📍Haii selamat malam semua! REVANO up lagi nih! Yuk ramein Sebelum lanjut baca jangan lupa tekan bintang dan spam komennya ya biar aku makin semangat nulisnya dan biar ceffat UP nya😚.
📍Sebelumnya aku mau kasih sedikit info buat kalian pembaca setia REVANO. Aku mau minta maaf kalo jarang up ya soalnya kadang aku sibuk di RL. And--- maaf banget kalau cerita ini masih acak-acak.
📍REVISI KETIKA CERITA END!
📍Jangan lupa Follow:
Wp: @slljuuwww_
IG : @slljuuazzz_
@Wattpad.zizaa_Thank you guyss!😚
Happy Reading!!!
_o0o_
'Bangun! demi orang yang lu sayang!'
-Revano William
Tanpa menghiraukan preman-preman itu, Revano langsung berlari menuju gudang. Tetapi, ketiga preman itu ikut berlari mengejar Vano dan baru saja berlari beberapa langkah tubuhnya diserang dari belakang dengan tendangan yang sangat kencang oleh salah satu preman itu.
'BUGGHH!'
Melihat preman melakukan kekerasan kepada Revano, Darra membekap mulutnya dengan satu tangannya seraya berteriak, "STOP!" selanjutnya ia mengeluarkan air mata Namun, ketiga pria itu tidak mendengar Darra. Karena, posisi mereka cukup jauh.
Tubuh Revano terjatuh tengkurap dan beberapa detik kemudian ia kembali bangkit dengan menahan rasa sakit di bagian punggungnya karena, tendangan tadi. Revano tidak munafik! Walaupun hanya satu tendangan rasanya benar-benar sakit karena, tubuh preman yang barusan menendangnya tiga kali lebih besar dari pada tubuhnya. Saat ini ia sudah berdiri dan mengambil ancang-ancang. Pertanda ia siap berkelahi.
Ketiga preman itu saling menatap satu sama lain seraya memberi kode kedipan dari mata, salah satu dari mereka memasang ancang-ancang. Melihat itu Revano tersenyum smirk dan memainkan jari telunjuknya, "Maju lo semua!" ucapnya sedikit teriak dengan sorot mata yang sangat tajam bak ingin membunuh membuat siapa saja yang melihatnya pasti akan merinding ketakutan. Kecuali, ketiga preman itu. Mereka tidak ada rasa takut sedikitpun oleh tatapan yang Revano berikan, mereka hanya menganggap itu seperti angin lewat.
Salah satu preman tersebut langsung maju dan menyerang Revano. Ia mencoba menojok, memukul dan menendang Revano namun, ia berhasil menangkis semua penyerangan yang diberikan preman satu itu. Saatnya giliran Ia untuk beraksi, Revano terus memberikan pukulan demi pukulan kepada preman itu.
Sampai pada saatnya ia berhasil mengunci pergerakan preman itu dan ia menojok perut preman itu dengan sangat keras, sampai suara pukulan itupun terdengar sampai ke ujung sana. Tetapi, saat preman satu ini sudah mulai kehabisan tenaga, dua preman lainnya juga menyerang Revano, alhasil ia menjadi tiga lawan satu.
SIAL!! Ia mulai kehabisan tenaga melawan ketiga preman itu, sampai pada saatnya ia mulai lengah, sebuah tonjokkan berhasil mendarat di perutnya, membuat ia terjatuh dan mulutnya mengeluarkan darah segar.
"FUCK!" umpat Revano.
"PLEASE STOPP!!!" teriak Darra dari kejauhan. Saat ia hendak berlari menghampiri Vano, Bella menarik tangannya cukup kencang mencegah Darra.
"APA-APAAN SIH LO! BIARRIN GUE SAMPERIN DIA! GUE MAU NOLONGIN DIA!" bentaknya kepada Bella.
Bella memutar bola matanya malas, "LO YANG APA-APAAN! KALO LO NOLONGIN DIA BISA-BISA KITA KETAUAN!" bentak Bella membuat Darra seketika diam, ia langsung mengurungkan niatnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/216701259-288-k367886.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
REVANO
Novela Juvenil[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA]📍 Namanya REVANO WILLIAM, Siapa yang tidak mengenal laki-laki beralis tebal ini? Parasnya yang nyaris sempurna! Mempunyai rahang yang menggoda, mata tajam, bibir tebal membuat siapa saja yang melihatnya akan spontan men...