HALLO selamat menunaikan Ibadah puasa bagi yang menjalankan!🤗🤗
and yaa! aku kembali setelah sekian lama hiatus.
FYI! aku gabakal ngerubah alur dari cerita ini. Aku bakal nunggu cerita ini END, dan setelah END baru aku bakal Revisi cerita ini.
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YAA!!💐💐
-o0o-
Saat ini Revano sedang duduk di pinggir brankar tempat dimana Keyla terbaring. Gadis itu masih saja menutup matanya rapat. Revano cemas bukan main, sudah tiga hari Keyla tidak membuka matanya sama sekali.
Revano sangat Frustasi melihat keadaan gadisnya, selama tiga hari berturut-turut ia menangis sambil memanggil-manggil nama Keyla berharap agar gadis itu segera membuka matanya.
Hanya Keyla yang bisa membuat ketua Gank The Ranked ini menangis.
"Key lo nggak cape apa merem terus?" Tanya Vano lirih.
"Lo nggak kangen liat dunia Key?" Tanyanya lagi.
Setelah mengatakan itu, ia meraih tangan mungil Keyla yang tanpa infusan itu. Saat dirinya sedang menggenggam erat tangan itu, ia merasakan ada sedikit pergerakan pada jari jemari Keyla, yang membuat Revano sedikit terkejut.
"Key? Jari lo gerak?" Tanyanya yang tanpa jawaban itu.
Saat terus dirasa oleh Vano, jari jemari tersebut semakin bergerak lebih aktif dari sebelumnya, tak sadar sebuah senyum terukir di wajah tampan Revano.
"Ayo Key berjuang, lo pasti bisa siuman."
Setelah mengatakan itu, Revano tak sadar bahwa Keyla membuka pelan matanya.
"N-ndraaa—"
Sontak Revano langsung mendongak melihat wajah Keyla yang sangat pucat pasi dengan mata yang masih terbuka setengah itu.
"Key lo sadar." Ucap Vano mengembangkan senyumnya sambil mengusap embut kepala Keyla.
"N-ndra—" Lirih Keyla.
Revano mengernyitkan dahinya. Mendengar apa yang dilontarkan oleh Keyla. Keyla menyebut nama Indra di depan Revano. Padahal sudah jelas-jelas di depannya ini adalah kakaknya sendiri.
"Key, ini gue Revano." Ucapnya.
"Ka Van-no, In-ndraa dim-manaa?" Tanya Keyla dengan nada yang lirih.
"Key? lo baru aja sadar dari koma, harusnya lo pikirin keadaan diri lo sendiri dulu, nggak usah pikirin dia Key." jawab Vano agak kesal.
Setelah mendengar apa yang diucapkan oleh Vano, Keyla berusaha untuk duduk, namun ia tidak mampu karena, tubuhnya masih sangat lemas.
"Sshhh—"
"Nggak usah bangun, lo baru siuman jangan banyak bergerak dulu." Perintah Vano sambil membenarkan bantalan dan menarik selimut Keyla.
"Gue mau panggil dokter dulu, lo diem jangan kemana-mana." Setelah mengatakan itu ia melangkahkan kakinya. Namun, tangannya sudah lebih dulu ditahan oleh Keyla.
Revano membalikkan badannya kembali.
"Nggak us-sahh kak." Pinta Keyla, yang membuat Vano mengurungkan niatnya untuk memanggil dokter.
"Kenapa? lo laper mau makan? bentar gue beli dulu."
Keyla menggelengkan kepalanya pelan.
"Terus mau apa?" Tanyanya lagi.
"Kak a–aku mau ket-temu In-ndraaa." Pinta Keyla terbata-bata.
Revano membuang nafasnya gusar.
Okey Okey. Demi Keyla, kali ini ia akan memberikan izin untuk bertemu Indra. Ya—walaupun sebenarnya ia sangat merasa keberatan. Tapi—Yasudahlah, toh pria itu juga sedang koma, jadi tidak bisa membawa Keyla kabur lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
REVANO
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA]📍 Namanya REVANO WILLIAM, Siapa yang tidak mengenal laki-laki beralis tebal ini? Parasnya yang nyaris sempurna! Mempunyai rahang yang menggoda, mata tajam, bibir tebal membuat siapa saja yang melihatnya akan spontan men...