Moy's Note : Funfact. Sebelum Argas, Asahi pernah mau kukasih nama Asep. Tapi gajadi gara gara itu nama guru PAI. Btw, Thanks for 2k
Lusanya, Ryujin benar-benar diturunkan ke jalan, kembali bergabung bersama kawan seperberandalannya setelah sekian bulan vakum. Rasanya, kayak reuni, padahal cuma tawuran. Beruntungnya lagi, kafe tempatnya bekerja sambilan sedang tutup untuk beberapa waktu atas alasan renovasi dan ekspansi cabang. Ryujin bebas, setidaknya jangan sampai biarkan ibunya tahu.
"Lo ke arah kanan aja ya, Bang Ry! Biar gue yang langsung ke depan aja," perintah Hyunjin sambil terus berlari, sesekali mengarahkan Ryujin biar nggak salah pilih jalur. "Hati-hati, kalo bisa jangan berurusan sama yang rambut ijo. Dia lebih beringas dari Nathan."
Ryujin mengangguk, tapi ya percuma aja karena Hyunjin langsung ngacir. Cewek itu jadi penasaran sama apa yang dibilang cowok tukang ghibah itu. Apa benar si rambut hijau ini lebih beringas dari Yeonjun yang sudah sangat lama ditakuti?
Peduli setan. Motto hidup Ryujin selain no santuy no life adalah; larangan adalah sebuah perintah secara nggak langsung. Jadi dengan segenap kebar-baran yang tertanam dan dijaga sepenuh hati seperti anak sendiri, cewek itu berlari dengan mata memicing. Berdoa aja biar dia nggak kesandung.
Sebenarnya, yang dimaksud 'si rambut hijau' juga punya nama. Namanya Haidar Yanto Besuki, panggil aja Hyunsuk. Sering disebut 'si rambut gulali' karena warna rambutnya yang nyentrik sangat. Padahal menurut Hyunjin, rambutnya lebih persis ekor ayam dan mungkin lebih cocok dipanggil 'rambut kemoceng' atau 'si cendol'.
"Ketemu!"
"WOI HAIDAR! MAJU SINI LO!" Ryujin ternyata kenal, tapi agak lemot waktu dikasih tahu Hyunjin. Jadinya belum sadar kalau 'si hijau' yang dimaksud itu ternyata Hyunsuk.
Terlepas dari teriakan cetar dari Ryujin, kegiatan terhenti sejenak sebelum kembali rusuh lagi. Bedanya, kali ini disertai dengan banyak pemuda yang menghalangi Ryujin buat ketemu sama Hyunsuk yang nggak lain adalah pimpinan. Tapi Ryujin nggak kalah cerdik, dengan santainya dia melingkarkan ikat pinggangnya ke leher dua orang yang kebetulan posisinya berdempetan. Menariknya kencang sampai kedua cowok itu tumbang akibat tercekik mendadak.
"Wih, ada cewek. Kiw, udah berapa lama nggak turun?" tanya Haidar yang kayaknya sengaja mau pancing emosi.
Ryujin nggak pakai ba bi bu lagi, menarik kerah Hyunsuk sampai cowok itu tergolek di aspal. Hyunsuk yang nggak siap benar-benar terjerembab, tapi sedetik kemudian dia bangkit. Menendang Ryujin sampai hampir terjengkang menabrak tumpukan kayu di pinggir jalanan.
"Bajingan, lo yang rencanain kecelakaan Jamal, 'kan?! Ngaku lo, biadab!"
Ryujin kembali berteriak, setelah bangkit dan sebelum kembali melayangkan tinju pada Hyunsuk yang masih berdiri meremehkan dari jarak lumayan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Support System ; AsaRyu ✔
RomanceAsahi X Ryujin Fanfiction | Romantis | School Life | Non-Baku | Lokal | AU Tentang Asahi, yang tanpa disadari membutuhkan seseorang. Dan Ryujin, dengan tanpa syarat mengajukan diri demi menjadi support system untuk pemuda itu. Tapi, nggak ada yang m...