4. BIMBINGAN KONSELING

6.3K 753 414
                                    

" Saat tanganku membuka pintu neraka ini, tubuhku terasa membeku. Apalagi, kalau sudah masuk?"

-Keyla Agatha-

_o0o_

Bel pulang sudah berbunyi 20 detik yang lalu. Sebelum itu Revano dan Keyla sudah berjanji akan pergi menemui bu Yuli di ruang BK. Entah apa yang ingin bu Yuli sampaikan mereka tidak tahu! Yang jelas mereka harus ke ruang BK sebelum pulang.

Revano dan Keyla berbeda kelas, dan gedung. Keyla kelas X Ipa 2 di lantai 3. Sedangkan Revano XI Ips 2 di lantai 4. Meski begitu gedung mereka bersebrangan.

Saat kelas sudah sepi, Keyla hanya sendiri. Semua orang telah pergi meninggalkan dirinya sendiri. Keyla menggendong tas Maroon nya dengan langkah yang gontai dan malas. Raut wajahnya sangat terlihat sedang banyak masalah. Ia, berjalan keluar dari kelasnya dan hanya berdiri di teras depan kelasnya, menatap awan yang sangat indah dan damai. Tidak seperti hatinya sedang mendung hari ini. Angin yang sejuk seakan-akan membelai rambut seorang Keyla dengan lembut. Ia, suka kesepian dan benci keramaian. Karna menurutnya kedamaian hanya pada kesepian. Ia sesekali menarik nafas dalam-dalam agar pikirannya tenang.

"Kenapa semua ini bisa terjadi?" ucapnya pelan menatap langit dengan tatapan kosong.

" Ya tuhan, aku masih belum percaya apa yg telah dilakukan kakakku kepada diriku. Tolong sadarkan dia ya Tuhan" tak sadar ia meneteskan air matanya.

Keyla sungguh sangat-sangat tak percaya, kenapa kelakuan kakanya sampai se keji itu? Apa kakanya benar-benar tertarik kepadanya? Tapi, kenapa? Bukankah disekolah ini banyak perempuan yang lebih cantik dari dirinya? Sungguh Keyla malas memikirkan hal itu.

Ia, tak sadar bahwa sedari tadi ada yg tengah menatapnya dari gedung sebrang. Saat matanya berpindah pandangan barulah tersadar, sedari tadi ada yg tengah menatapnya dari gedung sebrang, Revano.

Padahal ia sengaja melambat-lambatkan untuk pergi ke BK. Supaya tidak bertemu kakanya yang brengsek itu!. Tetapi Realita tak semanis Ekspetasinya. Lelaki itu terus menatapnya bengong dan kosong. Keyla sangat risih ditatap seperti itu, ia langsung cepat-cepat turun dari gedung itu. Dan berharap ia tak bertemu Revano.

Gadis itu ngos-ngosan, menarik nafasnya dalam-dalam agar dirinya rileks. Saat dirinya telah melewati tiga tangga dengan langkah kaki sedikit cepat, tiba-tiba...

'Brukkkk!!'

Gadis itu menabrak seseorang hingga memekik, "Aduhhh!" pekik Keyla sambil mengusap kepalanya yang terasa sedikit pusing.

tak lain dan tak bukan seseorang itu adalah kakanya sendiri. Revano William.

Saat dirinya mulai menatap sesorang didepannya ia terlihat syok! Ia terus menatap seseorang di depannya yang tengah tersenyum Licik dan ia membatin, 'bukannya tadi? Kok bisa cepet banget?'

Gadis itu membranikan diri membuka pembicaraan, Agar tidak terlalu tegang.

"K-kok kaka bisa ada disini? Bukannya tadi--" pembicaraan gadis itu terpotong. Karena, jari telunjuk Revano langsung memalang di kedua bibir Keyla.

"Sssttttt, yaudah ayok cepet kita ke BK bareng ya sayang," ucap laki-laki itu sambil meraih tangan Keyla.

Keyla hanya menurut. Saat sedang bersama kakanya, ia sudah tak bisa berbuat apa-apa lagi. Ingin kabur? Haha mana bisa? Buktinya tadi saja padahal dia di lantai tiga, dan Revano di lantai empat. Malah lebih cepat lelaki itu sampai ke lantai dasar.

REVANO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang