangannya untuk menepuk nepuk kepalaku.
"Aku lapar...." Ucapku dengan mata terpejam, menikmati tepukan pelan dikepalaku.
"Tidak biasanya kau mudah sekali lapar." Ucapnya heran.
"Aku lapaaar.... aku lapaar.... aku lapaaaar...." rengekku padanya yang entah bagaimana aku bisa bertingkah seperti ini. Kaiden terkekeh lalu mencubit pipiku pelan.
"Baiklah, mau makan apa? Delivery atau makan diluar?" Aku membuka mataku menatapnya yang juga tengah menunduk menatapku.
"Diluar saja, aku butuh udara segar." Jawabku ceria yang lagi lagi sukses mendapat cubitan dikedua pipiku.
....
Aku dan Kaiden berjalan menyusuri trotoar jalanan untuk mencari makanan. Ya, aku yang memaksanya untuk jalan kaki. Kaiden sedikit kesal dan bersikeras untuk naik mobil saja tapi dia langsung menurut saat aku mengatakan akan pulang saja.
Aku mengayun-ayunkan tanganku yang bergandengan dengannya. Suasana hatiku sedang sangat baik saat ini.
"Kau baik baik saja by?" Aku mendongak menatapnya tersenyum ceria dan mengangguk.
"Kenapa?" Tanyaku kembali menatap kedepan.
"Tidak biasanya kau bertingkah seperti ini." Ucapnya mengeratkan genggaman. "But it's okay, I loved." Lanjutnya tersenyum.
"Oh! Ttoteoppokki! Aku mau itu!" Aku menarik kaiden dengan sedikit berlari menghampiri penjual makanan itu.
Disana aku makan cukup banyak dan melanjutkan tour kuliner dadakan di jalan yang dipenuhi penjual street food. Dari ujung ke ujung, semua jenis makan sudah ku coba. Kaiden menyuruhku agar berhenti makan karena porsi makanku kali ini sungguh diluar kendali. Tapi aku mengabaikannya dan terus memesan makanan tanpa khawatir keluar uang, ada kaiden yang membayarnya.
"Es krim!" Aku hendak menghampiri kedai es krim tapi kaiden menarik mantelku. "Apa?" Tanyaku menoleh kebelakang padanya.
"Cukup untuk hari ini. Kau makan cukup banyak dan aku tidak yakin makanannya higienis. Jad-"
"Aku mau es krim!" Aku bersikeras membuatnya menghembuskan nafasnya kasar.
"Baiklah.... tapi bukan disana. Kita ke kedai yang lebih sehat." Ucapnya mengalah lalu menggenggam tanganku menuju restoran khusus es krim dan yang jelas harganya lebih mahal.
.
"Selamat datang tuan dan nyonya." Sapa pelayan ketika kami berdiri didepan estalase yang penuh dengan es krim. Aku menunjuk es krim coklat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Sugar Baby ( KAI )✔
Short Story⭐Work 2021⭐ 🔞 My glad if you're following me before read this story♥ Mature Content!!!!! 21+ Some part have private "Don't say no! just hear my word and enjoy our sweet moment. Baby girl~" Kaiden Kim. Publish : 15_01_2021 Finish : 05_07_2021 #1 ex...