19. CHARGER KEYLA

2.3K 168 35
                                    

🌷REVANO UP LAGI GUYS! JANGAN LUPA 'KLIK' BINTANGNYA SERTA KOMEN DI SETIAP PARAGRAFNYA YAWW! HARUS POKOKNYA HARUS! WKWWK MAKSA NIH😾!

JGN LUPA JUGA FOLLOW IG KU: @slljuuazzz_

HAPPY READING GUYS!🐾

SORRY FOR TYPO!!

_o0o_

"Keyla?" panggil seseorang di luar pintu kamar Keyla.

Revano dengan segera menjauhkan tubuhnya dari tubuh Keyla sebelum orang tersebut memutar gagang pintu itu dan segera masuk. Ternyata orang itu adalah mamah Keyla.

'Sial! Kenapa harus gagal terus si bangsadd!'  gerutu Revano dalam batin.

'Ya tuhan gimana jadinya kalo ketahuan' batin Keyla meringis.

"Eh kalian berdua, lagi ngapain?" tanya Tina sambil melangkahkan kakinya mendekatkan Vano dan Keyla.

Keduanya hanya diam tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Apalagi Keyla ia sangat gugup hampir saja kelakuan kakaknya ini ketahuan. Sementara Vano masih saja menggerutu. Mengapa pada saat ia ingin menyentuh Keyla selalu saja ada halangan!

"Vano cuma naro koper mah." ucap Vano sedikit berdusta, membuat Keyla mengernyitkan dahinya.

"Owh yaudah kalau gitu makan yuk mamah udah masakin makanan kesukaan kalian lho..." ucapnya tersenyum.

Keyla tersenyum mengembang, "Owh iyakah? Terima kasih ya mah." ucapnya sambil memeluk singkat perempuan kesayangannya itu.

"Sama-sama sayang yaudah yuk!" seru perempuan itu mengusap rambut halus Keyla.

DI MEJA MAKAN:

Revano, Keyla, dan Tina kini sudah berada di meja makan. Ada banyak sekali makanan di atas meja itu. Dan sedari tadi Keyla terus menatap makanan yang sangat ia sukai sejak kecil, yaitu telur balado. Ia menatap lapar telur balado yang sangat menggoda baginya, ia sudah tak sabar ingin memakannya.

Sementara, Vano terus menatap wajah Keyla yang menurutnya manis saat makan. Acara makannya sedikit terganggu karna ia terus mencuri pandangan ke Keyla tanpa sepengetahuan si empu.

Terkadang Revano juga bingung mengapa ia bisa suka dengan gadis di depannya ini, sudah jelas-jelas gadis di depannya ini adalah adiknya. Tapi, ia benar-benar mengangumi Keyla. Tapi, ia tak peduli siapa Keyla pokoknya ia tetap harus memiliki Keyla.

Saat Keyla sedang menyantap makanannya ia teringat sesuatu dan memberhentikan acara makannya ia menatap Tina dengan tatapan berharap.

"Mah.." panggil Keyla yang hanya dibalas gumaman oleh Tina, mamah Keyla.

"Coba ajah kita bisa makan malem bareng kek gini tiap hari pasti Keyla seneng banget." ucap Keyla membuat Tina dan Vano menoleh kearahnya.

"Maaffin mamah ya sayang mamah sama papah terlalu sibuk sama bisnis sampe udah jarang banget makan malam bareng kalian." ucap Tina menatap Keyla dan Vano bergantian.

"Mah.. Keyla boleh ngga minta waktu mamah? Please besok jangan kerja dulu ya." ucap Keyla lirih, membuat Tina sedikit iba.

Tina langsung beranjak dari duduknya seraya berjalan ke arah Keyla, dan memegang kedua bahu Keyla dari belakang.

"Sayang... Maaf ya kalau permintaan yang itu mamah gabisa. Karena, mamahkan kerja juga buat keluarga kita." ucapnya membuat Keyla membuang napasnya gusar.

"Tapi, mamah bisa kok buattin Telur balado ini setiap hari buat kamu dan kakakmu." ucapnya membuat Vano memandang Tina sedikit kesal.

Vano bangkit dari duduknya. "Mah kita cuma minta waktu sehari ajah mamah libur kerja emang gabisa?" tanya Vano dengan nada sedikit meninggi.

REVANO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang