17. RUMAH SAKIT (2)

2.4K 219 39
                                    

🌷REVANO UP LAGI GUYS! jangan lupa klik bintangnya ya! Komennya juga! Awas ajah kalo ngga komen!

BTW ADA YANG KANGEN REVANO? ATAU KANGEN SAMA KEYLA?

YAUDAH DARI PADA BANYAK BACOT, MENDING BACA AJA DEH!

happy reading!❤

_o0o_

Dua bulan sudah lamanya tubuh Keyla terbaring pada ranjang rumah sakit di ruang ICU. ia sama sekali belum membuka matanya. Selama dua bulan ia tak makan, tak minum, dan dua bulan sudah ia tak melihat dunia.

Apa ia tidak lelah? Tidak bosan dengan mata yang tertutup seperti itu? Apa Keyla saat ini sedang bermimpi dengan waktu yang panjang?

Keadaan Keyla membuat semua orang terdekatnya risau. Salah satunya yaitu Revano. Siang dan malam selama dua bulan, ialah yang menemani Keyla. Tidur dengan posisi duduk meringkuk di samping Keyla, dengan kepala yang menjadikan ranjang itu sebagai bantal.

Vano yang selalu menemani Keyla, Vano selalu berada di samping Keyla. Bahkan melihat keadaan adiknya ini, Vano menjadi laki-laki sadboy Sebelum tidur Vano selalu berharap bahwa Keyla pasti akan sadar esok pagi. disaat ia terbangun dari tidurnya, ia selalu memanggil-manggil nama Keyla, mencium tangan Keyla berkali-kali. Namun, yang terjadi tetap saja Keyla tidak ada niat sama sekali untuk membuka matanya.

Saat Vano mulai membuka matanya, ia memandang wajah datar Keyla yang pucat. ia mencium kening Keyla lembut dan kembali melepaskannya. Setalah itu Vano meraih tangan Keyla dan menciumnya beberapa kali, sambil mengatakan harapan untuk Keyla. Ia sangat berharap Keyla akan sadar.

"Key... Cepet sadar ya, gue rindu sama lo," ucap Vano lirih, dan kembali mencium tangan Keyla.

Saat Vano menempelkan tangan Keyla di pipinya, serasa ada gerakan pada jari Keyla.

"Indraa?"

"Kak Indraa?"

Keyla memanggil-manggil pelan nama seseorang. Suara itu terlontar di mulut Keyla. padahal matanya masi tertutup. Vano panik dan terkejut. tanpa ba-bi-bu lagi ia langsung berteriak memanggil dokter.

"DOKTERRR!!!"

"DOKTERRR!!!"

Saat panggilan kedua yang terlontar dari mulut Vano, akhirnya dokter laki-laki berumur kepala tiga itu membuka pintu dan langsung menghampiri Keyla.

"Ada apa pak? Ada yang bisa saya bantu?" tanya dokter itu.

"Tadi saya lagi pegang tangannya, terus jari-jarinya gerak." kata Vano.

Dokter itupun langsung memeriksa jantung Keyla, dan berlanjut memeriksa urat nadi Keyla.

Setelah 2 menit diperiksa, dokter itupun menjelaskan apa yang terjadi pada Keyla.

"Jadi gini pak, jantung pasien sekarang berdenyut normal, tidak seperti sebelum-sebelumnya yang sangat lambat. Pasien mulai membaik dan sudah melewati masa-masa komanya." pernyataan dokter tersebut.

Mendengar itu Vano bahagia, akhirnya adik kesayangannya itu sudah melewati masa-masa komanya. Iapun langsung mengucapkan terima kasih kepada dokter tersebut.

"Terima kasih banyak dok," ucap Vano tersenyum lebar.

"Sama-sama pak, kalau begitu saya permisi," pamit dokter itu dan langsung keluar dari ruang ICU.

Revano, langsung menghubungi orang tuanya. Ia menelpon mamahnya.

"Hallo mah?"

"......"

REVANO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang