1 - Si Anak Jepang

3.3K 327 33
                                    

Cuaca hari ini sangat panas cenderung terik, sepanas hati seorang Ryana Fakhrujin yang sekarang tengah menggerutu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cuaca hari ini sangat panas cenderung terik, sepanas hati seorang Ryana Fakhrujin yang sekarang tengah menggerutu. Cewek yang akrab disebut Ryujin itu kini memicingkan mata, kelihatan jelas kalau sedang menahan kesal. Karena tepat di hadapan matanya, ada mantannya yang lewat dengan menggandeng cewek baru. Siapa, sih, yang nggak bakal panas kalau lihat mantan sudah bawa pacar baru? Bagi Ryujin yang masih gagal move on, hal kayak gitu tentu mengundang jiwa julidnya keluar.

"Apa-apaan gandeng-gandengan begitu? Mau nyebrang? Jangan disini, nggak ada sejarahnya jalan raya dibangun di dalem kantin." Itu Ryujin, yang dengan nggak tahu malunya ngomong sambil teriak. Tepat saat mantannya lewat dekat dia.

Hal itu nggak bisa dipungkiri kalau Ryujin juga malu. Bisa-bisanya dia reflek mengatakan hal semacam itu dengan lantang karena terlarut dongkol. Dan bisa-bisanya si mantan menoleh, bikin rasa malu itu semakin eksis. Dibanding mengakui kalau rasa malu mulai muncul, Ryujin lebih memilih berniat meneruskan kesalahannya. Sudah terlanjur, dari pada makin malu.

Nggak butuh waktu lama untuk mendapat reaksi, karena Yeji dengan senang hati menghadiahkan kepala Ryujin dengan jurus pukulan botol kecap. Mengacuhkan Ryujin yang sekarang misuh-misuh kesakitan, Yeji justru beralih menatap Somi, anggota geng mereka yang lain.

"Sor, gamon mah gamon aja. Nggak usah malu-maluin, ya nggak?" Yesita Jihan Purnama, cewek yang sudah khatam diluar kepala masalah sindir-menyindir.

Soraya Mitha Andhira atau biasa dipanggil Somi, mengangguk cepat sebelum menyahut nggak kalah antusias. "He'em. Katanya most wanted, tapi diputusin sama cowok macam Noval aja langsung galau setengah mampus melebihi orang gila."

"Ini yang disebut orang-orang sebagai fuckgirl seangkatan? Gue ragu, jangan-jangan ini bocah justru sadgirl. Malu gue mah, Ry. Malu." Yeji menyahut lagi, semakin lama semakin pedas, diduga kuat tertular virus julid kembarannya, Hyunjin.

Ryujin kicep. "Jahat kalian berdua. Temennya lagi galau begini bukannya dihibur malah sebaliknya. Cih jinjja? Temen macam apa lo berdua, hah?!"

Yeji mendelik sinis. "Bukan cewek penghibur, maaf aja."

"Lagi pula, emang lo temen kita?" timpal Somi yang membuat Ryujin merasa semakin dipojokkan.

"Sakit hati gue, sakit hati!" Ryujin menggeleng sambil menutup mulut dramatis. "Kalau nggak inget cuma kalian yang mau temenan sama gue, mungkin udah dari jaman jebot gue cemplungin ke palung Mariana."

"Kurang-kurangin deh nontonin sinetron, kebawa alay ke dunia nyata, 'kan, lo?" dengusan Yeji terdengar jelas. "Lo lebih cocok bar-bar dibanding mellow, Ry. Seriusan deh, suwer terkewer-kewer."

Ryujin cemberut, sementara kedua temannya mulai menyibukkan diri dengan acara wajib setiap cewek berkumpul. Gosip everytime everywhere.

"Ji, katanya bakal ada anak pindahan, ya? Bener nggak, sih? Apa cuma gue doang yang salah denger?" Somi, sang pelopor ghibah nomor satu, biang dari segala macam sumber gosip.

Support System ; AsaRyu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang